Mendirikan Dua Bisnis Sekaligus, Tanpa Isu Tutup Sementara di Masa Pandemi, “ We are Lucky ! ”

“Three Coins Coffee & Eatery”, sebuah kafe masih tergolong baru, yang soft opening-nya dikonfirmasikan pada Januari 2022 kemarin di kawasan Jl. Nakula Gg. BaikBaik No.10, Seminyak, Kuta. Sebagai pendatang baru, apalagi masih terselimutkan suasana pandemi, Three Coins Coffee & Eatery pun wajib tampil beda, untuk menarik perhatian masyarakat sebagai pendatang baru. Di mana, selain merujuk pada sajian makanan dan minuman, juga bersanding dengan vila yang super comfy

Kirawan Prinadi, setelah menempuh pendidikan sejak lulus SD di Singapura, kemudian memutuskan ikut orang tua yang sudah sejak tahun 2002 menetap di Bali. Ia sendiri memang sempat kembali ke Jakarta kota asalnya, namun bingung apa yang bisa ia kerjakan selanjutnya. Akhirnya sejak tujuh bulan lalu, juga ikut hijrah ke Bali dan kenyataannya memang jauh lebih nyaman tinggal di Bali dan bersosialisasi dengan masyarakat lokalnya.

Kirawan dan Ibunya, Evi mengungkapkan bahwa mereka baru pertama kali menyentuh bisnis kuliner, dibandingkan bisnis yang sudah jauh lama didirikan di Jakarta. Awalnya ide konsep muncul dari Ibu Evi, kemudian melihat ia memiliki hobi dalam membuat kopi, sekaligus sebagai penikmatnya. Mengapa tidak mungkin untuk diseriusi dalam sajian yang lebih nyata. Dengan mengangkat nama “Three Coins” yang dimaknai sebagai tiga orang saudara dari Kirawan, bukan tanpa alasan, ibunya memang akan mewarisi usaha ini kepada saudara-saudaranya, khususnya Kirawan, yang jauh lebih muda dan mengerti tren sebagai daya dukung usaha ini ke depannya.

Kendati belum berpengalaman dalam bisnis kuliner, namun pengetahuan soal pentingnya hal yang paling esensial dalam struktur usaha ialah manajemen karyawan, sudah dimiliki ‘golden ticket-nya’ oleh Ibu Evi. Bagaimana menemukan karyawan yang memiliki karakter tidak bersenggolan untuk bekerja di industri seperti ini. Terlebih di saat di luar pengawasan pemilik, bila terjadi kejadian tak terduga seperti keluhan dari pengunjung, mampu mencari solusi dan menjadi pembelajaran terbaik untuk evaluasi pelayanan di kafe maupun vila ke depannya.

Kondisi pandemi yang sudah terdegradasi sebagai endemi, tetap saja Kirawan sempat mengalami krisis kunjungan. Meski tercurahkan hati Ibu Evi, ia sudah mempersiapkan secara matang dari berbagai sisi bisnis ini. Sebagai pebisnis baru, sudah tentu menjadi tantangan bagi Kirawan dituntut harus memutar otak, agar perjuangan sang ibu tak putus begitu saja. Ia memanfaatkan beberapa momen seperti pada hari raya dengan memberikan promo menarik dan harga yang reasonable untuk orang lokal dan wisatawan. Namun seiring waktu temuannya di lapangan, mayoritas kunjungan yang datang adalah para wisman. Kirawan dan Ibu Evi yang sudah memetik hikmah dari pandemi, yang berimbas di pariwisata, terus menggenjot promosi di media sosial, yang ditargetkan lebih menyentuh target pasar lokal. Menu-menu khas Indonesia punya pun semakin dihadirkan, seperti nasi goreng, aneka bakmi, lumpia, pempek, pisang goreng, capcay dan diproyeksikan akan ada tambahan hidangan Indonesia lainnya atau modifikasi menu yang sudah terbukti, justru sukses menarik perhatian banyak pengunjung untuk mencoba.

Atas upaya keduanya yang tak jemu untuk mempertahankan usaha, tanpa ada ‘belas kasihan’ untuk tutup sementara. Kirawan dan Ibu Evi menyatakan Three Coins dan akomodasi vila yang opening April 2022, hadir di waktu yang tepat. Bagaiaman tidak, sebulan kemudian vila sudah mendapatkan penginap perdananya. “Berkat kita dalam pendirian dua bisnis sekaligus bisa dikatakan sangat beruntung, walaupun ketidakmudahan itu juga tetap kita rasakan. Namun bisa eksis sampai saat ini pun benar-benar wajib memanjatkan puji syukur”, tandas Ibu Evi. “Keberuntungan tersebut pun tak hanya dari sisi kita saja, di kesempatan lainnya kita juga bisa menyebarkan keberuntungan lainnya untuk rekan-rekan yang telah kehilangan pekerjaan”, ucap Kirawan menimpali.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!