Semangat dan Pantang Menyerah Menjadi Modal Utama dalam Meraih Kesuksesan
Hidup dengan berlandaskan kejujuran menjadi modal utama bagi Kadek Raka Saputra Agung Dewantara dalam mengarungi pasang surut kehidupan yang selama ini ia jalani. Proses tempaan dalam hidu telah membentuk karakter Raka sebagai seorang pejuang kehidupan yang tidak mengenal lelah dan bangkit meskipun keadaan menjatuhkannya berkali-kali. Bekerja dengan giat serta membangun kepercayaan penuh dalam usaha membangun relasi menjadi kunci kesuksesan Raka dalam upayanya mendirinya perusahaannya Sumber Urip Arsitek. Berawal Raka bekerja di sebuah kantor konsultan sembari mengurus usaha freelance dengan waktu yang cukup fleksibel, hingga akhirnya ia memutuskan untuk mendirikan kantor sendiri dan mulai membangun manajemen kantor dengan modal yang telah ia kumpulkan dari proyek-proyek yang selama ini ia tangani.
Sebagai cucu seorang pengusaha gabah, Raka terlahir dari seorang ayah yang berprofesi sebagai dosen di fakultas pertanian dan ibu yang berprofesi sebagai dokter gigi lulusan Universitas Mahasaraswati. Keinginan menjadi arsitek timbul terinspirasi dati sosok kakek dari ibu yang berprofesi sebagai arsitek. Dengan warisan yang diteruskan ayah, mencoba untuk menjadi wirausaha dengan mengembangkan perusahaan gabah milik sang kakek. Namun dengan adanya utang yang kian membengkak menyebabkan ayah jatuh sakit. Raka memutuskan untuk menjual rumah menutupi biaya rumah sakit selama ayah rawat inap. Saat ia duduk di bangku SMA, sang ibu menyusul berpulang meninggalkan keluarga. Saat itu, Raka mengenyam pendidikan di SMK Saraswati jurusan otomotif atas saran dari ayah yang melihat pekerjaan di bidang otomotif memiliki jaminan hasil yang cukup tingi dalam hal materi. Namun, Raka memiliki pemikiran berbeda dari ayah mengingat hobinya yang suka menggambar dan mengkhayal sambil menghasilkan uang. Akhirnya, Raka memutuskan untuk mengambil jurusan arsitek meskipun ia harus bersebrangan dari keinginan sang ayah.
Tidak ada satupun waktu yang terbuang pada masa di mana kedua orang tua kini tidak lagi berada di samping Raka. Masa-masa kuliah yang seharusnya dilewati penuh dengan momen berkesan dihabiskannya dengan bekerja demi menghidupi keluarga. Dengan sisa tabungan yang ada, Raka memfokuskan diri dalam dunia perkuliahan diselingi aktivitas bekerja sampingan demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Raka mengenang sosok orang tua dimana sang ibu begitu memanjakan anak berbeda dengan didikan disiplin dari ayahnya. Dibalik kasih sayang ibu, wejangan yang selalu dikenang Raka tentang bagaimana menghargai hal-hal kecil seperti dilarang menyia-nyiakan makanan dan bagaimana menjadi pendengar yang baik.
Masa-masa sulit saat perekonomian mengalami penurunan pasca ditinggalkan oleh keduaorang tua merupakan masa-masa yang tak terlupakan bagi Raka. Hal tersebut justru menjadi motivasi baginya untuk maju dan bekerja dengan giat meraih kesuksesan dikemudian hari dan tidak mengenal kata putus asa. berdasarkan hal tersebut, motivasi Raka untuk sukses kian meningkat seiring waktu. Baginya, saat itu merupakan waktunya menikmati masa ketika direndahkan, di mana hal itu kelak menjadi faktor pendorong dalam meraih impiannya kelak. Bulan oktober tahun 2017, Raka memutuskan untuk melamar kerja di sebuah kantor konsultan perizinan selama 3 tahun. mulai berdatangan tawaran untk bekerja freelance saat itu yang mana penghasilannya jauh lebih tinggi. Hal ini patut disyukuri Raka mengingat usahanya yang kian hari mengalami peningkayan perlahan keadaan perekonomian keluarga mulai membaik. Proses perjalanan hidup Raka memiliki rangkaian kisah inspiratif dimana proses tersebut menjadi motivasi baginya untuk tetap maju dan pantang menyerah. Semangat Raka dalam meraih kesuksesan merupakan contoh nyata kuatnya dedikasi dalam berkarya dan tidak mengenal kata menyerah menjadi pedoman dalam meraih kesuksesan di masa mendatang.