Wanita Workaholic Yang Gemar Berbagi – Rusmiati Dudi

Di usia yang sudah mencapai 63 tahun, Rusmiati Dudi masih aktif menjalankan bisnisnya, saat ditanya apa rahasianya, cukup menjalani hidup dengan pikiran positif dan jangan lupa bahagia, ucapnya. Namun untuk mendapat sesuatu yang besar tentu harus melakukan upaya yang lebih besar juga, tidak cukup hanya dengan kata-kata mutiara tanpa sebuah kerja nyata.

Rusmiati Dudi merupakan keturunan Bangli, Bali dan Tionghoa. Ayahnya, Samuel Elim adalah seorang pendeta dan ibu, Ester Rahmani penjual bakpao. Semenjak ayahnya sakit dan sulit untuk membawanya ke rumah sakit karena tidak memiliki kendaraan, padahal ia memiliki keponakan seorang dokter, sejak itulah ia merasakan betapa menyedihkannnya menjadi orang miskin. Ia tidak ingin hidup terus menerus direndahkan dan dihina hanya karena status sosial seseorang.

Karena kejadian tersebut, Rusmiati berbicara dengan ayahnya, bahwa suatu saat nanti ia harus memiliki mobil yang banyak. Mendengar hal tersebut, ayahnya bertanya mengapa anaknya menginginkan hal tersebut. Sekali lagi ia menjawab dan mempertegas pertanyaan ayahnya, bahwa ia harus memiliki mobil yang banyak.

Lulus dari SMA di Santo Yoseph, Rusmiati kemudian bekerja di Golden Bali Express. Setelah selama 2 tahun bekerja, ia mendapat pujian John, atasannya, bahwa ia adalah karyawan yang pandai. Mendapat pujian seperti itu, membuat Rusmiati semakin bersemangat untuk lebih mengembangkan dirinya dengan belajar bahasa Inggris, alhasil ia semakin dipercaya untuk diikut sertakan dalam pelatihan-pelatihan ke luar negeri.

 

Melihat kepandaian Rusmiati, ia pernah disarankan untuk membangun usaha cargo oleh atasannya, pada saat itu usianya baru menginjak di angka 20 tahun. Tanpa diberi modal sedikitpun oleh atasannya, ia pun kemudian menjual motor yang ia miliki untuk mendapatkan uang dan menggunakannya untuk menyewa tempat. Sebagai resikonya, ia harus berjalan kaki untuk tiba di tempat kerja.

 

Namun hal tersebut tidak berlangsung lama, atasannya yang baik hati meminjamkannya sebuah mobil beserta drivernya untuk mempermudah ia bekerja. Sifat dari diri Rusmiati yang workaholic, membuat usaha export importnya semakin berkembang, sebut saja merk-merk terkenal seperti Billabong, Quicksilver, Oakley, Ripcurl telah menggunakan jasa pengirimannya.

Tidak hanya membangun PT. Pacific Express Cargo, ia pun semakin mengembangkan sayapnya dengan membangun perusahaan di industri yang berbeda yaitu industri kerajinan tangan bali, PT. Udiyana Lestari; Rumah Kayu dan yang tidak kalah menarik dalam pembahasan kali ini, PT. Pacific Garment yang telah berdiri pada tahun 1984.

Pacific Garment merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang produksi dan ekspor garmen baik untuk pria, wanita, dan anak-anak. Terbuat dari rayon, katun, rajut, batik, cetak dengan bordir, cutwork dan manik-manik, dengan spesifikasi fashion untuk musim panas dan musim dingin. Untuk desain, PT. Pacific Garment memiliki desainer profesional atau pelanggan dapat memiliki desain mereka sendiri yang mereka sukai. Pesanan minimum adalah 200 pcs/desain dengan waktu penyelesaian 45 hari setelah pesanan disetujui.

Pacific Garment memiliki tiga divisi yakni sebagai berikut, menangani produksi pemesananan, memproses perintah penutupan distribusi untuk masing-masing departemen; pengendalian produksi/kualitas yang bertanggung jawab untuk mengatur pola produksi, spesifikasi, kontrol kualitas kain sebelum memulai produksi, memotong produksi, menjahit, bordir, manik-manik, batik, proses layar tangan; serta packing dan finishing dalam menyetrika dan pengepakan.

Pacific Garment memiliki karyawan tetap sebanyak 120 orang dan 500 karyawan freelance yang telah mampu memproduksi 50.000 garmen/bulan dengan jalur ekspor berikut: Amerika Serikat, Eropa, Inggris, Australia, Singapura dan Jepang. PT. Pacific garment juga memiliki materi pengimporan kuota holding untuk diproduksi keperluan listing.

Layanan profesional dengan harga yang bersaing telah menjadi filosofi PT. Pacific Garment dan akan terus memastikan kepuasan pelanggan setianya. Dengan sistem mutu Sertifikasi ISO 9002 The Future Dictates, PT. Pacific Garment harus mengejar perbaikan berkelanjutan dalam layanan, investasi dalam teknologi berbasis perdagangan, mengantisipasi pergeseran ekonomi global dan mempersiapkan paradigma berikutnya, dengan inclosing.

Sukses dalam karir, tidak membuat Rusmiati terlena dalam materi, ia ingat bagaimana ayahnya yang seorang pendeta memberinya begitu banyak pelajaran dalam hidup. Dan yang paling ia ingat pesan dari sang ayah adalah sebagai manusia kita harus lebih banyak memberi daripada menerima. Nasehat tersebut diikuti olehnya, salah satunya dengan mengikuti jejak sang ayah yang sering memberikan ceramah dari satu sel penjara ke penjara yang lain. Kegiatan tersebut kemudian diteruskan olehnya, dimana setiap 6 bulan sekali dan pada hari raya seperti Natal dan Paskah, ia memberikan ceramah dan berbagi kasih kepada penghuni lapas. Walau kegiatan tersebut sudah menjadi bagian dari hidupnya, Rusmiati masih menganggap dirinya bukanlah seorang spiritualis. Ia masih perlu banyak belajar untuk menjadi seseorang yang memiliki kecerdasan jiwa, dimana dengan segala pengalaman hidup dan ilmu yang ia miliki, dapat membantu banyak orang untuk mengembangkan diri mereka secara utuh. Tentu saja dengan berbagi nilai-nilai positif yang dapat memotivasi diri mereka untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!