Menantang Arus Dan Jeramnya Sungai Telaga Waja – Alam Amazing Adventure
Lokasi Alam Amazing Adventure sangat cocok bagi anda yang mencari kesegaran dengan melakukan petualangan di alam. Untuk merasakan adrenalin dari wisata petualangan yang juga pernah dikenal dengan Alam Dream ini, anda bisa datang langsung ke Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem atau ke lokasi kantornya terlebih dahulu, untuk informasi lebih lengkap yang beralamat di Perum, Jalan Mekar 2 Blok C4 No.4, Pemogan, Denpasar Selatan.
Kadek Sumerta pemilik dari Alam Amazing Adventure, mengaku bangga dapat ikut meramaikan perkembangan pariwisata Bali, khususnya Kabupaten Karangasem. Tidak tanggung-tanggung, Alam Amazing menyediakan berbagai pilihan petualangan, diantaranya rafting, cycling, tour, dolphin watching tour, mount trekking dan masih banyak lagi pilihan petualangan kurang lebih 25 item yang akan membawa anda mengekplore Bali, hingga Nusa Penida dan Gili Terawangan. Fasilitas lainnya guna menunjang kenyaman pengunjung, juga tersedia lobi yang berdiri di meja depan untuk receptionist, kamar mandi dan kamar pas. Selain itu, ada ruang lain seperti ruang penyimpanan untuk menyimpan perahu, ruang briefing untuk memberi penjelasan kepada semua pekerja sebelum pekerjaan dimulai. Finish point Alam Amazing Adventures berdiri di area seluas 300 m2 yang terletak di Br. Dinas Tangkup Anyar, Desa Tangkup, Kabupaten Sidemen, Kabupaten Karangasem. Di daerah ini juga dibangun fasilitas restoran dan kamar mandi.
Dalam membangun Alam Amazing Adventure pada 17 Juni 2011 yang berada dibawah naungan PT. Baliku Belahan Jiwaku, Kadek Sumerta menyederhanakan kisah perjalanannya, karena ia tidak ingat secara detail bagaimana akhirnya ia berhasil membangun wisata adventure.
Kadek Sumerta yang merupakan alumni dari STP Mengwi Tani ini patut bersyukur karena dipertemukan dengan orang-orang yang mempengaruhi perjalanan karirnya. Sebut saja Pak Hari Harto, cucu dari mantan Presiden Soeharto yang menuturkan keinginannya kepada Kadek Sumerta untuk mengembangkan sebuah wisata di Bali.
Pertemuan tersebut terjadi di Bali Cliff, kemudian membawa mereka ke Telaga Waja. Atas arahan dari Kadek Sumerta, bahwa sungai tersebut berpotensi untuk dikembangkan wisata rafting dengan arusnya yang ekstrim sepanjang 14 kilometer. Ketetertarikan Hari Harto untuk mengembangkan wisata tersebut, kemudian terwujud di pertengahan tahun 1994.
Dalam wisata rafting yang didirikan Hari Harto, Kadek Sumerta kemudian ditempatkan pada posisi Manager Operasional dan Pak Agung, seorang pemuda Karangasem yang memiliki pengaruh yang besar pada Kabupaten Karangasem pada saat itu, diposisikan sebagai Direktur. Seperti yang telah kita ketahui di tahun 1998 terjadi krisis ekonomi di Indonesia yang menyebabkan lemahnya nilai mata uang rupiah sehingga melumpuhkan kegiatan perekonomian karena banyak perusahaan yang bangkrut dan meningkatnya pengangguran. Peristiwa yang terjadi dari awal Juli 1997 itu, tak terkecuali juga menimpa wisata rafting Karangasem, yang menyebabkan operasional rafting tidak berjalan sebagaimana mestiya.
Namun Hari Harto terus mendorong Kadek Sumerta agar tetap menjalankan wisata rafting tersebut. Menghadapi permasalahan tersebut, Kadek Sumerta teringat dengan rekannya Bu Inge warga negara Singapura yang mahir dalam dunia marketing, namun masih asing dengan wisata rafting.
Agar mempersingkat waktu, ia langsung saja mengundang Bu Inge ke Bali untuk dipertemukan dengan Pak Agung dan Hari Harto. Kembali bertemu Hari Harto, Kadek Sumerta juga mendapat rekomendasi untuk bertemu dengan John Morgen, warga negara asal Australia. Berkat kerjasama team yang solid, wisata rafting tersebut berhasil dibangun hingga tahun 2000-an.
Sudah tidak bisa mempertahankan kesuksesan wisata rafting di Bali, akibat permasalahan warga Australia yang dideportasi. Kadek Sumerta berangkat ke Probolinggo, ia melakukan perjalanan wisata mengunjungi obyek-obyek wisata salah satunya Gunung Bromo. Ia kembali dipertemukan dengan seseorang yang memperkenalkannya hal yang berhubungan dengan bisnisnya nanti. Orang tersebut bernama Mrs. Lee berwarga negara Korea, hingga saat ini pun hubungan antara Kadek Sumerta dengan teman Korea nya tersebut masih sangat baik.
Kadek Sumerta mengaku banyak menghabiskan waktunya di jalanan saat usia remaja, sehingga tidak fokus untuk menyelesaikan pendidikannya di bangku kuliah. Namun semangat seseorang dalam menggapai kesuksesan di masa depan, tidak sebatas ilmu yang didapatkan dalam pendidikan formal saja, asal ada kemauan yang kuat untuk belajar, perubahan ke arah yang lebih baik itu pasti ada. Hal itulah yang dilakukan oleh Kadek Sumerta, ia belajar dari Mrs. Lee bagaimana membuat paralayang, flying fish dan banana boat, dimana hasil karyanya masih dipergunakan hingga saat ini.
Singkat cerita, kepercayaan diri Kadek Sumerta lahir kembali untuk membangun wisata di desa kelahiran, saat ia bertemu Pak Candra dari Chandra Group. Begitu banyak ilmu yang ia dapatkan dari beliau, hingga ia berhasil membangun Alam Amazing Adventures selama 8 tahun bersama 180 orang karyawannya yang sudah ia anggap seperti sebuah keluarga.
Guna mempertahankan kesolidan tim, Kadek Sumerta mengembangkan SDM dengan cara membebaskan kreatifitas dan ide para staf tertuang sesuai dengan divisi masing-masing. Selain itu juga diadakan rolling staf yang melingkupi semua divisi untuk terjun langsung ke lapangan, melihat lebih dekat situasi-situasi yang sering terjadi. Dengan mengusung konsep Tri Hita Karana, Kadek Sumerta berharap seluruh staf mampu bersinergi dengan alam sekaligus memacu motivasi dalam diri, untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan sukses kedepannya.