Membuka Peluang Usaha Dengan Memperkenalkan Budidaya Teh Bawang Dayak
Terinspirasi dari sang ayah, I Putu Gede Surantaka yang merupakan lulusan luar negeri ini, pun ikut terjun ke dunia bisnis. Beberapa bisnis yang ia geluti diantaranya adalah kuliner dan budidaya teh yang telah dibuktikan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Sejak kecil, I Putu Gede Surantaka telah bercita-cita menjadi seorang pebisnis. Lulus kuliah di Australia, ia kemudian memutuskan untuk pulang ke Bali dan membantu bisnis garment keluarga. Walau saat itu, ia telah sukses menduduki posisi sebagai manager di sebuah perusahaan di Australia. Shanta Buana Bali yang telah berdiri sejak 1991, berlokasi di Jalan Sidakarya,-Sesetan yang merupakan bisnis orangtua Gede Surantaka.
Namun, anak pertama dari empat bersaudara ini mengungkapkan, akhir-akhir ini perkembangan dari garment ini mengalami kendala. Mulai dari faktor pemasaran, karena sang ayah, Ketut Oka Paramartha masih menggunakan sistem lama alias ketinggalan zaman, melihat sudah hampir semua perusahaan memanfaatkan teknologi untuk memperkenalkan bisnis mereka. Belum lagi sumber daya manusia yang ada rata-rata telah berumur dan sulit untuk mencari karyawan yang lebih muda, khususnya pekerjaan menjahit karena generasi milenial sebagian besar lebih memilih untuk bekerja di dunia pariwisata. Atas kondisi tersebut, Gede Surantaka kemudian mengambil alih garment bersama adiknya yang kedua. Ia mulai mengubah sistem dalam perusahaan tersebut, salah satunya tentu saja dengan konsep pemasaran itu sendiri. Hingga saat ini proses-proses perbaikan ini masih berjalan.
Pria kelahiran Denpasar 13 Juli 1988, pun tak ingin kalah dengan kesuksesan orangtua, ia kemudian merambah bisnis lain diantaranya Lima Jari Cargo dan budidaya teh bawang dayak yang dikenal telah lama dimanfaatkan khasiatnya oleh suku Dayak dari Kalimantan Barat. Tanaman teh ini juga tersebar di beberapa negara di Asia Tenggara, Cina, Afrika dan Amerika Selatan. Nama lain dari teh ini adalah teh bawang berlian yang memiliki khasiat dapat menyembuhkan tumor, diabetes, asam urat, darah tinggi yang telah diproduksi selama setahun.
Awal mula Gede Surantaka tertarik untuk membudidayakan teh bawang dayak adalah saat salah seorang saudaranya mengalami penyakit kelenjar getah bening yang dapat sembuh, setelah mengkonsumsi teh ini. Sang ibu, Candra, yang merupakan guru yoga pun membagikan kabar baik ini kepada teman-temannya di kelas yoga.
Untuk mempromosikan produk tehnya yang berupa serbuk dan teh celup, Gede Surantaka memiliki tantangan tersendiri, karena banyak masyarakat yang masih asing dengan tanaman teh satu ini. Alhasil banyak yang kurang percaya, khasiat untuk mengobati berbagai penyakit ini dapat didapatkan dari mengkonsumsi teh.
Untuk mendapatkan sejatinya khasiat dari teh ini, masyarakat sebaiknya mengkonsumsi teh berbentuk serbuk, yang kemudian direbus dan siap dikonsumsi. Namun tidak sedikit yang masih ogah-ogahan untuk melakukan hal ini dan lebih memilih mengkonsumsi teh celup.
Di Bali sendiri, sudah banyak yang membudidayakan teh, namun Gede Surantaka meyakinkan teh yang ia jual memiliki khasiat yang berbeda daripada teh pada umumnya.