Bali Tak Hanya Stategis untuk Pariwisata tapi juga Peluang Berbagai Latar Belakang Bisnis
Di era yang semakin maju dan terbuka ini, banyak alternatif bisnis yang bisa dijalankan. Tak peduli apapun latar belakang seseorang, sudah tidak menjadi penentu sebagai satu-satunya arah masa depan. Bila kita mau fleksibel, tidak kaku dengan perubahan yang akan terus menjadi bagian dari hidup, astungkara kesuksesan ada digenggaman kita.
I Wayan Sarna, salah satunya yang berani mendobrak latar belakang bukan lagi sebagai pembatas untuknya berkreativitas. Meski ia hanya sampai menerima pendidikan formal di bangku STM, namun bicara masa depan, ia harapkan selalu ada kesempatan untuk memperbaikinya.
Keberangkatannya dari keluarga sederhana, menjadi sebuah pengalaman paling mengesankan bagi Wayan Sarna yang lahir di Tabanan, 1 Januari 1973 ini. Tidak sedikit pelajaran hidup yang ia dapatkan, meski lahir dari kondisi ekonomi keluarga yang jauh dari kesempurnaan, kerja cerdas dan pantang menyerah dalam menjalani prosesnya.
Setelah lulus STM, Wayan Sarna sempat bekerja di beberapa perusahaan. Hingga seiring ketekunan dalam bekerja, ia merasa sudah cukup dengan ilmu dan pengalaman yang ia dapatkan, ia kemudian memutuskan untuk berhenti dari zonanya sebagai pekerja dengan menghadapi tantangan baru yang jauh dari zona nyamannya.
Bosan dengan rutinitas sebagai pekerja yang seolah sudah tidak ada tantangan lagi dalam ruang lingkup tersebut, tak semua orang akhirnya berani untuk mencari tantangan yang berbeda untuk langkah selanjutnya. Wayan Sarna, tak mau ambil pusing dengan apa yang akan ia hadapi kedepannya, ia nekat saja untuk mencari peluang usaha, demi memiliki kemandirian secara finansial dengan menjadi wirausahawan.
Wayan Sarna pun kemudian mendirikan CV Prisma Alam, sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang kontraktor dan perdagangan umum, beralamat operasional di Jalan Tanah Sampi No. 21, Kerobokan, Kab. Badung. Bidang ini masih menjadi pilihannya, yang tidak jauh dari bidang pekerjaan terdahulu, karena dunia pembangunan akan selalu menjadi lini kehidupan, yang tidak bisa diabaikan peluangnya begitu saja.
Namun dalam menjalankannnya pun tidak serampangan, karena kontraktor dapat diartikan sebagai perseorangan atau badan hukum yang disewa atau dikontrak untuk menjalankan pekerjaan berdasarkan pada isi kontrak yang dimenangkan dari klien pemilik proyek, baik berasal dari badan hukum, instansi pemerintah, badan usaha, atau perorangan yang sudah melakukan penunjukan resmi. Hal yang tidak kalah penting lainya, dalam berbisnis kontraktor bagi Wayan Sarna ialah membangun relasi yang baik dan kuat dengan pemasok, klien, dan juga arsitek. Untuk membangun relasi yang kuat, dengan menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu dan dengan kualitas yang baik. Sehingga, pihak luar tidak kapok untuk kembali bekerja sama.
Di tengah kondisi pandemi yang sudah berjalan dua tahun lebih, siapa pun di seluruh penjuru dunia pasti berharap peristiwa ini akan segera berakhir dan kondisi kembali pulih, terutama di Bali sebagai daerah pariwisata dunia. Namun tak hanya bicara bisnis pariwisata, bisnis di bidang apapun bila digeluti di Bali, “Astungkara akan menemukan jalan suksesnya”, ucapnya di akhir wawancara.