Masa Depan Stabilitas Ketenagakerjaan antara INDONESIA-JEPANG

Menembus persaingan kerja di luar negeri tentunya menjadi impian sebagian anak bangsa di Indonesia tak terkecuali bagi masyarakat di Pulau Dewata. Oleh karena itu tak sedikit lembaga pelatihan atau pemagangan kerja di luar negeri hadir guna mengakomodir impian anak bangsa untuk berkarya di luar negeri. Salah satu yang baru eksis di Bali dengan memunculkan konsep inovatif yaitu Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Bali Costa yang berlokasi di Kuta Utara, Badung.

Sekilas bangunan yang terletak di Jl. Raya Kerobokan No. 888 A, Kerobokan Kelod, Kuta Utara ini nampak seperti tempat makan bernuansa Jepang. Kesan ala Negeri Sakura memang terasa kental, terlihat dari penggunaan material kayu dan bambu sangat mendominasi bangunan tersebut. Bahkan dalam ruangan yang dipergunakan sebagai kelas belajar mengajar, disusun sedemikian rupa layaknya sebuah ruang makan di sebuah rumah tradisional di Jepang.

Siapa sangka bangunan tersebut bukanlah restoran masakan Jepang, melainkan sebuah Lembaga Pelatihan Kerja yang mengkhususkan diri pada program pemagangan ke Negeri Sakura. LPK dengan nama Bali Costa tersebut didirikan dengan spirit untuk memajukan anak bangsa dalam berkarya di Jepang. Fokus utama dari LPK Bali Costa adalah penempatan tenaga magang ke luar negeri dengan pelatihan utama yaitu pelatihan bahasa, budaya dan etos kerja.

Pemilik LPK Bali Costa, Then A Li, menjelaskan bahwa pihaknya sengaja mendesain suasana kelas yang serupa dengan kondisi di negara tujuan pemagangan sebagai salah satu bagian pengenalan budaya Jepang kepada para peserta pelatihan. Terbukti dengan adanya upaya tersebut, para peserta yang didominasi anak muda tersebut lebih antusias dalam menjalani program pelatihan.

“Kami hadir di Bali untuk memfasilitasi para generasi muda yang ingin bekerja di Jepang. Suasana di Jepang kini ada di Bali. Kami merancang suasana kelas yang mirip dengan budaya Jepang sehingga peserta pelatihan dengan mudah mempelajari dan memahami bahasa serta budaya Jepang”, ungkap Then A Li.

“Apa yang dibahas oleh kedua orang ini?”

Kami berbicara tentang situasi di Indonesia dan Jepang saat ini. Jawabannya adalah stabilitas ketenagakerjaan Indonesia. Awalnya, kedua orang ini bertemu sekitar 20 tahun yang lalu Untungnya, meskipun jarak antara Indonesia dan Jepang cukup jauh, mereka tetap saling menghubungi satu sama lain.

Hal ini yang menjadi pemicu berdirinya sekolah bahasa Jepang kali ini. Namun, bagaimana kedua orang ini berkenalan satu sama lain selama lebih dari 20 tahun? Tentu saja akan ada kendala bahasa untuk dua orang dari negara yang berbeda.

Bagaimana cara mereka berkomunikasi dengan bahasa asing? Ada cerita ketika saya masih muda, kami bertemu di Taiwan. Di sekolah bahasa asing di Kota Taipei dan kebetulan kami berada di kelas yang sama.

Setelah lebih dari 20 tahun, kami ingin menjadi jembatan antara Indonesia dan Jepang. Dengan ide bagus untuk menjadi jembatan dan berkontribusi untuk negara masingmasing, kami memutuskan untuk mendirikan sekolah bahasa Jepang. Pada saat itu, SHOHEI MIURA di sisi kanan gambar mengusulkan untuk membangun sekolah gaya Jepang!.

Dan kemudian Then A Li di sisi kiri gambar menyatakan bahwa itu ide yang bagus!. Dengan cara ini, kedua gagasan itu terus berlanjut dan mendapat persetujuan pemerintah. Saya mendapat izin dan membuka sekolah pada April 2021. Dalam waktu singkat banyak siswa yang tertarik sehingga jumlah kursi yang tersedia tidak mencukupi, jadi sekarang kami akan menambah kelas baru untuk memenuhi fasilitas agar pendidikan bahasa Jepang di LPK ini dapat berlangsung dengan baik, sehingga kami dapat mengirim lebih banyak siswa ke Jepang dan mendukung mimpi anak muda Indonesia.

Sepertinya dia memiliki keinginan yang kuat karena dia telah mendapatkan pengalaman di luar negeri. Kemudian Then A Li di sisi kiri gambar berbicara.

Kemudian di LPK Bali Costa, selain pendidikan bahasa Jepang, kami juga mengajarkan sopan santun, sehingga ketika berangkat ke Jepang, siswa dapat berinteraksi dengan baik dan keluarga juga tenang karena kami akan memberikan semua dukungan selama mereka di Jepang.

SHOHEI MIURA di sisi kanan gambar menjawab bahwa dia ingin menjadi sebuah institusi. Dua orang ini memiliki keinginan untuk berkontribusi dalam peningkatan mutu tenaga kerja di Indonesia dan Jepang. Hal ini karena mereka telah mengalami hidup di negara asing melintasi batas negara dan mengatasi kesulitan dalam bekerja.

Lanjut Then A Li, negara Jepang dipilih sebagai negara tujuan pemagangan kerja lantaran di sana memiliki budaya Asia yang serupa dengan Indonesia. Selain itu, peluang kerja di negeri asal kuliner sushi tersebut sangat terbuka lebar. Saat ini memang sedang sangat dibutuhkan tenaga kerja terampil yang dapat mengisi beberapa posisi di sana sehingga potensi kerja masih cukup tinggi.

 

Tercatat ada beragam bidang pekerjaan atau industri di Jepang yang dapat menyerap tenaga kerja asal Indonesia antara lain; Caregiver, Building Cleaner, Industri Komponen Mesin dan Alat, Industri Perakitan dan Mesin, Industri Listrik, Elektronik dan Informasi, Industri Konstruksi, Industri Pembuatan Kapal dan Mesin Kapal, Perbaikan dan Perawatan Mobil, Industri Penerbangan, Industri Perhotelan, Industri Pertanian, Perikanan dan Budidaya Perairan, Produksi Makanan dan Minuman, dan Industri Layanan Makanan.

Tentunya ada banyak manfaat yang akan didapat sebagai peserta pemagangan di Jepang. Sebagai negara dengan etos kerja dengan budaya disiplin yang tinggi, sangat cocok menjadi tempat menimba pengalaman kerja. Program pemagangan kerja dapat pula dijadikan momentum untuk mempelajari dan menikmati budaya setempat sehingga dapat menambah khasanah wawasan budaya kita. Bagi peserta yang telah menjalani program pemagangan kerja juga memiliki kesempatan yang besar untuk dapat diterima sebagai pegawai tetap di perusahaan tempat bekerja.

Sedangkan bagi peserta pemagangan kerja yang telah menuntaskan program dan kembali ke tanah air pun memiliki nilai plus saat ingin melamar ke perusahaan yang ada di Indonesia. Pengalaman bekerja di luar negeri dapat menjadi pertimbangan utama untuk lolos penerimaan kerja. Bagi yang ingin mengembangkan potensi secara mandiri juga sangat berpeluang untuk bisa menjadi wirausahawan. Mereka dapat membuka usaha sendiri yang tentunya dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat luas.

“Jangan ragu untuk datang, dengan senang hati kami akan melayani dan memberikan solusi bagi anda yang ingin berkonsultasi”, kata Then A Li, membuka kesempatan seluas-luasnya untuk masyarakat yang berminat mengikuti program pemagangan yang ada di LPK Bali Costa.

Bagi yang belum memiliki pengalaman kerja sebelumnya, tidak perlu khawatir. LPK Bali Costa membuka kesempatan bagi calon peserta pelatihan yang belum memiliki latar pengalaman kerja. Demikian pula bagi yang sudah mengantongi pengalaman, kesempatan sangat terbuka. Bahkan LPK Bali Costa juga dapat membantu para pekerja yang masa kontrak kerja hampir habis. Sehingga pekerja tetap dapat melanjutkan pekerjaan tersebut atau pindah ke perusahaan lain.

Sebuah Visi

LPK Bali Costa lahir dari sebuah cita-cita untuk membantu anak bangsa agar dapat mencapai impian bekerja di Jepang. Ini merupakan salah satu visi yang dimiliki Then A Li sejak dirinya telah usai melalui perjalanan panjang bekerja di beberapa negara. Then A Li merupakan sosok putra bangsa yang telah menjadi pahlawan devisa negara sejak usia yang sangat belia. Bagaimana lika-liku perjalanannya?

Then A Li merupakan pria asal Bangka Belitung, sebuah daerah yang memiliki khasanah budaya dan keindahan alam yang masih sangat terawat. Setelah usianya menginjak remaja, ia sempat hijrah ke Jakarta bersama keluarganya. Namun lantaran peristiwa kerusuhan Mei di tahun 1998 memaksa Then A Li untuk pergi ke Taiwan menyusul Sang Kakak yang sudah terlebih dahulu bekerja di sana.

Sesampainya di Taiwan, ia harus bekerja demi dapat melanjutkan hidup di sana. Bertahun-tahun bekerja di negeri yang asing membuat Then A Li bertumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan berani mengambil segala risiko demi meraih cita-cita. Tatkala masa kerjanya di Taiwan habis, ia memutuskan untuk melanjutkan petualangan di Australia. Di Negeri Kanguru ini, Then A Li tak hanya dapat memajukan kehidupan ekonominya, tapi juga menjadi tempat pertemuan dengan perempuan pujaan hati. Ia bertemu dengan seorang wanita berkebangsaan Korea dan memutuskan membangun keluarga kecilnya di sana.

Hingga suatu ketika, Then A Li memutuskan untuk pulang kembali ke tanah air. Ia memilih Bali sebagai tempat tinggal dan memulai kehidupan baru. Sempat membuka usaha penjualan peralatan memancing, Then A Li kemudian menerima tawaran seorang rekan untuk mendirikan sebuah LPK. Then A Li menjadi pihak yang mengumpulkan peserta secara kolektif sekaligus sebagai penyelenggara program pelatihan kerja. Tantangan ini pun disambut antusias oleh Then A Li yang memang sangat ingin mencetak SDM terampil untuk dikirim bekerja ke luar negeri.

Meski terhitung baru, Then A Li berupaya agar dapat menarik kepercayaan masyarakat tentang LPK Bali Costa sebagai lembaga pelatihan terjamin kesuksesan bagi calon siswanya yang ingin bekerja di Jepang. Dirinya pun untuk para siswa yang telah belajar LPK Bali Costa agar bisa meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!