Kampus OTC Bali – Menjadi Primadona untuk Para Pelaku Pencari Kerja di Luar Negeri

OTC Bali adalah Lembaga Pelatihan Kerja yang bergerak di bidang Perhotelan dan Kapal Pesiar yang mengembangkan Program Perhotelan untuk “F&B Service, Culinary, Housekeeping and Butler” yang didirikan pada 2014 (23 Mei 2014) oleh I Wayan Rediyasa, S.E. di bawah naungan Yayasan Mada Werdi Utama dengan lisensi operasi No. 563/53/ DINSOSNAKER. Dan pada tanggal 17 September 2017, I Wayan Rediyasa selaku CEO dan Founder OTC Bali mengundang dan merekrut I Gde Leo Sastra, sebagai Asst. CEO OTC Bali sekaligus sebagai Sekretaris Yayasan Mada Werdi Utama.

OTC Bali memiliki visi “Menjadi lembaga vokasional terbaik dan terpercaya di tingkat global” dan misi sebagai berikut:

  1. Menyelenggarakan pelatihan di bidang pariwisata dan hospitality yang berbasis Karakter, Budaya, dan Kompetensi.
  2. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang pariwisata dan hospitality.
  3. Menerapkan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang pariwisata dan
  4. Menjamin tersedianya kesempatan magang dan kesempatan kerja bagi kepada semua Peserta Pelatihan dan lulusannya.
  5. Menerapkan tata kelola administrasi lembagaan yang efektif, efisien dan akuntabel.

Untuk motto dari OTC Bali, “Outstanding Tourism College” yang berarti OTC Bali College adalah Lembaga Pelatihan Pariwisata dan Perhotelan yang terbaik dalam komunitas yang berkualitas dan tepercaya, Pemerintah dan Industri Pariwisata di Dalam Negeri dan Luar Negeri.

Sebagai Ketua Yayasan Mada Werdi Utama sekaligus founder dari Overseas Training Center (OTC) Bali, I Wayan Rediyasa memiliki beban mental yang luar biasa, dalam bertanggung jawab terhadap seluruh anak didiknya. Di mana kedepannya ia dan seluruh pihak yang mendukung penyelenggaraan lembaga pendidikan tersebut, memiliki cita-cita agar 100% output yang diluluskan, dapat ditempatkan di industri pariwisata di dalam maupun di luar negeri.

Dari sudut pandang I Wayan Rediyasa, Pulau Bali akan tetap menjadi primadona pariwisata di seluruh dunia, oleh karena itu OTC Bali dengan bangga, dapat menjadi bagian dari salah satu pelaku daripada pariwisata yang meningkatkan sumber daya manusia itu sendiri. Ia bersama seluruh team OTC Bali ingin melakukan sesuatu yang berbeda, diantara lembaga pendidikan lainnya, “Kami ingin agar anak-anak didik, terutama di OTC Bali, memiliki sumber daya manusia yang dapat bersaing secara global’.

Awal mendirikan OTC Bali, atau sejarah daripada Lembaga Pelatihan Kerja yang bergerak di bidang Perhotelan dan Kapal Pesiar ini dengan Akte Pendirian tertanggal 23 Mei 2014 dan berdasarkan SK Kemenkumham Nomor AHU-01814.50.10.2014 serta izin penyelenggaraan pelatihan vokasional Nomor 563/53/DINSOSNAKER. Namun sebelum mendirikan lembaga pelatihan ini, I Wayan Rediyasa sudah mendirikan Kantor Perekrutan (agency) dengan nama Bali Marine Abadi (BMA) yang beralamat di Jalan Batu Sangian VII/15, Kerobokan, Kuta Badung pada tanggal 15 Oktober 2013.

Setelah perjalanan lima bulan, permintaan akan kandidat tenaga kerja dari para partner pada saat itu semakin hari kian meningkat pesat sehingga timbulah gagasan untuk membuat sebuah lembaga pelatihan kerja yang nantinya lembaga tersebut bisa menyediakan kandidat sesuai kebutuhan Industri. Tentunya lembaga pelatihan kerja dimaksud harus yang resmi dan legal menurut peraturan dan undang undang ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia.

Seiring perkembangan dan kesuksesan kantor perekrutan tersebut, I Wayan Rediyasa pun memiliki keyakinan, bahwa ia pun bisa membuka sebuah lembaga pelatihan. “Seperti itulah konsepnya sejak awal, membentuk sebuah tim sehingga bisa menjalankan OTC Bali yang luar biasa tantangannya”.

Di tahun 2017, I Wayan Rediyasa pun tak luput dari rasa hampir putus asa yang menghampiri, karena perbedaan visi yang datang dari segi internal. I Wayan Rediyasa mencoba memperbaiki dengan segala upaya, ternyata perbedaan visi tersebut sulit disatukan. Karena kondisi itu tahun 2018, tanggal 17 September, diputuskan untuk memilih jalan masing-masing.

 

Sebagai pemegang legalitas dan sudah didaftarkan hak ciptanya, OTC Bali tidak bisa dipegang pihak lain. Sehingga I Wayan Rediyasa pun harus kembali membentuk tim baru, dan sangat bersyukur ia telah menemukan orang-orang yang luar biasa, loyal, bertanggung jawab dan bersemangat untuk memperjuangkan nama OTC Bali.

Dari waktu ke waktu, tim OTC Bali menambah keyakinan bahwa lembaga pelatihan ini akan dapat berkembang dengan pesat. Berkat bentuk syukur yang tiada henti dipanjatkan, I Wayan Rediyasa kembali dipertemukan dengan beberapa partner, bahkan dari luar negeri. Hingga terbentuk empat agensi yang dikelola meliputi PT. Millenium Muda Mandiri, di mana direkturnya berasal dari Spanyol (Mr. Carlos) yang sudah terdaftar menjadi WNI. Beliau memiliki motivasi yang tinggi agar warga Indonesia dapat bekerja di luar negeri, dengan UMR yang jauh lebih tinggi dibandingkan Indonesia.

 

Agensi kedua yaitu PT. Sukamulia Mandiri Agung, atas kepemilikan keturunan Tionghoa asal Jakarta, yang juga membantu mengembangkan OTC Bali. Ketiga, PT. Mitra Sinergi Sukses, kebetulan agensi ini dikelola salah satu direktur OTC Bali cabang Karangasem, yang beralamat di Jalan Gunung Agung. Merupakan supporter daripada OTC Bali, untuk penempatan ke luar negeri, seperti Jepang, Jerman, Malaysia, Brunei Darussalam dan lain-lain.

Keempat, disupport oleh PT. Bali Duta Mandiri yang dimiliki oleh Bapak Dr. I Nyoman Gede Astina sebagai Direktur Utama PT. Bali Duta Mandiri. Dengan demikian dipastikan Alumni OTC Bali akan disupport penuh untuk penempatan kerja di luar negeri, baik di perhotelan maupun di kapal pesiar. OTC Bali secara langsung juga bekerjasama dengan beberapa hotel-hotel di luar negeri seperti Dubai, Maldives, Taiwan, Malaysia dan Doha.

OTC Bali memiliki program pelatihan meliputi Basic Level yang terdiri atas dua kelas yaitu Regular dan Private meliputi Room Division, F&B Service dan Cook / Culinary. Pada kelas Pivate terdapat dua bidang studi yaitu Butler dan Cook / Culinary. Kelas selanjutnya di tingkat Middle Level, terdiri atas jurusan Room Division dan F&B Division.

Yang menarik dari lembaga pendidikan ini ialah, sebuah program internship ke Taiwan, yang langsung atas kerjasama LPK OTC Bali dengan hotel-hotel di Taiwan. Dipastikan seluruh peserta didik dijamin 100% kuota internship apalagi dengan permintaan internship untuk seluruh kerjasama lebih dari 1600 peserta pertahunnya.

Dengan demikian OTC Bali sudah membantu program pemerintah, terutama di dalam meningkatkan kemampuan SDM masyarakat Indonesia untuk memiliki skills dan knowledge di bidang hospitality serta telah berkontribusi untuk mengentaskan pengangguran dan kemiskinan untuk masyarakat dengan konsep melatih, menyertifikasi, menyalurkan magang dan membantu menempatkan alumninya bekerja pada industri pariwisata dan hospitality, baik di dalam negeri, maupun di luar negeri. Sehingga dipastikan alumninya memiliki kemampuan yang siap bersaing secara global sesuai dengan visi dan misi OTC Bali.

Uniknya untuk Internship Taiwan selain mendapat uang saku sebesar NT. 1500 atau setara dengan Rp. 7,2 juta. Peserta didik juga diberikan bayaran overtime setiap mereka bekerja melebihi standarnya, sehingga banyak diantara mereka berhasil memperoleh hingga Rp. 10 juta perbulannya. Sedangkan untuk penempatan Alumni OTC Bali, I Wayan Rediyasa bersama tim OTC Bali telah menyiapkan kerjasama dengan empat agency resmi untuk penempatan kerja ke luar negeri baik perhotelan maupun kapal pesiar.

Program inilah yang paling banyak diminati masyarakat, sehingga OTC Bali mengalami perkembangan yang signifikan. Satu cabang sekolah saja, telah menerima pendaftaran kurang lebih 350 peserta dan saat ini telah memiliki beberapa cabang, berlokasi di Denpasar, Singaraja, Gianyar, Karangasem, Jembrana dan Nusa Dua.

Sempat Tidak Percaya Diri

I Wayan Rediyasa sempat merasa tidak percaya diri dengan posisinya sebagai pendiri LPK, karena latar belakangnya yang dilahirkan pada tanggal 17 April 1976, dari anak seorang petani di Buleleng, tepatnya Desa Kayu Putih.

Latar belakang pendidikannya yang sama sekali tidak ada dibidang pariwisata sempat membuatnya merasa tersisih pada saat bersaing untuk mencari kerja. Rasa khawatir akan persaingan tersebut, sedikit demi sedikit dapat terbantahkan dengan keberhasilannya dengan bergabung bekerja di beberapa hotel dan restaurant di kawasan Seminyak, Legian, Kuta, Nusa Dua dan Sanur, bahkan mulai tahun 2002 sampai dengan 2008, dalam perjalanan karirnya sempat memiliki sebuah restaurant yang sangat ramai sekali di kawasan Poppies Line 1, Kuta Bali yang bernama “Bali Rahayu Restaurant”. Namun kembali karena sebuah perjalanan karir kembali turun akhirnya restaurant tersebut mengalamai musibah kebakaran dengan kerugian puluhan juta rupiah pada saat itu, hingga akhirnya di tahun 2008, I Wayan Rediyasa memutuskan untuk bekerja di sebuah kapal pesiar terbesar di dunia yang bernama Royal Caribbean Cruise Line Company.

Karena alasan keluarga, tidak lama I Wayan Rediyasa bekerja di kapal pesiar dan pada tahun 2011, ia memilih berkumpul kembali bersama keluarga sambil bekerja sebagai seorang instruktur di sebuah Lembaga Pelatihan Kerja Swasta sambil Kuliah S1 di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Triatma Mulya Badung-Bali.

Dengan latar belakang pengalaman bekerja puluhan tahun di hotel dan restaurant serta di kapal pesiar, ditambah dengan latar belakang pendidikan terakhir sebagai sarjana ekonomi, maka I Wayan Rediyasa memantapkan diri untuk membagi ilmunya dengan mendirikan Lembaga Pelatihan dan Pendidikan OTC Bali. Sambil terus mengembangkan diri untuk menambah relasi baru, serta melanjutkan pendidikannya pada jenjang master pada Program Magister Terapan Pariwisata di Poltekpar Bali, Nusa Dua-Bali.

Sukses mendirikan OTC Bali, I Wayan Rediyasa nyatakan dirinya dalam membangun usaha tersebut, mengalir begitu saja, hal terpenting adalah terus melakukan yang terbaik. Baik dari segi kurikulum OTC Bali, akan terus dilakukan pembenahan agar mampu beradaptasi dengan kebutuhan di industri, melalui pembelajaran dan pelatihan.

OTC Bali sudah terbukti, telah membantu seluruh anak didiknya dapat bekerja di industri, baik di dalam maupun luar negeri. Sehingga peminat yang mendaftarkan dirikian meningkat tajam. Bahkan di tahun 2020, OTC Bali telah mengembangkan Unit Kegiatan OTC Bali hingga ke Provinsi Lampung. Dengan demikian hingga saat ini, OTC Bali telah berkembang menjadi tujuh cabang termasuk di Bali dan Lampung. Konsep “Kuliah Untung” yang ditawarkan oleh OTC Bali telah memikat hati lulusan SMU/SMK yang tertarik untuk melanjutkan kuliah sehingga dengan ratusan bukti pada tahun 2019/2020 diprediksi akan mampu mendapatkan peserta didik di tahun Akademik 2020/2021 melebihi 1200 peserta didik untuk seluruh kampus OTC Bali.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!