Sukses Membangun Bisnis Kuliner hingga Merambah ke Dunia Properti
Sebagai seorang pebisnis yang telah merintis usaha dari nol, Lisa Andini tidak menyangka akan berada di titik keberhasilan dalam membangun usaha. Bisnis kuliner Kepiting Sukro yang dibangun serta bisnis properti, kini berhasil membawa Lisa kepada kehidupan yang lebih baik. Berawal dari rasa sukanya terhadap daging kepiting serta hobinya memasak, memberinya inspirasi dan akhirnya memberanikan diri untuk mendirikan rumah makan.
Lisa lahir di Surabaya, namun lebih banyak menghabiskan masa kecilnya di Bali bersama ayah yang merupakan seorang pegawai swasta. Sejak kecil, Lisa telah ditinggal oleh ibu. Saat duduk di bangku SD, Lisa terbiasa memasak untuk keluarga dan adik-adiknya. Dengan kondisi ekonomi dan keadaan keluarga di masa itu, membuat Lisa terbiasa hidup mandiri. Memasak yang semula menjadi kewajiban sehari-hari, menjadi hobi yang menyenangkan bagi Lisa. Selain memiliki tugas dan tanggung jawab di keluarga, Lisa menyempatkan waktu bermain kelereng bersama teman-teman yang lebih banyak anak laki-laki. Sebagian besar masa SD Lisa berada di Surabaya hingga duduk di bangku SMP. Akhirnya ia memutuskan untuk pindah merantau ke Bali dan bekerja dengan tante di daerah Sesetan Denpasar, sebagai admin pada tahun 1999.
Berawal rasa sukanya terhadap kepiting, Lisa memutuskan untuk membuka usaha. Didukung dengan keahliannya memasak, Lisa mencoba membuat resep dan meracik bumbu sendiri untuk memasak olahan kepiting menjadi masakan yang memiliki cita rasa yang khas, yang mana menjadi inspirasi Lisa untuk menamai usahanya yaitu Kepiting Sukro. Kepiting Sukro berasal dari super dan kroso yang dalam bahasa Jawa artinya terasa. Lisa berharap kepiting olahannya menjadi favorit di lidah para penggemar kepiting. Saat memulai usaha, Lisa membeli 10 ekor kepiting yang kemudian dimasak sesuai resep yang ia buat, lalu menjualnya. Saat itu Lisa membuka usaha pertama kali di daerah Kuta dengan menyewa tempat. Lisa memasarkan usahanya melalui teman-temannya serta mulut ke mulut. Selama tiga tahun di Kuta, Lisa lalu membuka cabang di Jl. Imam Bonjol, setelah itu buka cabang lagi di Jl. Uluwatu II Jimbaran. Pada saat pandemi, Lisa menuturkan usaha berjalan lancar karena telah memiliki banyak pelanggan mulai dari masyarakat lokal hingga wisatawan mancanegara.
Awal mula perkenalannya dengan dunia properti adalah saat Lisa diminta untuk mencarikan rumah oleh seorang teman yang ingin mencari rumah untuk karyawan dan mendapat komisi cukup besar. Mulai dari sana rasa ketertarikan untuk terjun di dunia properti mulai tumbuh. Bermula dari menjadi broker hingga mampu jual beli rumah, di mana saat itu ia mengalami adanya peningkatan pendapatan. Lisa menjadi perantara jual beli vila dan hotel tidak hanya di Bali, tetapi juga di luar Bali. Selama menjalani bisnis properti, mengharuskannya untuk turun langsung ke lapangan untuk mengantar klien cek lokasi, terkadang hingga larut malam. Selain itu, Lisa sering keluar kota untuk melakukan transaksi jual beli properti hingga ke Kupang, Lombok dan Banyuwangi.
Selama berproses membangun usaha baik mengelola Kepiting Sukro dan bisnis properti secara independen, menjaga kepercayaan klien serta memberikan pelayanan terbaik merupakan cara Lisa dalam mempertahankan usahanya. Selalu bersikap baik dan berpikir positif ia terapkan dalam setiap interaksi kepada para klien. Melalui tekad dan keyakinan yang kuat, Lisa optimis mampu memajukan usahanya dan berkeinginan membuka lebih banyak cabang lagi. Selain itu, melalui hasil yang didapatkan selama berbisnis, mampu membantu anak-anak dan orang yang membutuhkan, yang mana bantuan tersebut tidak terbatas hanya di ruang lingkup usahanya saja, juga untuk lingkungan di luar bisnis dan masyarakat luas.