Ida Bagus “Lolec” Surakusuma

KEMBANGKAN JARINGAN  USAHA


Berkat ketekunan dan semangat, Ida Bagus Surakusuma kini memiliki usaha hotel dan dipercaya menjadi Honorary Consul Republik Polandia.


Ida Bagus Surakusuma
Ida Bagus Surakusuma

Pria yang biasa disapa “Lolec” ini sebelumnya mengawali sebagai karyawan biasa di Australia selama dua tahun sejak 1970. Namun, kemudian dia lebih memilih jalan untuk kembali ke Denpasar.
“Saya menuju Australia melalui Kupang, dan jalan darat ke Timor Leste, baru ke Australia. Perjalanan cukup panjang dan melelahkan,” ujarnya di rumahnya di Jalan Drupadi, Denpasar.

Di Negeri Kanguru tersebut, dia bekerja di bidang perhotelan mulai dari housekeeping dan front office. Sedangkan setiba di Denpasar, pria kelahiran 28 Oktober 1949 ini sempat menjadi pemandu wisata dan wartawan.

Setelah mencoba beberapa pekerjaan, pria yang gemar melukis ini akhirnya memilih untuk bekerja di perusahaan travel agent. Lolec diterima sebagai karyawan biasa. Namun secara perlahan dengan semangatnya, karirnya pun mulai menanjak mulai dari present manager, marketing manager, hingga menjadi direktur travel agent tersebut.

Melihat peluang bisnis travel agent yang cukup menjanjikan, Lolec mulai membeli saham perusahaan tempatnya bekerja. “Awalnya saya beli lima persen sahamnya dari uang tabungan saya,” ujar Lolec.

Mulai tahun 2000, pria berkulit sawo matang ini kemudian menjadi pemegang seluruh saham perusahaan 100 persen. Usaha itu melesat setelah menjalin kerja sama dengan travel agent internasional, Pacific World. “Harus ada keberanian dan memahami benar tentang bisnis yang ingin digeluti,” kata pria kelahiran Surabaya ini.

Namun, peristiwa bom Bali pada tahun 2002 membuatnya gusar bahkan hampir bangkrut. Praktis, setelah terjadi peristiwa itu usahanya tidak beroperasi sama sekali. “Pada 2002 sampai 2004 itu tidak ada apa-apa. Malah di 2005 ada peristiwa bom lagi,” ujarnya.

Pada 2006, dia memilih menjual perusahaan itu kepada Pacific World. Lolec berpindah haluan menjadi pengusaha perhotelan, dan memilih membeli hotel di wilayah Kuta pada 2006. Dia merenovasi hotel yang dikenal dengan Hadi Poetra Hotel tersebut.

“Malah setelah saya beli hotel itu, harga tanah naik hingga seperti sekarang ini,” ujarnya sambil tersenyum.

Saat ini, usaha jasa perhotelan tersebut masih dijalankannya. Bahkan, Lolec ingin mengembangkan jaringan hotel pada beberapa destinasi pariwisata seperti Labuan Bajo, Pulau Rote, dan Timor Leste.

“Rencana ini sedang saya matangkan. Sehingga, wisatawan yang berkunjung destinasi tersebut langsung di-manage oleh satu manajemen hotel,” kata suami Ida Ayu Wiratini ini.
•tri/kom

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!