Bertahan dengan Pelanggan Setia di Era Maraknya Industri Oleh – Oleh Bali

Diwarisi usaha keluarga, tak sekedar menjadi sebuah hak istimewa yang didapat I Wayan Caetanya Sevaka. Sebagai generasi kedua dari usaha “Kacang Arjuna Bali”, tantangan yang semakin beragam pun tak luput tersaji dalam faktual dunia bisnis. Ia pun dituntut untuk terus memikirkan taktik-taktik jitu, dengan harapan meningkatkan kesiapan formasi keluarga dalam menghadapi era turbulensi.

Dari Dusun Tengah, Desa Nyanglan, Banjarangkan, Klungkung, sebuah usaha industri rumah tangga yang melegenda bermerek komersil “Kacang Arjuna Bali” tercipta pada tahun 1990. Seiring proses waktu, usaha ini pun berizin resmi dengan nama badan usaha “UD Arjuna Bali”. Tentunya tak seinstan begitu saja sang pemilik ada di level tersebut, kisah nyatanya berbibit dari orang tua sebagai penjual tahu keliling.

Narasinya, orang tua dari Caetanya adalah penjual tahu keliling di desa. Ya, namanya di desa tak luput dari pekerjaan basic sebagai pedagang atau petani. Sebagai anak tak terhindari, ia nyaris terlibat dalam aktivitas tersebut. Hingga orang tua merasa usaha tak ada peningkatan grafik yang signifikan, orang tuanya memutuskan beralih ke usaha dagang lainnya, yakni di komoditas kacang. Usaha dagang kacang yang semakin terpublikasi, Caetanya yang saat itu masih SMP, semakin menyumbangkan tenaga membantu orang tua, dari mencuci kacang dan mengantar ke warung-warung dan Pasar Klungkung. Beranjak di bangku kuliah, ia semakin intens melakukan pengiriman, seperti daerah tujuan wisata Kota Gianyar, terutama Celuk dan beberapa lokasi di Sukawati. Para pekerja pun bertambah, yang mayoritas merekrut ibu-ibu rumah tangga yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal.

Setelah jauh sebelumnya sempat menolak bergabung dengan Krisna Oleh-Oleh Bali, karena alasan masih ingin fokus distribusi ke daerah-daerah di Bali. Pria kelahiran 27 April 1985 ini pun menjangkau ‘pasar oleholeh raksasa’ tersebut, agar tak kalah saing dengan pemilik usaha cemilan lainnya. Memasuki kehidupan rumah tangga, Caetanya semakin solid ber-partner dengan istri untuk terjun bersama-sama, menjadikan Kacang Arjuna Bali, sebuah ladang yang menjanjikan dalam maraknya industri oleh-oleh Bali. Caetanya dan istri berbagi porsi dalam memantau mekanisme usaha, ia concern dalam pengiriman dan istri bagian produksi kualitas mutu kacang yang higienis dan halal. Tak hanya produk kacang mentiknya dengan rasa gurih, manis dan pedas yang menjadi best seller, kacang lainnya yang cocok untuk oleh – oleh, di antaranya kacang koro/kace/kare rasa original; kacang koro/kace/kare rasa rumput laut; kacang koro/kace/kare rasa keju; kacang kapri rasa original; kacang asin rasa original; kacang merah/geles/krisik/tolo rasa original; kacang buncis rasa original. UD Arjuna Bali pun menerima pesanan via telepon dengan paket grosiran maupun eceran, siap antar di seluruh Indonesia.

Di tengah situasi pandemi, beserta aturan-aturan yang diturunkan pemerintah, pemasaran UD Arjuna Bali terpantau cukup berjalan stabil. Meski saat Hari Raya Galungan dan Lebaran yang biasanya menjadi momen yang ditunggu-tunggu tak seramai hari raya sebelumnya. Tantangan ini pun semakin mendorong Caetanya dan istri untuk melakukan strategistrategi apa lagi yang bisa memeriahkan warisan keluarga ini selanjutnya. Mereka pun sepakat untuk mempertahankan para pelanggan setia maupun mitra bisnis lainnya, dengan kerap memberikan bonusbonus menarik. Tak ketinggalan, meski terus upaya dalam mode bertahan, UD Arjuna Bali juga melakukan re-branding di media sosial, tujuannya tak jauh-jauh dapat terus mewarisi usaha ini ke anak cucu dan membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!