Tetap Produktif saat Pandemi bersama Bisnis Skincare yang Membawahi Agen sampai Indonesia Timur

Mandeknya ekonomi akibat pandemi, sepertinya tak berpengaruh secara signifikan pada penjualan skincare. Apalagi keluwesan waktu berada di rumah, justru membuat wanita khususnya semakin memperhatikan penampilan, apalagi kondisi kulit wajah mereka. Hal serupa pun terjadi pada Bening’s Distributor Bali78, Susi Kesumawati mengungkapkan, ia bisa melayani pesanan sampai tengah malam, meski suami, Ida Bagus Edi Kesuma Putra pun sempat sampai protes. Namun akhirnya keluarga, terutama suami juga mendukung sejak awal perintisan sampai sesukses sekarang ini, karena tanpa adanya kepercayaan dari suami, kemungkinan momen bisnis ini tak akan datang dua kali.

Sejak remaja Susi Kesumawati terbiasa mempresentasikan lapak ibunya, hal ini sempat membuatnya berpikir akankah sanggup bertahan dengan posisinya dibalik layar sebagai accounting di sebuah perusahaan travel agent. Waktu pun menjawab, peristiwa Bom Bali tahun 2002 yang membombardir Kuta dan sekitarnya, membuatnya menjadi bagian dari siasat pemilik perusahaan untuk mengurangi jumlah karyawan. Pada akhirnya, situasi sulit membawanya kembali berbisnis lagi, mirip dengan yang diajarkan ibunya dahulu.

Bisnis awal yang dilakukan Susi Kesumawati ialah membuat kebaya bordir yang tengah naik daunnya saat itu. Melihat antusias penerimaan positif dari rekan-rekannya, ia semakin berkreasi dengan bermain motif dan warna. Seiring tren kebaya yang silih berganti, ia juga tak boleh kalah peka dengan mengikuti minat dari pelanggan. Ia banyak berdiskusi dengan tenaga penjahit di setiap peralihan dari tren satu ke tren lainnya. Hingga tak hanya tren kebaya, ia menambah produk kamen, tas, sandal dan lain-lain, apapun yang mampu menunjang customer dalam kebutuhan berbusana adat.

Dari masih menganut marketing konvesional, Susi Kesumawati juga mulai mengkonfirmasikan produknya di lapak online. Jumlah customer pun meningkat, menjadi semakin rentan dengan kritikan. Dalam meredam kekecewaan customer, ia berupaya memberikan informasi dengan jelas, bahkan memungkinkan untuk mengganti dengan produk baru. Apalagi dalam mengenakan kebaya itu, umumnya fit di badan, kalau ada yang longgar, akan terlihat kurang estetik.

Tak hanya produk berupa sandang, berdampingan dengan toko kebayanya, Susi Kesumawati juga memamerkan produk skincare. Kisahnya berawal dari ia menggunakan skincare by dr. Oky Pratama tersebut untuk kebutuhan pribadi dalam menangai masalah flek. Sembari menjalani proses perawatan, ia berteori, kalau produk ini berhasil, ia akan membangun customer melalui testimoninya.

Sesuai dengan apa yang ia pikirkan, skincare bermerek “Bening’s Indonesia”, cocok dan bekerja dengan baik di kulitnya. Praktis, ia langsung berbagi kisahnya di media sosial dan secara singkat mendapat banyak komentar positif dari pengikutnya. Merasakan bisnis ini menjanjikan, Susi Kesumawati pun berangkat dari posisi newbie, naik ke reseller, kemudian agen, hingga kini resmi sebagai Bening’s Distributor Bali78.

Selama setahun, kurun waktu yang terbilang cepat, alumnus SLUA Saraswati ini mampu menaikan peringkat bisnisnya dengan agen yang sudah tersebar hingga Indonesia Timur. Edukasi mengenai cara mem-branding produk bisnis dari dr. Oky Pratama pun secara langsung ia peroleh, saat mendapatkan undangan ke Jakarta. Tak heran, selain sudah terdaftar resmi BPOM, rangkaian skincare ini memliki kualitas terbaik yang tak perlu dikhawatirkan lagi bagi penggunanya, yang semakin membuatnya laris manis. Untuk informasi lebih lanjut manfaat apa saja di dalam skincare ini, bisa mengunjungi platform instagram : beningsdistributor_bali78.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!