Pandemi Mengubah Segalanya, Karier Cemerlang Borty Beralih Menjadi Pengusaha
Pandemi Covid-19 mengubah banyak aspek kehidupan, termasuk perjalanan karier Borty. Setelah bertahun-tahun membangun karier cemerlang di industri perhotelan, ia dihadapkan pada situasi yang memaksanya untuk melepaskan peran yang sudah ia tekuni di hotel-hotel ternama. Meski demikian, pandemi justru membuka pintu baru bagi Borty untuk menggali potensi lain dalam dirinya sebagai seorang pengusaha. Dengan bekal pengalaman yang solid di dunia perhotelan dan kemampuannya dalam mengelola tim, ia memberanikan diri untuk beralih dari pekerja menjadi pengusaha.

Sebelum mendirikan lapangan bulu tangkis yang diberi nama “Geenas Arena”, kurang lengkap rasanya jika kita tidak menyoroti karier cemerlang Borty sebagai bartender. Pria berzodiak Virgo ini tidak hanya mewarisi minat dalam olahraga dari ayahnya seorang pengajar selancar yang juga memiliki bakat dalam meracik minuman. Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Perhotelan Bali (SPB) dengan fokus pada bidang bartender, Borty memiliki rencana untuk berangkat ke kapal pesiar. Namun, karena usianya yang belum memenuhi syarat, ia memilih untuk mencari pengalaman bekerja terlebih dahulu. Ia diterima di hotel W Seminyak dan merasa sangat bersyukur karena langsung diangkat sebagai staf. Awal tahun 2012, atas ajakan teman yang mengingatkan kembali pada cita-citanya untuk bekerja di kapal pesiar, ia mulai mencari agen di Jakarta yang mau menerima pekerja seusianya. Setelah berhasil melalui proses seleksi, Borty berangkat ke kapal pesiar di awal tahun 2012, bekerja pada posisi asisten bar dan kembali pada akhir tahun yang sama.
Karena kondisi adiknya yang sakit, Borty memutuskan untuk menghentikan kariernya di kapal pesiar dan kembali ke Bali. Namun, ia tidak berhenti berkarier di dunia perhotelan, melainkan melanjutkan di Four Season selama setahun. Manajer hotel W Seminyak mengetahui bahwa Borty telah kembali ke Bali. Menyadari potensi dan kinerja Borty yang luar biasa, manajer tersebut memanggilnya kembali untuk bergabung di hotel W Seminyak. Borty pun kembali ke hotel W Seminyak pada tahun 2013, dan di sana ia menunjukkan bakat serta dedikasinya. Karier Borty semakin menanjak ketika ia mengikuti berbagai kompetisi bartender hingga lolos ke putaran final seIndonesia, yang membuatnya diangkat sebagai supervisor di tahun 2017. Dengan prestasi dunia yang disabetnya, tak sedikit hotel-hotel berkelas meliriknya, salah satunya Hotel Indigo yang memberikan tawaran untuk bergabung untuk mengisi posisi manajer. Borty yang tak mau melewati tawaran tersebut langsung tancap gas dan menerimanya.
Setelah menikah, Borty bergabung dengan Aperitif Restaurant sebagai bar manager selama enam bulan, sebelum akhirnya pindah ke Jumeirah di Pecatu. Namun, karier yang stabil ini terganggu ketika pandemi melanda, memaksa Borty untuk berpikir ulang tentang masa depannya. Pandemi memberikan Borty waktu itu mempertimbangkan langkah selanjutnya. Memanfaatkan keahliannya sebagai bartender, ia bersama tiga rekannya membangun bisnis pertama mereka yang berfokus pada pembuatan minuman lokal, “Bali Boozy Kitchen dan Bar”. Target awal mereka adalah pasar lokal, dengan tujuan menciptakan minuman yang sesuai selera orang lokal. Meskipun di tengah pandemi, bisnis ini menjadi wadah bagi Borty untuk tetap berkarya.
Selain mengelola pada bisnis bar yang telah memiliki dua cabang, pria yang berhasil lolos Top 10 Dunia dalam kompetisi Jameson Black Barrel di Ireland pada bulan September 2024 lalu ini, juga menyalakan kecintaannya pada olahraga bulu tangkis yang sempat terabaikan. Memiliki waktu luang yang besar, kemudian mendorongnya untuk kembali ke olahraga yang ia gemari sejak lama. Namun, ia menemui tantangan dalam menemukan fasilitas bulu tangkis yang memadai, Borty melihat peluang untuk menciptakan lapangan sendiri dan membangun fasilitas bulu tangkis di komunitasnya. Ia mendirikan lapangan ini dan menamainya “Geenas Arena”, sebuah ruang bagi pecinta bulu tangkis yang ingin berolahraga dengan nyaman.
Geenas Arena, yang berlokasi di Jl. Penyaringan, Sanur Kauh, Denpasar Selatan, merupakan fasilitas olahraga yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan komunitas bulu tangkis di kawasan tersebut. Arena ini buka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 23.00, memberikan fleksibilitas bagi para pemain yang ingin berlatih atau bersenang-senang di berbagai jam. Dengan fasilitas modern dan lapangan berkualitas tinggi, Geenas Arena telah menjadi tempat favorit bagi pemain bulu tangkis dari berbagai kalangan, mulai dari pemula hingga profesional. Selain lapangan bulu tangkis, Geenas Arena juga menawarkan Geenas Café, yang menjadi tempat ideal untuk bersantai setelah bermain atau menunggu giliran. Kafe ini menyediakan berbagai pilihan makanan dan minuman, menjadikannya tidak hanya tempat olahraga, juga sebagai tempat berkumpul yang nyaman bagi keluarga dan teman. Dengan fasilitas parkir yang luas, Geenas Arena mampu menampung banyak kendaraan sehingga pengunjung tidak perlu khawatir tentang tempat parkir.
Keberadaan Geenas Arena telah menambah pilihan tempat olahraga di Denpasar Selatan, sekaligus memperkaya komunitas lokal dengan suasana olahraga yang lebih hidup dan ramah. Dengan fasilitas yang lengkap dan pelayanan yang hangat, Geenas Arena berhasil menarik minat tidak hanya dari warga lokal tetapi juga dari turis yang datang ke Bali, membuatnya semakin dikenal sebagai tempat berkumpul yang dinamis dan modern.
Langkah Borty dalam berwirausaha merupakan bentuk keberanian dan instingnya sebagai individu untuk beradaptasi di tengah masa sulit. Khususnya Geenas Arena, tidak hanya menjadi wujud nyata kecintaannya terhadap bulu tangkis, juga mencerminkan jiwa wirausahanya yang sekaligus memberikan kontribusi bagi komunitas lokal. Kendati pandemi membawa tantangan besar dan menjatuhkan kariernya di perhotelan, namun telah menjadi titik balik yang memicu transformasi besar dalam hidup Borty, dari seorang profesional hotel menjadi pengusaha sukses yang kini menjalankan bisnisnya sendiri.