Bisnis Berjaya, Pendidikan Tetap sebagai Landasan Rendah Hati
Dengan segala kenyamanan dan prestasi yang diraih Dr. Drs. I Ketut Suardana dalam industri pariwisata, ia tetap memegang teguh nilainilai pendidikan. Suksesnya sebagai seorang pengusaha tidak pernah memudarkan niatnya untuk terus menimba ilmu, sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan yang ia alami. Baginya, kesuksesan bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan permulaan dari tahap berikutnya yang lebih bijak. Oleh karena itu, ia berusaha untuk terus belajar dan menggali ilmu, baik yang berkaitan dengan bidangnya maupun yang terkait dengan warisan budayanya sebagai seorang penganut Hindu Bali.
Semakin ia menapaki jalan kesuksesan, semakin dalam pula pria kelahiran Ubud ini mengarungi makna mendalam dari pengetahuan. Suardana menyadari bahwa kesuksesan yang berkelanjutan tak sematamata bergantung pada pencapaian finansial, melainkan juga pada kemampuan memahami dunia disekitarnya. Namun, ada aspek yang tidak kalah penting, yaitu menjaga agar warisan leluhur tetap terjaga dan tidak jatuh ke tangan orang asing yang tertarik pada kekayaan budaya kita. Salah satu caranya adalah dengan turut serta dalam proses pembelajaran dan pelestarian warisan tersebut.
Sebagai permulaan, Suardana memperkenalkan dirinya sebagai anak dari seorang mantan veteran dan pegawai distrik di era 1960-an yang juga terlibat dalam usaha pariwisata. Ayahnya merintis usaha jual beli cendera mata yang melibatkan Suardana dalam prosesnya. Suardana sendiri selain membantu orang tuanya dalam bisnis, juga memiliki bakat seni melukis yang mengalir dalam darahnya. Hasil karyanya menarik perhatian pemilik galeri lukisan dan diterima dengan baik. Keahliannya dalam melukis telah terlihat sejak ia masih bersekolah di SMP, dan hal ini turut membantu memperkuat perekonomian keluarga dan tumbuhnya keinginan yang kuat dari dirinya untuk menjadi sosok yang mandiri dalam finansial.
Selain itu, dorongan lain yang mendorongnya untuk meraih sukses dalam industri pariwisata adalah pengalaman melihat kerabatnya yang telah lebih dulu sukses dengan memiliki galeri patung. Hal ini memicu semangatnya untuk tidak hanya mengandalkan bakat seninya, tetapi juga membangkitkan jiwa wirausaha di bidang pariwisata. Setelah menyelesaikan pendidikan SMA, dengan penuh kebanggaan, ia mempersembahkan galeri lukisan atas jerih payahnya sendiri dalam mengumpulkan modal dan juga dukungan keluarga dalam mewujudkan impiannya tersebut.
Berjalannya waktu, Suardana tidak berhenti pada kesuksesannya dalam mendirikan galeri. Ia memutuskan untuk menjelajahi bidang bisnis lainnya. Pada tahun 1998, Indus Restaurant mulai beroperasi, menandai langkah pertamanya dalam ranah kuliner. Kemudian ia merintis Casa Luna Restaurant, suatu tempat yang tidak hanya menghidangkan hidangan lezat, tetapi juga menciptakan pengalaman yang berkesan bagi pelanggan. Tidak hanya dalam makanan, Suardana juga menciptakan jejaknya dalam layanan penginapan dengan mendirikan Honeymoon Guesthouse. Dengan 42 kamar yang tersedia, penginapan tersebut bukan hanya hanya sekedar tempat bermalam, tetapi suatu lingkungan yang mengundang kedamaian dan kenyamanan bagi pengunjung. Seperti para pebisnis pariwisata lainnya, Suardana pun terdampak serius akibat pandemi Covid-19. Dengan semangat pantang menyerah, ia berhasil bertahan dan beradaptasi dengan situasi sulit. Kini, berkat kerja keras dan ketekunan, ia bisa melihat hasil positif dari upayanya. Tingkat okupansi yang mencapai 95% adalah bukti kembali pulih dan mencapai tingkat yang menggembirakan.
Semangat yang Tak Kalah Luntur dalam Pendidikan
Selain semangat dalam bisnis, kemudian hobi pada olahraga sepak bola yang telah aktif sejak tahun 1980, di mana ia merupakan Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Bali, Suardana jua memiliki passion dalam mengejar pengetahuan. Setelah meraih kesuksesan dalam bisnis dan menciptakan jejak di dunia pariwisata, ia tak berhenti pada prestasinya. Langkah berikutnya ialah melibatkan diri dalam dunia pendidikan dan olahraga. Ia memutuskan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman melalui profesinya sebagai dosen di UHN (Universitas Hindu Negeri) I Gusti Bagus Sugriwa. Dengan begitu, ia tidak hanya menjadi figur inspiratif dalam dunia bisnis, tetapi juga sebagai pengajar yang mampu memberikan wawasan berharga kepada generasi muda. Tak sampai di sana, semangatnya mengejar pendidikan juga membawanya lebih jauh. Dengan tekad yang kuat, Suardana memutuskan melanjutkan pendidikan jenjang S3 dalam Ilmu Filsafat Hindu di kampus yang sama. Keputusan ini menunjukkan tekadnya untuk tidak pernah berhenti dalam mengejar pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam, bahkan setelah meraih kesuksesan yang luar biasa.
Kisah Suardana menjadi ilustrasi yang memotivasi, menunjukkan betapa pentingnya kelanjutan pertumbuhan dalam berbagai aspek kehidupan. Mulai dari dunia bisnis hingga tetap rendah hati dan bijaksana dengan mengenyam pendidikan. Semangat dan dedikasinya telah membuatnya terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan mendorong masyarakat untuk tidak hanya puas dengan pencapaian dalam satu bidang, tetapi untuk terus meraih wawasan baru. Terakhir, ia berharap masyarakat Bali tak hanya terpukau oleh gemerlapnya sektor pariwisata, tapi juga meningkatkan pengetahuan dan pengalaman dalam bidang lainnya. Dengan demikian, warisan budaya yang kaya dan unik di tanah kita akan tetap dalam kendali dan pemahaman masyarakat setempat, tanpa terperosok ke tangan orang asing.