Lewati Beberapa Kali Kegagalan hingga Mengukir Kesuksesan Usaha Konstruksi Interior

Selalu berurusan dengan permasalahan ekonomi, menjadi ihwal terbentuknya semangat Febby Cornelia Djun Naida untuk menjemput kesuksesan. Himpitan ekonomi yang sudah dirasakan sejak di bangku SD membuatnya terpacu untuk membalikkan nasib dengan berbagai jalan perjuangan. Berkat kegigihannya, ia pun mampu mandiri secara finansial lewat jalan berwirausaha. Simak lika-liku kisahnya dalam membangun usaha dari nol hingga sukses mengembangkan UD Nalar Abadi.

Banyak jalan menuju Roma, banyak jalan menuju kesuksesan. Namun menemukan jalan yang benar-benar tepat memerlukan proses dan waktu. Demikian hal yang dibuktikan oleh Febby Cornelia Djun Naida atau yang lebih akrab disapa Tjun Tjun ini. Perempuan kelahiran 11 juli 1975 ini kini dikenal sebagai women entrepreneur yang bergerak di bidang kontraktor, interior dan suplai produk kebutuhan perhotelan. Tak banyak yang tahu bahwa sebelumnya ia pernah menggeluti beberapa jenis profesi dan pernah mencicipi juga beberapa kali kegagalan.

“Saya pernah berjualan kue produksi orang lain, berbisnis makanan, bekerja di perusahaan valuta asing, dan masih banyak lagi usaha yang pernah saya coba,” ungkapnya.

Motivasi yang begitu besar untuk meningkatkan taraf ekonomi keluarga menjadi landasan kuat bagi Tjun Tjun untuk menerjang segala tantangan. Pasalnya sejak kecil ia merasakan getirnya kehidupan akibat keterbatasan ekonomi, bahkan beberapa kali harus berhenti mengenyam pendidikan karena ketiadaan biaya. Hal ini menuntutnya harus berjuang sejak usia belia demi mengumpulkan pundi-pundi rupiah.

Setelah mampu menamatkan kuliah diiringi perjuangan luar biasa untuk membayar biaya pendidikan, Tjun Tjun memiliki kesempatan untuk menemukan profesi yang lebih menjanjikan secara income. Sebelum itu ia memutuskan untuk merantau ke Bali dengan tujuan mencari peruntungan. Di awal masa perantauannya itu ia mencoba berjualan makanan namun tidak dikembangkan lebih jauh karena sudah mendapat pekerjaan di suatu perusahaan.

Meski secara bertahap ia dapat memperbaiki kondisi finansialnya, Tjun Tjun sempat merasa belum menemukan jalan karir yang sesungguhnya ia harapkan. Ia pun teringat almarhum sang ayah pernah mengatakan bahwa dirinya sangat cocok untuk pekerjaan yang lapangan seperti pertukangan. Ternyata saat ia tinggal beberapa lama di Bali baru menemukan relevansi atas pesan orangtuanya itu.

Berawal dari membantu usaha teman yang bergerak di bidang konstruksi interior, Tjun Tjun akhirnya menggali passion terpendamnya selama ini. Ternyata jodoh rejekinya memang berada di bidang tersebut ditandai semakin banyak konsumen yang dapat dibantu melalui jasa yang ia tawarkan. Melihat potensi bisnis yang kian cemerlang, Tjun Tjun memberanikan diri mengibarkan bendera usaha mengusung nama UD. Nalar Abadi.

Awalnya ia hanya menerima pengerjaan konstruksi interior seperti kusen pintu, sofa, karpet dan lain-lain. Kemudian mulai ada permintaan untuk pengerjaan lainnya seperti pagar besi hingga konstruksi baja. Lantaran banyak kliennya merupakan kalangan dari industri hospitality mulai meminta untuk disuplaikan perlengkapan amenities hotel, ia menyanggupi dan akhirnya berhasil melebarkan sayap usahanya.

Salah satu kebahagiaan terbesar Tjun Tjun adalah usahanya ini tidak hanya dapat menjamin kesejahteraan keluarganya secara pribadi melainkan juga dapat membantu mensejahterakan orang lain dengan cara membuka lapangan kerja. Ia pun berharap UD. Nalar Abadi dapats semakin bertumbuh agar semakin memberi nilai manfaat untuk masyarakat luas.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!