Merubah Tantangan Menjadi Peluang

Dari profesi ayah yang sebagai dokter gigi, pria kelahiran Denpasar, 5 Juni 1988 ini yang akhirnya mewakili harapan ayahnya untuk menjadi dokter, dari dua saudara perempuannya. Namun sebelum ia terjun dalam bidang tersebut, tentunya begitu banyak pilihan hidup yang ada disekitarnya, dari keinginan terjun bidang komputer, hingga menjadi wirusaha, yang memiliki kemandirian dalam finansial maupun visi misi.

Orang tua boleh saja menitipkan harapan kepada anaknya, namun soal keputusan dan yang menjalani hidup adalah hak anak itu sendiri. Begitulah orang tua drg. Andy Herawan menggambarkan sosok orang tuanya yang cukup bijak dalam mengarahkan ia dan dua adik perempuannya dalam memilih karier. Memiliki latar belakang keluarga yang banyak berkiprah di dunia kesehatan, selayaknya keluarga lain, orang tua drg. Andy tentu sempat mengutarakan keinginan mereka agar buah hatinya melanjutkan jenjang karier seperti yang sudah mereka tempuh. Ia pun paham orang tuanya pasti menginginkan masa depan yang terbaik untuknya. Ia sebagai putra pun berupaya menangkap pesan tersebut dan mencernanya, sama bijaknya seperti kedua orangtua.

Pada awalnya, ketika mulai memikirkan tentang pilihan karier, drg. Andy mengaku memiliki ketertarikan dalam dunia komputer. Minatnya dalam bermain game komputer kala itu mulai berkembang di Indonesia dan membuatnya berpikir untuk mencoba kemampuannya disana. Akan tetapi karena kurangnya pengetahuan tentang potensi dunia teknologi, akhirnya membuat drg. Andy memutuskan beralih ke bidang lain.

Menurutnya, mengikuti keinginan orang tua saat itu menjadi pilihan paling bijak. Akhirnya drg. Andy memilih untuk mengikuti langkah sang ayah dan mulai menekuni kedokteran gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati lalu melanjutkan ke jenjang spesialis di Universitas Airlangga Surabaya. Di kota pahlawan, drg. Andy mendapatkan wawasan baru yang membangkitkan jiwa entrepreneur-nya. Di sana ia melihat dan berinteraksi dengan banyak orang yang menurutnya memiliki cara pandang berbeda tentang dunia usaha. Semangat entrepreneurship masyarakat Surabayalah yang kemudian membuka ide baru untuk mewujudkan cita-citanya tanpa keluar jauh dari keinginan orang tuanya.

Walaupun dikenal dan dipuji sebagai destinasi pariwisata utama di Indonesia, pada nyatanya kemampuan ekonomi masyarakat Bali masih kalah dengan provinsi lain terutama Pulau Jawa. Perbedaan mencolok kala itu adalah pola pikir masyarakat yang sebagian besar sebatas menjadi pegawai sektor pariwisata atau pegawai negeri, sedangkan di provinsi lain yang citacita mereka adalah menjadi entrepreneur apapun bidangnya. Hal inilah yang kemudian membulatkan tekad drg. Andy untuk membuat gebrakan, meubah pola pikir dalam keluarganya dan akhirnya mendirikan usahanya sendiri.

Wawasan barunya di dunia usaha serta spesialis kedokteran gigi membuatnya bertekad untuk mendirikan klinik gigi terlengkap di Bali. Sayangnya, cita-cita yang tinggi tentu membutuhkan dana yang tidak kalah tinggi. Sekolah yang lama dan keraguan dari keluarga membuat faktor finansial menjadi ganjalan besar kala itu. Akan tetapi, hal itu tidak menghilangkan keinginannya untuk berwirausaha. Menawarkan kerja sama dan mencari investor sudah dilakukan, tetapi minimnya pemahaman tentang potensi bisnis kedokteran gigi menjadi halangan. Semua calon investor menolak ide yang ditawarkan, hingga akhirnya drg. Andy menawarkan idenya kepada 5 rekan terdekatnya. Dana akhirnya terkumpul walau jumlahnya jauh dari cukup untuk mewujudkan idenya yang besar itu. Dengan perencanaan bisnis dan finansial yang matang, walau dimulai dengan jumlah modal yang seadanya, Dentology Aesthetic Dental Care yang beralamat di Jl. Teuku Umar Barat No.170A pun sukses didirikan dan terus berkembang hingga saat ini.

Dalam perjalanannya, tantangan demi tantangan dihadapi drg. Andy dan rekan-rekannya. Mulai dari kemampuan finansial untuk membeli alat-alat secara lengkap hingga baru berjalan kurang dari setahun sudah harus dihadapkan dengan pandemi Covid-19 di tahun 2020. Di awal mula pandemi, efek negatif juga dirasakan oleh usaha yang baru didirikan drg. Andy dan kawan-kawannya ini seperti penurunan tingkat kunjungan pasien hingga ketakutan staf dan manajemen dalam berpraktik dan melihat klinikklinik lain memilih untuk tutup. Alih-alih ikut menutup usahanya, mereka lebih memilih untuk berinvestasi memperlengkap peralatan dan protokol yang mereka punya agar siap menghadapi pandemi. Menciptakan rasa aman dan percaya diri pasien menjadi pilihan dan akhirnya pilihan tersebut terbayarkan melalui tingkat kepuasan dan kepercayaan pasien yang meningkat pesat.

Sebagai pemula dalam bisnis yang menawarkan jasa kesehatan gigi bagi masyarakat, drg. Andy Herawan dan rekan-rekannya, harus berbesar hati menerima komplain, namun berkat masukan-masukan tersebut, ia lebih termotivasi untuk membentuk business plan, agar usaha dapat terus bertahan dan maju kedepannya.

Siapa sangka, pandemi yang menjadi batu sandungan bagi banyak tempat usaha lain justru ternyata bisa menjadi inspirasi baru untuk mengembangkan peluang yang dimiliki oleh Dentology Aesthetic Dental Care. Dengan mengutamakan kenyamanan, keamanan dan penggunaan peralatan yang modern oleh tenaga profesional, klinik ini pun mulai dikenal baik oleh customer lokal maupun mancanegara, berharap melalui fasilitas treatment yang meliputi Oral and Maxillofacial Surgeon, Orthodontist, Pedodontist, Periodontist, Aesthetic Dentist Specialist and Dentomaxillofacial Radiologist ini dapat terus dipertahankan, tak hanya di tengah pandemi, tentunya di tahun-tahun selanjutnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!