Usai Melewati Perjuangan Panjang Kini Berhasil Mendulang Kesuksesan Gemilang

Seberapa sulitnya perjalanan kehidupan, jangan pernah merugikan orang lain, dan selalu bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan. Sebuah pesan singkat dari orang tua yang hingga kini masih terpatri dalam ingatan I Komang Budiana dalam setiap tahap kehidupan yang telah dilalui hingga saat ini. Perjuangan penuh lika-liku menjadi pengalaman berharga dalam setiap langkah pria yang akrab disapa Komang ini, demi mewujudkan keinginan besarnya yaitu meningkatkan taraf perekonomian keluarga. Merasa jengah dengan kehidupan yang telah dialami sejak masa kecil hingga saat ini, berbagai upaya serta kerja keras yang dilakukan, membuahkan kesuksesan gemilang. Bali Bija Car Rental adalah bukti kerja kerasnya bersama dengan tim serta dukungan dari keluarga, Komang berhasil menunjukan bahwa usaha tidak mengkhianati hasil. Kini, meskipun sempat vakum dihantam pandemi Covid-19, Komang optimis mampu bangkit dan kembali mengembangkan bisnisnya dengan tetap berusaha dan berjuang bersama.

I Komang Budiana

Dalam setiap tahap perjalanan hidup, Komang meyakini, kisahnya adalah salah satu dari sekian banyak kisah perjuangan manusia yang tengah berjuang untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik. Namun, apa yang dirinya alami, tidak semua orang bisa mengalami. Kebanggaan terbesar ialah kesuksesan bisnisnya ini bukan hanya tentang pencapaian pribadi, tetapi tentang bagaimana berbagi dan belajar dari pengalaman di masa lalu. Komang sejak dulu tidak memiliki cita-cita untuk mencapai sesuatu yang besar. Dirinya hanya lebih memfokuskan diri pada ritme dalam menjalani kehidupan yang sesuai dengan dirinya. Baginya, dengan cara tersebut tidak ada yang akan dirugikan justru semua pihak akan merasakan manfaat dari perjuangan itu sendiri.

Lingkungan pertanian dengan persawahan yang asri begitu akrab dengan kehidupan masa kecil Komang, yang dimana sebagian besar dihabiskan di Desa Pohsanten Jembrana sejak ia lahir tanggal 10 Juni 1981. Bertani dan menjadi kuli lepas adalah salah satu cara orang tua Komang untuk menghidupi keluarga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari di masa itu. Sebagai putra bungsu dalam keluarga, sejak kecil telah ditanamkan nilainilai luhur akan pentingnya memiliki rasa percaya diri dan tidak merugikan hidup orang lain. Orang tua menekankan kepada Komang akan pentingnya pendidikan dalam hidup. Untuk itu, orang tua bekerja keras demi memberikan pendidikan yang layak kepada Komang di tengah kerasnya perjuangan orang tua demi menghidupi perekonomian keluarga. Meskipun bukan dari keluarga PNS seperti sanak saudara yang lain, pendidikan menjadi motivasi utama untuk Komang demi meraih kehidupan yang lebih baik.

Komang mengenang masa kecil menyenangkan yang dihabiskan dengan bermain layangan, dibuat hasil dari kreativitasnya sendiri terkadang dijual untuk menambah uang saku. Pendidikan yang Komang terima dari orang tua pada masa itu mengajarkannya untuk memiliki rasa percaya diri dan tidak merugikan orang lain. Menyadari betapa kerasnya perjuangan orang tua dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan bekerja sebagai kuli harian, Komang termotivasi untuk lebih fokus mengenyam pendidikan yang merupakan hal paling utama dalam kehidupan. Berkat motivasi tersebut, Komang berhasil meraih prestasi dan pencapaian diri mulai dari SD sampai SMP menduduki posisi tiga besar. Sejak umur 14 tahun, Komang sempat menggantikan ibu bekerja menjadi tulang punggung keluarga. Hal tersebut tidak berlangsung lama, setelah sembuh dari sakit, Komang diminta kembali fokus pada pendidikan. Melihat kondisi perekonomian keluarga, Komang melanjutkan sekolah di SMK Negeri 3 Singaraja dengan harapan setelah lulus bisa lanjut bekerja. Menjalani kehidupan remaja SMK, Komang mempersiapkan diri untuk terjun di dunia kerja. Berbekal ilmu dan pengalaman, setelah lulus sekolah, Komang bersama kakaknya pergi ke Jl. Imam Bonjol Denpasar. Berkat bimbingan dari kakak, Komang mencoba mencari peluang kerja di bidang pariwisata jika ada kesempatan.

Memiliki keinginan besar untuk bekerja di bengkel, melihat situasi dan kondisi, Komang memilih untuk melakoni berbagai pekerjaan apapun yang tersedia. Meskipun lamaran sempat ditolak di salah satu restoran cepat saji, Komang tidak menyerah. Ia terus berusaha mencari lowongan kerja hingga akhirnya memutuskan untuk pergi ke Kuta. Sesampainya di sana, sebuah lowongan yang ditempel pada tembok artshop, membawanya untuk melamar pada sebuah toko kaset dan akhirnya lamaran tersebut diterima. Komang akhirnya bekerja di toko kaset selama 4 tahun dan mempelajari bahasa asing secara otodidak selama terjun di dunia pariwisata. Setelah bekerja di toko kaset, Komang mulai bekerja di sebuah perusahaan rental mobil. Di sana ia memperoleh pengalaman sebagai supir freelance selama 4 tahun sejak tahun 2008 sampai tahun 2012. Pada tahun 2013, Komang memutuskan untuk membuka bisnis berkat dorongan dari tempat kerja sebelumnya untuk mendirikan usaha secara mandiri yang diberi nama Bali Bija Car Rental yang berfokus pada penyewaan kendaraan. Kemudian, Komang mulai memperluas bisnisnya menjadi sebuah tourist agency yang akhirnya berdiri secara resmi setelah tiga tahun berjalan pada tahun 2017.

Persaingan ketat dengan para kompetitor adalah sesuatu yang paling sering dihadapi Komang selama mendirikan usaha. Untuk itu, dibutuhkan strategi untuk menggaet para pelanggan, yang mana Komang terlibat secara langsung untuk menjalankan bisnis didampingi saudara karena pada saat itu belum memiliki karyawan. Pusat keramaian adalah peluang bagi Komang untuk menawarkan jasa pada saat itu. Berani mencoba dengan konsep yang berbeda dari apa yang dilakukan pengusaha lain menjadi tantangan tersendiri. Bagi Komang yang terpenting memperkenalkan usahanya kepada masyarakat terlebih dahulu. Merasakan dinamika dalam membangun usaha. Perubahan demi perubahan yang terjadi selama tahun 2015 hingga 2017 menuntutnya untuk beradaptasi dengan terus melakukan inovasi seiring perkembangan zaman. Komang berhasil mendirikan sembilan konter, dimana pada bulan Januari 2019 harus mengurangi jumlah konter menjadi empat yang masih beroperasi hingga akhirnya memutuskan untuk vakum sementara selama tahun 2020.

Memotivasi karyawan agar tetap optimis melalui masamasa sulit adalah cara utama untuk mempertahankan usahanya pada saat itu. Melihat kerja keras karyawan, menjadi semangat utama bagi Komang untuk terus optimis dalam upaya menjaga usahanya agar tetap berjalan. Teringat akan pesan orang tua tentang seberapa sulitnya kehidupan, jangan sampai merugikan orang lain, dan tetap bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan menjadi pedoman Komang untuk tetap maju memperjuangkan usaha dan karyawannya. Pada tahun 2021 ketika situasi mulai pulih, Komang bersyukur bisnisnya kembali bangkit dan mulai menjalankan kembali dengan sederet inovasi, hingga akhirnya berhasil mengumpulkan 70 unit dengan 50 unit pribadi dan 20 unit dari investor. Sebuah pencapaian yang tercermin dari pengalaman di masa lalu, mendorong Komang untuk terus fokus memperjuangkan kehidupan. Kesuksesan gemilang yang dicapainya kini dalam kiprahnya sebagai seorang pebisnis, membawanya terlibat dalam berbagai organisasi seperti Asperda, RCI, BRN dan SBJ.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!