Berani Eksekusi Peluang, Kunci Sukses Pengusaha Jasa Pengiriman

Seandainya saja sosok pengusaha satu ini tidak memiliki jiwa keberanian dalam mengambil risiko usaha, bisa jadi saat ini dirinya tidak akan tampil sebagai individu yang sukses dalam berbisnis. Pria bernama I Gede Winten Sumerta tersebut berani mengatakan “saya mampu” setiap kali ada tawaran peluang bisnis di depan mata. Pemilik usaha ekspedisi PT Sarana Dewata Courier ini membuktikan bahwa siapa pun dapat meraih impian untuk sukses asalkan memiliki tekad yang kuat untuk maju dan berusaha.

“Eda ngaden awak bisa, depang anake ngadanin”, itulah petuah yang diturunkan oleh para leluhur di Bali, memiliki arti bahwa jangan menjadi orang yang mengaku mampu dan biarkan orang lain yang melakukannya. Tak sedikit orang yang mengimplementasikan pepatah tersebut namun tidak bagi Gede Winten yang selalu yakin dirinya mampu menghadapi tantangan dalam kehidupan. Terbukti dari rekam jejak kariernya selalu sukses mengembangkan bermacam usaha, mulai dari perbankkan, retail, hingga furnitur.

Selain berhasil mengelola berbagai jenis usaha yang dipercayakan kepadanya, Gede Winten juga piawai dalam mengelola usaha milik sendiri. Ia dikenal sebagai pengusaha yang telah lama malang melintang di industri jasa ekspedisi atau pengiriman antar wilayah. Berbekal pengalaman kerja di bidang serupa, ia akhirnya berhasil merintis bisnis secara mandiri. Dengan modal yang sangat minim diperoleh dari hasil pinjaman, ia memberanikan diri membuka perusahaan ekspedisi Sarana Dewata Courier.

 

“Pada waktu itu ada anggapan bahwa orang lokal jarang yang bisa menjadi pemilik usaha. Saya pun berusaha menepis stigma tersebut dan membuktikan bahwa orang Bali mampu menjadi pengusaha yang sukses di tanahnya sendiri,” tegas Gede Winten.

Sarana Dewata Courier beralamat di Jl. Bung Tomo No.32 Denpasar, melayani jasa pengiriman dari dan ke Denpasar–Surabaya. Sejak tahun 2011, Gede Winten melebarkan saya usahanya dengan membuka cabang Sarana Dewata Courier di Kota Singaraja. Selain bergerak dalam kegiatan jasa pengiriman barang, perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 2008 ini juga melayani carter, jasa pindahan rumah atau kantor dan pengemasan barang.

Soal alasannya memilih usaha jasa pengiriman, dirinya mengatakan bisnis ekspedisi sangat potensial dan akan semakin dibutuhkan di tahun-tahun yang akan datang. Apalagi dengan perkembangan teknologi informasi disertai dengan pertumbuhan bisnis e-commerce, maka jasa pengiriman barang antar wilayah akan terus eksis di masa mendatang.

Perjalanan Usaha

Sebelum terjun ke dunia bisnis, Gede Winten telah melalui lika-liku perjuangan merintis karier dari bawah. Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ini mengawali karier profesionalnya di bidang perbankkan. Ia memulai dari posisi sebagai petugas yang mengurus tabungan nasabah dan beberapa kali berpindah bagian. Kerja kerasnya akhirnya terbayar saat ia dipercaya menduduki posisi sebagai wakil pimpinan di salah satu cabang bank swasta tersebut.

Kemampuan yang dimiliki dalam hal manajerial membuat Gede Winten berhasil mendapat tawaran untuk menjadi komisaris di sebuah bank. Padahal pada saat pertama kali menjabat, bank yang dipimpinnya itu dalam keadaan stagnan. Lewat perencanaan yang matang dan strategi yang terukur, dalam kurun waktu 6 bulan saja ia berhasil mengeluarkan bank dari kondisi kritis hingga dapat beroperasi dengan baik.

Suami dari Ni Made Suparniati ini kemudian sekali lagi mendapat tawaran untuk mengelola sebuah usaha galeri. Pun ia kembali menerima peluang itu dan mengeksekusinya dengan baik. Selanjutnya tawaran terus berdatangan untuk mengelola berbagai usaha, mulai dari minimarket, koperasi, furnitur dan terakhir pengolahan kayu. Semua usaha itu bertumbuh dengan omset yang memuaskan meskipun ia harus rela memiliki sedikit waktu untuk beristirahat.

Tentunya dalam perjalanan usaha yang dilalui Gede Winten tidak berjalan mulus begitu saja. Beberapa kali ia menemui rintangan namun berkali-kali pula ia bangkit.

Seperti halnya ketika peristiwa Bom Bali I yang mengakibatkan kondisi ekonomi di Bali menjadi lesu. Begitu pula usaha-usaha yang dikelola Gede Winten yang terkena imbas krisis ekonomi saat itu.

Gede Winten bersyukur saat menghadapi rintangan hidup ia memiliki jaringan relasi yang kuat. Relasi merupakan aset berharga baginya karena lewat relasi itulah ia mendapat dukungan dan tawaran berbagai peluang. Dukungan itu pula yang mendorong semangat Gede Winten untuk kembali bangkit dengan membuka usaha ekspedisi Sarana Dewata Courier, tepatnya pada 1 April 2008. Modal terbatas yang dimilikinya digunakan untuk menyewa kantor kecil.

Lagi-lagi Gede Winten membuktikan buah kesuksesan dari kerja kerasnya. Usahanya kian berkembang bahkan ia harus berpindah kantor lantaran volume barang terus bertambah. Ia juga harus menambah armada pengangkutan walaupun awalnya masih menyewa. Lambat laun ia juga terus menambah jumlah karyawannya. Ekspansi bisnis pun dilakukan dengan menambah kantor cabang agar dapat menjangkau pelanggan di daerah Bali Utara.

 

Gede Winten menjelaskan rahasia kesuksesan usaha ekspedisinya adalah komitmen untuk menjaga kualitas pelayanan agar konsumen merasa puas. Terlebih bisnis yang digelutinya adalah jasa pengiriman di mana ketepatan waktu merupakan kunci meraih kepercayaan para pelanggannya. Berkat kepercayaan tersebut ia berhasil mengembangkan bisnisnya hingga saat ini telah memiliki belasan armada pengangkutan.

Selain itu keberhasilan lainnya yaitu telah membuka lapangan pekerjaan bagi puluhan SDM yang bernaung di bawah perusahaannya PT Sarana Dewata Courier. Bagi pria berusia 57 tahun ini kualitas SDM menjadi bagian penting dalam menentukan laju perusahaan namun ia berprinsip karyawannya tidak harus berpendidikan tinggi tetapi harus tetap berpendidikan. Terpenting adalah memiliki etos kerja seperti kejujuran, kedisiplinan dan sikap loyalitas tinggi terhadap perusahaan.

Sebagai individu yang telah menorehkan tinta kesuksesannya, Gede Winten berpesan kepada generasi muda yang saat ini masih berjuang menuju cita-cita agar berani mengambil setiap peluang yang ada. Jika melakukan kesalahan hal itu wajar terjadinya, justru pengalaman itu hendaknya dijadikan pembelajaran agar dapat meningkatkan kemmapuan diri.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!