Karangasem berSATU
Bagi kebutuhan Karangasem ke depan, maka walaupun ada Pilkada dan beda pilihan, masyarakat harus tetap berSATU. Sebab perSATUan sangat penting untuk memajukan Karangasem yang cukup banyak tertinggal di berbagai sektor.
Simbol kemajuan niskala dalam kontek harmonisasi sebenarnya sudah sangat terlihat ketika pusat spiritual Sad Kahyangan Bali paling banyak ada di Bali Timur. Sehingga tinggal kecermatan untuk mengimbangi sisi Sekala untuk menuju Jagadhita rakyatnya.
KeSATUan tekad untuk menyongsong era baru menjadi kebutuhan. Karena harus dimulai dari rasa jengah mengejar ketertinggalan lalu fokus pada SATU tujuan menuju Karangasem yang lebih baik.
Pengalaman diuji ada Bencana Alam, pengalaman diberikan harta berlimpah Galian C yang tidak maksimal untuk rakyat, pengalaman PAD menurun, pengalaman pengelolaan manajemen birokrasi yang amburadul dan hadirnya kepemimpinan bayangan mengharuskan masyarakat tidak hanya berpikir…
Hanya ikhlas menukar kedaulatan memilihnya dengan dua kali pembagian sembako.
Masyarakat harus berjuang dan berSATU untuk memilih yang sudah diberikan tanda alam kepastian menjadi calon secara alami tanpa godaan semesta. Alam telah memberi kode, tugas masyarakat membaca tanda-tanda alamnya.
Mari merenung…..cukup sudah hanya Cakra Khan populer dengan lagunya berjudul “Kekasih Bayangan”…jangan sampai daerah sakral ini juga dipimpin oleh Bupati Bayangan.
Kekasih Bayangan saja bisa membuat susah, apalagi memiliki Pemimpin Bayangan.
lebih baik menyanyi yuk…..!