Mengabdi di Dunia Kesehatan Gigi, Kembangkan Potensi Dental Tourism di Bali

Tulus mengabdi selama 27 tahun, baik di dunia pendidikan maupun pelayanan kesehatan gigi dan mulut, Dr. drg. Dewa Made Wedagama, Sp.KG.,FICD memiliki misi mengedukasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan gigi dan mulut masing-masing dengan aktif berkontribusi dalam program kesehatan yang digalakkan pemerintah. Selain itu ia juga ikut mengembangkan Dental Tourism yang sangat potensial untuk diterapkan di Bali melalui kliniknya yaitu Smile Medical Center. Menurutnya kualitas SDM tenaga kesehatan gigi dan mulut di Bali mampu bersaing dalam persaingan antarnegara yang juga ikut mengembangkan program perawatan gigi dan dibalut dengan kegiatan wisata tersebut.

Beragam daya tarik wisata dapat dikembangkan di Bali salah satunya Dental Tourism atau wisata kesehatan gigi dan mulut. Jenis kegiatan wisata ini menitikberatkan pada kegiatan perawatan kesehatan gigi dan diselingi oleh aktivitas rekreasi wisata. Dokter spesialis konservasi gigi pertama di Bali, drg. Dewa Wedagama menjelaskan bahwa potensi tersebut sangat mungkin dikembangkan menjadi salah satu paket wisata tematik andalan. Sebab menurutnya kualitas para dokter gigi di Bali saat ini tidak kalah dengan yang ada di negara lain.

“Salah satu kompetitor kita di ASEAN terkait Dental Tourism adalah Negeri Thailand. Kami para profesional di bidang kesehatan gigi dan mulut dapat menjamin untuk kualitas hasil yang kami berikan dengan harga yang relatif sama dengan yang ditawarkan di Thailand”, ujar pendiri klinik kesehatan gigi dan mulut Smile Medical Center tersebut.

Lanjutnya, target pasar potensial saat ini untuk wisata kesehatan gigi dan mulut di Bali adalah warga negara Australia. Hal itu lantaran kedekatan geografis antara Bali dan Australia. Sehingga banyak wisatawan dari Negeri Kanguru tersebut datang ke Bali tidak hanya untuk berplesiran namun sekaligus ingin mendapatkan layanan kesehatan terbaik di Pulau Dewata.

Ternyata peminat paket wisata kesehatan gigi dan mulut tersebut cukup tinggi terbukti saat dirinya mulai menerapkan paket wisata tersebut di Smile Medical Center. Pasien yang merupakan kalangan wisatawan mancanegara dapat memesan jenis perawatan gigi yang dibutuhkan dari negara asal mereka. Setelah itu mereka dapat datang ke Bali untuk melaksanakan perawatan terkait. Sedangkan untuk akomodasi dan aktivitas rekreasi sudah disiapkan langsung oleh pihak Smile Medical Center.

Klinik Gigi yang berlokasi di Jl. Hayam Wuruk, Denpasar tersebut menawarkan berbagai perawatan dan layanan praktik, mulai dari layanan pencegahan penyakit hingga perawatan estetika gigi. Aneka treatment yang ditawarkan yaitu Dental Filling, Crown & Bridge, Implant, Tooth Extraction, Odontectomy, Root Canal Treatment, Teeth Whitening, dan Ortodontic Treatment. Klinik yang telah eksis sejak tahun 2005 ini menggunakan teknologi gigi terbaru dan pelayanan dari tenaga profesional yang berdedikasi untuk mencapai hasil memuaskan.

Pengabdian di Pendidikan dan Masyarakat

drg. Dewa Wedagama memilih terjun ke dunia kesehatan gigi dan mulut karena terdorong oleh motivasi untuk menjadi dokter gigi pertama di desa kelahirannya. Walaupun sejatinya ia datang dari keluarga petani yang sederhana, namun kondisi tersebut tidak membatasi niatnya untuk maju melalui pendidikan. Pria asli Tabanan ini menceritakan bahwa sejak kecil ia terbiasa hidup dalam kondisi memprihatinkan. Meskipun kampung halamannya terkenal sebagai daerah lumbung berasnya Bali, namun sejak wabah hama menyerang pertanian di desanya pun ikut mengalami kemunduran.

Selepas SMP, drg. Dewa Wedagama memutuskan merantau ke Denpasar. Ia tinggal di rumah sanak saudaranya dan untuk membalas budi ia ikut membantu pekerjaan rumah tangga di sana. Hal itu ia lakoni sampai memasuki masa pendidikan di perguruan tinggi. Sejak awal ia memang bertekad untuk berkuliah di bidang kedokteran. Selain karena mengikuti jejak kakak-kakaknya ia juga bercita-cita menjadi dokter yang bisa membantu masyarakat luas. Akhirnya ia berhasil masuk ke Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati dan menjadi mahasiswa angkatan kedua di kampus tersebut.

Selama merampungkan kuliah, ia juga bekerja di sebuah apotek demi membiayai pendidikannya. Setelah tamat di tahun 1993, drg. Dewa Wedagama memilih mengabdi sebagai tenaga pendidik pada almamaternya dengan mengikuti program Wajib Kerja Sarjana. Ia mengaku tantangannya cukup sulit karena harus mengajar rekan sejawat bahkan ada pula yang merupakan seniornya sendiri.

Sepak terjang drg. Dewa Wedagama di dunia pendidikan kedokteran gigi memang tidak dapat diragukan. Tidak hanya mengisi rutinitas dengan mengajar, dosen sarat prestasi ini juga kerap aktif dalam berbagai program edukasi di masyarakat. Salah satu pencapaian monumental dari Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati ini yaitu kontribusinya dalam event pemecahan rekor MURI yaitu Edukasi Kesehatan Mulut dan Pemeriksaan Karies Gigi kepada 3.059 murid SD pada 2017 lalu.

Penghargaan lainnya yang sempat diraih oleh suami dari Dewa Ayu Ketut Surasmini dan ayah dari drg. Dewa Putu Januar Eka Prasetya dan Dewa Made Candra Pramarta ini, yaitu predikat Dosen Teladan 1 tingkat Universitas dan Teladan 1 Tingkat Kopertis Wilayah VIII. Saat ini ia juga dipercaya sebagai Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) cabang Denpasar (2007- 2016) dan sampai sekarang Ketua PDGI Pengwil Bali (2016-2020), Ketua Tim Kendali Mutu Pelayanan BPJS serta aktif sebagai Wakil Ketua I Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi. Di bidang penelitian ia juga tengah mengembangkan zat yang mampu meregenerasi tulang bersumber dari cangkang udang (Chitosan) berukuran nanometer. Ada pula upayanya untuk melakukan edukasi kepada para Sangging di Bali agar melaksanakan kegiatan upacara metatah atau mesangih dengan tetap memperhatikan kesehatan gigi dan mulut para peserta.

Demikian padat tugas dan kewajiban sosok drg. Dewa Wedagama dalam menjalankan perannya sebagai dekan, dosen, dokter praktik di Klinik Smile Medical Center dan Klinik Quantum Kedonganan, pengurus organisasi sekaligus kepala rumah tangga, dirinya tetap tampil energik. Ia mengatakan rahasia kebugaran fisik dan mental adalah selalu mengawali hari dengan senyuman. Selain itu ayah dari dua orang dokter itu selalu mengedepankan kedisiplinan manajemen waktu agar dapat menjalankan semua tugas dengan baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!