Memberikan Harga Murah dengan Kualitas Baik untuk Memanjakan Customer
Berawal dari alasan sederhana, Ida Ayu Putu Udiyani sang kakak dan Ida Ayu Gede Aprapti sang adik, ingin membeli handphone dalam waktu yang bersamaan. Sedangkan orang tua tak mungkin mewujudkan dua handphone sekaligus. Akhirnya keduanya pun mulai merintis sebuah usaha, di bidang aksesori bros alpaka yang diserasikan pada busana adat Bali.
Tanpa modal materi sama sekali dan hanya menggunakan gambar dipromosikan di media sosial, Udiyani dan Aprapti menetapkan sistem pre-order di awal usaha mereka. Terus menerus seperti itu, sampai memiliki keuntungan sudah mulai bisa stok barang yang dipajang di dalam satu rak bekas yang mereka beli. Lambat laun, didukung bisnis orang tua berupa babi guling dan banten, yang ada tepat di depan usaha mereka pun sangat membantu. Dari customer yang awalnya hanya bertujuan memesan babi guling dan banten, juga mulai tercuri perhatiannya dengan aksesori yang mereka jual. Dengan percaya diri Udiyani mengungkapkan “Dayu Alpaka” yang beralamat di Jl. Raya Singapadu, Banjar Gria Kutri, Sukawati, Gianyar cukup cepat melambungkan nama di tengah pecinta aksesori bros alpaka dan salah satu cara memanjakan customer adalah mereka selalu menjaga kualitas produk.
Sebenarnya, membuat satu set bros bisa saja hanya memakan waktu dua hari asal semua bahan ada tetapi hasilnya tidak maksimal. Udiyani tidak mau membuat customer kecewa hanya dengan tujuan cepat mendapatkan keuntungan tapi hasil produk tidak maksimal. Pemilik Dayu Alpaka tersebut sangat menomorsatukan kualitas barang yang dijual. Untuk membuat satu set bros melewati banyak tahap mulai dari membuat cetakan atau casting, lalu memasukkannya ke dalam oven khusus lalu dipatri atau menggabungkan potongan casting sesuai keinginan. Langkah selanjutnya yaitu merapikan hasil yang sudah dipatri dan memastikan tidak ada patrian yang cacat dan tidak penyok. Setelah mengecek semua, baru masuk ke tahap tumbler dimana cetakan tersebut dibersihkan dengan alat selama 20 sampai 40 menit agar produk tidak kusam.
Setelah proses tumbler, cetakan akan masuk ke tahap silver lalu di sepuh dan dipasangkan permata untuk proses terakhir. Tahapannya memang cukup panjang dan pengerjaannya tidak bisa selesai dengan cepat jika ingin hasil akhirnya benarbenar bagus. Bagi customer yang mengerti akan kualitas tahan lama ini, pasti akan lebih menghargai prosesnya dan harga. “Ya, sebagian besar customer Dayu Alpaka yang sudah berpengalaman berbelanja di toko kita, tak akan mudah berpaling ke produksi alpaka lain, meski harganya jauh dibawah yang kita patok”.
Untuk menjaga bros yang memang memiliki kualitas, alpaka bisa awet 1-2 tahun, Udiyani dan Aprapti pun berbagi tips untuk menjaga agar bros alpaka tetap awet dan tidak cepat berubah warna. Setelah selesai digunakan, alpaka yang terkena keringat harus dikeringkan dengan tisu kering, kemudian dimasukkan ke dalam plastik dan disimpan dalam kotak. Bagi yang sudah terlanjur, warna alpakanya mulai memudar, jangan khawatir Dayu Alpaka siap memberikan layanan maintenance tersebut dengan harga spesial bagi pelanggan setia.