Ir. I Wayan Wirata

NONMIN: Terobosan Cerdas Air Minum Sehat


Kepiawaian memanfaatkan peluang merupakan salah satu kunci keberhasilan, namun yang lebih penting dari itu, yaitu kecintaan pada bidang yang ditekuni. Dengan mencintai bidang yang ditekuni akan tumbuh dorongan dalam diri sendiri untuk terus berusaha memberikan yang terbaik. Itulah yang dilakoni sosok Ir. Wayan Wirata, peneliti sekaligus pengusaha yang menemukan  khasiat air minum extra oxygen Nonmin. Melalui PT Tirta Taman Buana, Ir. Wirata bisa menekuni bidang yang diminatinya sekaligus memasarkan hasil penelitian air minum extra oxygen yang memberikan manfaat bagi masyarakat luas.


Kepiawaian memanfaatkan peluang merupakan salah satu kunci keberhasilan, namun yang lebih penting dari itu, yaitu kecintaan pada bidang yang ditekuni. Dengan mencintai bidang yang ditekuni akan tumbuh dorongan dalam diri sendiri untuk terus berusaha memberikan yang terbaik. Itulah yang dilakoni sosok Ir. Wayan Wirata, peneliti sekaligus pengusaha yang menemukan  khasiat air minum extra oxygen Nonmin. Melalui PT Tirta Taman Buana, Ir. Wirata bisa menekuni bidang yang diminatinya sekaligus memasarkan hasil penelitian air minum extra oxygen yang memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

Ir. Wayan Wirata dan Keluarga (kiri) bersama Keluarga
Ir. Wayan Wirata (kiri) bersama Keluarga

Laki-laki kelahiran banjar Pande, Bangli,  5 November 1963 ini merupakan putra sulung dari pasangan I Wayan Tikan dan Ni Wayan Beles. Demi memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, ayahnya bekerja sebagai seorang pengrajin dekorasi ukiran keris dari emas dan perak, sementara Ni Wayan Beles sehari-hari berdagang.
Semasa kecil, Wayan Wiratha kerap dimintai tolong untuk membeli penyedap masakan. Saat itu timbul pertanyaan dalam dirinya, “Apakah setiap masakan harus diberi penyedap masakan? Wayan Wirata kemudian berpikir berapa keuntungan yang bisa diperoleh oleh pembuat penyedap masakan itu jika setiap hari penduduk Indonesia yang berjumlah sekitar 200 juta orang menggunakan penyedap masakan, sebuah pemikiran yang sangat jauh untuk ukuran seorang anak kecil. Oleh Ni Wayan Beles, Wayan Wirata dididik untuk tidak makan uang haram sejak kecil, selapar apa pun ia dilarang meminta makan di rumah orang yang tidak benar (pada masa itu hubungan antar anggota masyarakat masih sangat dekat, sehingga lazim seseorang menawari makan kepada tamu yang datang ke rumah).
Menginjak usia remaja di bangku SMP Wayan Wirata mulai mempelajari keterampilan sebagai pengrajin dekorasi keris dari Wayan Tika sepulang sekolah. Ia ingat pesan ayahnya saat itu, ”Hidup itu sudah digariskan oleh Tuhan Yang Maha Esa dan ada beberapa cara bagi manusia dalam mencari rezeki. Di mana ada orang menumbuk padi ayam akan berkumpul (mencari makanan), di mana padi menguning burung pipit ada di situ, ular lincah bergerak ke mana-mana mencari makanan, sedangkan laba-laba hanya membuat sarang untuk menangkap makanannya. Laba-laba tidak pernah mencari makanan, tetapi hanya menunggu makanan datang ke sarangnya. Seperti laba-laba, uang dengan sendirinya akan mendatangi seseorang yang memiliki keahlian. Namun seseorang bisa memilih bagaimana akan mencari rezeki, seperti ayam, burung, ular atau laba-laba. Yang terpenting harus ingat dengan leluhur dan jangan melakukan perbuatan yang melawan hukum”.
Setamat dari SMP 1 Bangli, Wayan Wirata memutuskan pergi merantau ke Denpasar dan mendaftarkan diri sebagai siswa SMA Negeri 2 Denpasar. Ayahnya yang kala itu sedang sakit dan tidak bisa senantiasa mendampinginya berpesan agar ia berperilaku baik selama menimba ilmu di Denpasar dan tidak melupakan meditasi sebagai disiplin kontrol diri. Karena terbiasa bermeditasi sejak SMA itulah Wayan Wirata perlahan-lahan semakin menyukai hal-hal spiritual.
Ketertarikan dalam bidang teknik kimia kemudian membawa Wayan Wirata menimba ilmu di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta. Di kota gudeg, Wayan Wirata sungguh-sungguh mengembangkan diri dalam keilmuan dan kegiatan penelitian.

Pengerjaan Air Minum Nonmin
Pengerjaan Air Minum Nonmin

Dengan modal pengetahuan dan pengalaman kerja praktik di laboratorium selama menempuh pendidikan di UPN Veteran, Wayan Wirata kembali ke kampung halaman dan merintis usaha air minum kemasan yang pada masa awal berdiri menggunakan nama CV Taman Tirta Buana.
Pada masa-masa awal membangun perusahaan, Wayan Wiratha harus bekerja keras selama tiga tahun mengenalkan Nonmin kepada masyarakat. Namun usahanya tidak membuahkan hasil yang berarti. Justru pada saat Wayan Wiratha memasrahkan semuanya pada bantuan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, ia bisa membayar hutang dan gaji karyawan. Wayan Wirata kemudian menyadari bahwa pada saat diri masih dikuasai ambisi, muncul rasa kekhawatiran yang tinggi usaha tidak jalan, selalu berpikir tentang pesaing-pesaing di bisnis yang sama, sementara pada saat pasrah, semua berjalan lancar karena tidak ada kekhawatiran.
Dalam menjalankan roda bisnis, Wayang Wirata berpegang pada lima prinsip, yaitu jujur, kerja keras, memiliki visi, misi, dan strategi. Namun sebagai seorang yang menyukai spiritual, ia menambahkan prinsip satu lagi, yaitu berlaku seperti orang suci (rela berkorban, memikirkan kepentingan banyak orang, menjauhi hal yang tidak benar). Ia percaya dengan menjalankan prinsip ini usahanya akan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat.
Ia pun meyakini sebuah produk akan berjalan sukses bila mempunyai nilai (value) yang lebih terhadap produk yang dibuat. Kalau dulu air hanya sebagai pelepas dahaga, maka Wayan Wirata membuat air yang bisa menyembuhkan penyakit. Sebagai orang Bali yang beragama Hindu, ia tidak mengalami kesulitan mempercayai konsep air yang bisa menyembuhkan penyakit karena memang air sudah sering dipakai sebagai sarana penyembuhan dan penyaluran berkat di agama Hindu. Saat produk air sebagai sarana penyembuhan sudah jadi, Wayan Wirata memasrahkannya kepada Tuhan dan terbukti sampai saat ini usaha yang memakai merek dagang Nonmin ini bisa berjalan.
Sebagai sebuah produk, Nonmin sendiri merupakan air minum murni ekstra oxygen yang diperoleh setelah melalui proses demineralisasi (penghilangan unsur-unsur mineral yang tidak dibutuhkan oleh tubuh dengan penggabungan teknologi filtrasi dan absorpsi). Secara ilmiah, Nonmin digolongkan sebagai air minum murni ber-TDS (Total dissolved Solid) NOL terdiri dari enam molekul H2S berbentuk segi enam ( hexagonal ) yang dihasilkan melalui tahap multi penyaringan yang terperinci dan tepat guna. Pemecah gugusan molekul air yang kecil dan lembut setara aura manusia, serta pemagnetan untuk menjadikan ikatan dalam air hexagonal lebih kokoh. Air hexagonal yang dihasilkan oleh penyaringan ini menunjukkan pH yang lebih dan sesuai dengan standar WHO ( pH 6,6 – 9,2 ). Dengan ukuran clouster air yang terkecil paling stabil memudahkan air menembusi sel-sel tubuh secara terus-menerus dengan cepat, menyuplai nutrisi dan oksigen ke seluruh sel, meningkatkan metabolisme sel, menetralisir asam buang toksin / racun dari tubuh dengan sempurna, menjaga inti sel agar tetap sehat, mengandung oksigen berenergi tinggi, daya penembusan, daya pelarut dll. Maka air minum Nonmin ekstra oxygen  bukan sekedar air minum biasa, tetapi air yang benar-benar murni menyehatkan dan bisa digunakan sebagai terapi penyembuhan berbagai penyakit, seperti liver, jantung, ginjal, sembelit, epilepsi, kegemukan, diabetes militus, osteoporosis, migran, bisul, kerontokan rambut, batuk / bronchitis dll.
Berkat produk Nonmin yang berkualitas, para karyawan yang bekerja di pabrik Nonmin pun bisa memenuhi kebutuhan hidup dan keluarganya, sebuah kebanggaan tersendiri bagi Wayan Wirata. Sebagai seorang pengusaha, ia juga menyadari karyawan merupakan aset perusahaan. Melalui kerja keras dan keringat karyawannya keuntungan perusahaan bisa meningkat sehingga ia juga mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan menikmati berbagai fasilitas yang memadai. Bagi pria yang juga pengurus keluarga besar Pencak Silat Perisai Diri Bali ini, karyawan dan pengusaha itu saling membutuhkan, sehingga harus menyadari peran masing-masing. “Apa yang kita dapatkan hari ini memang nasib kita, jangan iri dengan orang lain yang bernasib lebih baik,” jelas bapak tiga anak ini. Sebagai bentuk perhatian terhadap karyawan, Wayan Wirata juga memberikan jamsostek dan BPJS bagi para karyawan. Tidak seperti umumnya mengelola pabrik, Wayan Wirata menyadari manajemen perusahaan di Bali juga harus lebih fleksibel karena banyaknya upacara keagamaan yang harus diikuti orang Bali, terutama yang beragama Hindu. Dengan begitu keseimbangan antara mencari nafkah dan pengembangan mental spiritual tetap terjaga.

Pabrik Nonmin
Pabrik Nonmin

Seperti lazimnya para pemilik usaha, Wayan Wirata menginginkan Nonmin bisa menjadi perusahaan yang go public dan berskala nasional. Di samping itu, Ia berharap masyarakat bisa mulai mencintai produk-produk dalam negeri agar produk-produk dalam negeri memiliki daya saing. Ironisnya saat ini Indonesia banyak memiliki orang pintar, tetapi hasil penemuannya justru dibeli oleh orang luar dan dipasarkan kembali ke Indonesia. Menyikapi hal ini, Wayan Wirata menyarankan agar pemerintah lebih jeli merespon hasil penemuan para peneliti Indonesia agar tidak dibajak oleh negara lain. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia, sehingga ke depan masih akan menjadi sebuah pasar yang sangat potensial.
Kepada generasi muda, Wayan Wiratha berharap agar mereka tidak hanya bisa menyalahkan keadaan di luar diri sendiri. Misalnya saat mengalami kebangkrutan dalam bisnis, manusia cenderung menyalahkan partner bisnis, orang tua, dll, sebaliknya saat mengalami keberhasilan yang dibanggakan kemampuan, kepintaran, dan nasib, tetapi sama sekali tidak menyinggung peran orang lain, padahal sedikit banyak budi orang lain turut berperan dalam pencapaian kesuksesan. Dengan tidak menyalahkan keadaan di luar diri sendiri, generasi muda Bali akan memiliki daya juang dan fokus dalam pengembangan kualitas personal.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!