Menggapai Impian dengan Berani Keluar dari Zona Nyaman
Dalam menjalani kehidupan, ada masa di mana kehidupan manusia mencapai titik terendah dalam hidup. Dalam upaya memutar kembali roda kehidupan, manusia membutuhkan keyakinan untuk membangkitkan tekad yang mendorong semangat untuk berani mengambil sebuah keputusan besar dalam hidup. Beratnya tekanan hidup tidak jarang meruntuhkan pondasi keyakinan yang telah dibangun dan memutuskan untuk menyerah. Namun, hal tersebut bukanlah pilihan bagi I Wayan Adi Anggariana. Kerasnya tempaan hidup baginya merupakan sebuah pengalaman berharga, yang mana hal itu memacu keberanian dalam diri untuk membuat sebuah keputusan yang nantinya mengubah seluruh hidupnya. PT Sarana Adhiguna Utama dengan brand Adhi Trans, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang transportasi kini membawa pria yang akrab disapa Adi ini menuju kesuksesan.
Banyak aktivitas positif yang ia lakoni selama masa pandemi. Terus berinovasi lewat ide kreativitas dalam pengembangan usaha, ia upayakan demi mempertahankan eksistensi usaha. Semua itu demi membuat usahanya berbeda dari usaha transportasi lain. Memanfaatkan waktu luang selama masa pandemi dan kini mulai berakhirnya masa pandemi, Adhi Trans tetap berdiri. Ditemui di sela-sela kesibukannya, Adi menuturkan kisah hidup yang memberikan banyak inspirasi sehingga memberikan gambaran bahwa keberanian untuk keluar dari zona nyaman mampu membangkitkan semangat untuk maju. Berkembangnya usaha yang kini dilakoni Adi merupakan wujud nyata dari keberanian Adi dalam membuat terobosan dalam usahanya.
Mengawali kisah hidup dengan lingkungan keluarga yang sederhana, Adi melewatkan masa kecilnya dengan sibuk bekerja. Membantu kedua orang tua di masa itu bekerja serabutan, Adi memilih untuk bekerja sebagai tukang angkut barang di bandara membantu sang ayah. Sebagai anak tertua, sejak duduk di bangku kelas 4 SD, Adi terbiasa dengan kehidupan kerja, sehingga secara tidak langsung menanamkan jiwa pekerja keras di dalam diri Adi di masa itu. Didikan keras Ayah serta kelembutan Ibu saat itu disyukuri sebagai berkah untuknya di masa depan. Adi menjalani masa kecil dengan bekerja dilakoninya dengan sepenuh hati mengingat perekonomian keluarga yang kurang, hal tersebut menjadi motivasi untuknya dalam upaya bekerja keras demi membantu keluarga.
Dalam segi akademis kedua orang tua Adi membebaskan Adi dalam menentukan pilihan. Saat itu, Adi lebih memilih untuk bekerja keras membantu kedua orang tua di sela kesibukannya sebagai seorang pelajar. Terbiasa akan kehidupan bekerja membawa dirinya menjadi seorang yang sudah memiliki penghasilan sendiri. Hal tersebut dilakukan olehnya hingga duduk di bangku SMP. Menginjak masa remaja, sebagai salah satu siswa jurusan otomotif SMK Negeri 1 Kuta Selatan, Adi memiliki segudang prestasi di antaranya sempat mengikuti sejumlah kontes. Hal tersebut menjadi peluang bagi Adi untuk membangun relasi. Setelah lulus dari SMK, Adi memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di Politeknik Negeri Bali Jurusan Perjalanan Wisata. Sebuah jurusan yang menarik minatnya sejak kecil.
Mengubah tingkat perekonomian keluarga menjadi tujuan besar serta motivasi bagi Adi dalam keberanian mengambil keputusan untuk memilih jurusan berbeda dari jurusan saat SMK. Pengalaman masa kecil yang mendorong Adi untuk memilih jurusan di mana nantinya mengantarkan Adi pada sebuah pekerjaan yang erat kaitannya dengan perjalanan wisata. Seiring menjalani pekerjaan, Adi tetap menjalani pekerjaan diluar jam kuliah. Yang mana pada saat itu perekonomian keluarga Adi mulai membaik. Sesekali teringat dalam benak disaat jatuh bangunnya perekonomian keluarga di masa kecil, hal tersebut terus membakar semangat Adi untuk terus maju dalam memperjuangkan hidupnya. Rasa jengah ingin memutar roda perekonomian keluarga menjadi semakin baik dari tahun ke tahun semakin besar. Semangat untuk bekerja keras dipupuknya hingga menjadi pola pikir yang kini melekat dalam diri Adi.
Mengawali karier dalam perjalanan wisata kala itu dimulai dari sebuah percakapan dengan salah seorang sahabat dari China yang merupakan mahasiswa pertukaran pelajar di Indoneisa. Ia mendapat masukan bahwa ia menginginkan Adi untuk membantunya membangun usaha biro perjalanan wisata dan meminta Adi untuk membantu dalam hal pengelolaan. Usaha itu mulai dieksekusi pada saat mereka memutuskan untuk inspeksi pertama ke Nusa Lembongan. Pada tahun 2014, jumlah tamu mengalami peningkatan. Sekitar 450 tamu memnggunakan jasa biro perjalanan Adi dan dirinya berhasil meraup keuntungan dari ratusan hingga milyaran rupiah. Kini, jumlah unit yang digunakan Adi dalam usaha biro perjalanan tersebut telah mencapai 15 unit.
Namun pada saat itu, masalah mulai muncul saat partner kerja Adi mulai melemparkan fitnah yang membawa Adi kembali ke titik terendah sehingga ia harus menerima kerugian akibat kurangnya kepercayaan dari para kolega bisnisnya. Saat itu, Adi bersama sang ibu yang senantiasa menguatkan dirinya, mencari titik terang dari permasalahan yang berdampak pada seluruh aspek hidup Adi. Setelah melalui penyelidikan, fitnah akan korupsi yang menimpa Adi terbukti tidak benar. Adi kembali memacu semangatnya untuk mengembalikan semua yang telah hilang mulai dari relasi hingga kepercayaan masyarakat dengan kembali melakoni usaha baru yang ia beri nama Adhi Trans. Dirinya memiliki keyakinan bahwa apa yang telah ia usahakan ini hilang akan dikembalikan berkali-kali lipat oleh Tuhan mengingat upaya kerja kerasnya selama ini semua berdasarkan kejujuran yang menjadi prinsip utama dalam bekerja.
Bermula pada tahun 2018, dengan dukungan penuh dari Ibu, Adi kembali memperoleh kepercayaan dari agen-agen yang kini memberi nilai lebih terhadap usaha yang dirinya lakukan. Atas apresiasi dari beberapa rekanan bisnis, Adi mulai berusaha memiliki kantor Travel Agent sendiri dan membuka lowongan pekerjaan hingga saat itu ada 50 orang bekerja di perusahaan kecil yang Adi kelola. Melalui perjalanan hidup yang memberinya pelajaran berharga telah membuka mata, bahwa bukanlah hal yang mudah untuk kembali bangkit dari keterpurukan setelah apa yang dibangun kembali runtuh dalam satu malam. Masa Pandemi bukanlah hambatan bagi Adi untuk terus berinovasi dalam pengembangan usaha.
Kini terbukti lewat kerja kerasnya, Adi sebagai Direktur Utama PT Sarana Adhiguna Utama dengan brand Adhi Trans tetap berdiri dan bertahan melewati masa pandemi yang kini mulai berakhir. Keberanian Adi dalam bangkit dan keluar dari zona nyaman memberi inspirasi bahwa kerja keras mampu mewujudkan apa yang kita impikan melalui tekad dan keyakinan kuat yang tertanam dalam diri sebagai faktor pendorong kesuksesan seseorang.