Gali Ide Kreatif hingga Bagi-Bagi Emas Gratis Demi Mencuri Hati Customer via Daring
Jangankan setara dengan latar belakang ayah yang berprofesi sebagai abdi negara, Putu Eni Kesuma Dewi pun menyimpang dari basic-nya sebagai bidan, setelah lulus dari Poltekkes Kartini Bali Denpasar. Tak dipungkiri, ia sempat tak sanggup meladeni cibiran negative orang-orang, dengan sempat bekerja sebagai asisten dokter kandungan, namun nyatanya hanya mampu ia pertahankan selama enam bulan.
Wanita kelahiran 13 September 1995 ini, sudah mulai menggeluti usaha menjual tas sejak SMA, Setelah lulus kuliah dan semakin menjalani usahanya tersebut, ia pun sempat mendapatkan cibiran yang berkomentar kalau ia sudah menyia-nyiakan profesinya tersebut. Mendengar hal tersebut, ia kemudian mencoba bekerja sebagai asisten dokter kandungan, namun tetap sembari mengelola usahanya. Dalam proses waktu enam bulan, ia harus mulai mempekerjakan satu orang karyawan untuk menjaga toko. Lama kelamaan, akhirnya ia memilih fokus ke usaha saja dan menambah beberapa orang karyawan lagi.
Eni yang tergolong lahir dari orang tua yang cukup mampu membiayainya, membuatnya tak cepat berpuas diri. Bahkan saat melakukan COD (Cash on Delivery) di tengah hari ke lokasi yang jauh dari tempat tinggal, membuat orang tuanya bertanya-tanya, mengapa ia mau mengambil pekerjaan seperti itu, hingga sempat menyarankannya untuk berhenti saja berjualan. Karena pada dasarnya, ia sudah menyukai kegiatan tersebut, ia sama sekali tak mengindahkannya, justru semakin tekun menjalankan dagangannya.
Sampai Eni akhirnya mampu mengontrak lokasi untuk took Edos Shop yang berlokasi di Jl. Kedondong No.9, Dangin Puri Kaja, Denpasar Utara, tanpa sepengetahuan orang tua, hanya saat upacara melaspas (upacara pembersihan dan penyucian bangunan), barulah mau tak mau harus ada penyertaan orang tua dan akhirnya merestui jalan karier yang dipilih wanita alumni SMA (SLUA) Saraswati 1 Denpasar ini, sebagai wirausaha.
Dalam enam tahun perjalanan bisnisnya, Eni dan seluruh stafnya kerap melakukan evaluasi setiap Sabtu-Minggu, terutama setelah menghadapi beberapa kendala sebelumnya hingga membahas soal tren tas yang tengah digandrungi customer. Di antaranya, dari hasil evaluasi Eni menemukan inovasi baru yang tak ditemukan dari lapak tas lainnya, di mana setiap pembelian tas di Edos Shop, secara gratis customer akan mendapatkan dustbag, agar tas terhindari dari jamuran saat disimpan di dalam lemari. Tak sampai di sana, selain menawarkan tas dengan varian, harga yang spesial di bawah Rp. 100 ribu hingga di atas Rp. 200 ribu, Edos Shop juga memastikan tas tetap kinclong dari kotoran debu, noda pensil dan lain-lain, awet dan tidak mudah terkelupas dengan menjual Bag Cleaner Ajaib berbentuk botol spray. Edos Shop yang juga membuka lapaknya di marketplace, tak mau kehilangan kesempatan menarik perhatian customer baru, dengan memanfaatkan momen angka kembar tiap bulannya, yang diadakan marketplace tersebut. Selain banting harga, penawaran menarik dengan bagi-bagi emas gratis 0,01 gr untuk 50 orang pertama di platform Tiktok. Intinya berbisnis di media daring ini, kita tidak boleh mati gaya, harus terus dieksplorasi ide-ide segarnya setiap hari untuk mencuri hati customer.