Dulunya Belum Dilirik, Kini Termanifestasi menjadi “Avalon” Hunian di Tengah Alam yang Banyak Dicari
Di Desa Junjungan, Kecamatan Ubud, Budiarti mengeskpresikan kehidupannya sebagai anak petani sederhana, namun sarat akan keceriaan yang masih jelas terngiang dalam ingatannya. Tak hanya kenangan indah saja, arti hidup yang sebenarnya pun akan lebih termaknai, saat Budiarti menyikapi pengalaman-pengalaman tidak menyenangkan menghampiri hidupnya, dengan cara positif untuk memanifestasikan kebijakan diri.
Bahagia itu sederhana. Ungkapan itu serasi, saat disandingkan dengan cerita masa anak-anak Budiarti di kawasan yang disebut-sebut ‘spiritnya Bali’ tersebut. Bermain di sawah dan mengekori orang tua melakukan panen setiap enam bulan, menjadi aktiVitas paling dinanti. Sudah jelas berbeda dengan hobi anakanak zaman sekarang yang kurang tanggap dengan lingkungan sekitar.
Budiarti merupakan anak kelima dari delapan bersaudara. Dari jumlah saudara sekian banyak, ia sadar akan tak mungkin meminta hal-hal yang bersifat sandang, seperti pakaian, sepatu dan lain-lain kepada orang tua, yang untuk makanan sehari-hari sudah terpenuhi saja ia sudah bersyukur. Praktis, ia berinisiatif sejak usia tujuh tahun belajar untuk menghasilkan uang, yakni bekerja di UMKM kerajinan tangan warga setempat.
Perbulannya Budiarti bisa mengantongi Rp500 ribu, nominal yang besar di tahun itu dan ia pun bisa mewujudkan hasratnya untuk membeli pakaian, sepatu bahkan kalung emas. Ibunya memang berpesan untuk menginvestasikan setengah penghasilan atau 25%-nya. Ia pun mengikutsertakan teman-temannya untuk menjemput orderan salah satunya di Jl. Raya Gentong, Tegallalang. Bila hasilnya memuaskan, pemilik kerajinan itu yang akan membawa ke rumah Budiarti. Penghasilannya pun kian meningkat, hingga ia bisa membeli sepeda motor di usianya 18 tahun.
Pencapaiannya di usia muda, membuka cakrawala Budiarti untuk mencoba berwirausaha. Sebelumnya ia pun sudah mencoba bekerja di sebuah art shop, karena sudah bekerja secara individual, ia pun merasa kurang nyaman. Terlebih setelah menikah, ia mulai menggeluti usaha distributor produk asal Taiwan, juga menjadi personal assistant suami yang berasal dari luar negeri, di mana selain berprofesi sebagai Penulis (Author) dan Pembicara (Speaker), juga sekaligus Trainer di kontingennya. Ia berprinsip, selagi produktif apapun ia geluti, tanpa rasa gengsi.
Tahun 2010, Budiarti dan suami, Arthur Carmazzi semakin berpikir mendalam untuk investasi jangka panjang mereka dan dua orang anak mereka, dengan membeli tanah di area yang lebih mirip hutan, sehingga jarang masyarakat sekitar yang melirik untuk dijadikan tempat tinggal. Mereka kemudian membeli tanah lagi dan mantap membangun akomodasi penginapan yang kini telah termanifestasi menjadi “Avalon Villa Resort”. Nama “Avalon” sendiri memiliki makna “Hunian di Tengah Alam”. Suasana inilah yang ingin dipresentasikan Budiarti dengan desain bangunan dari furnitur kuno dan modern, murni lahir dari ide pasangan ini. Selera mereka pun memenuhi kriteria para pelancong khususnya Eropa dan Amerika, yang rindu akan bersanding dengan alam.
Berlokasi di atas tanah seluas 49 are, di Jl. Carmazzi , Br. Mawang Kelod No.1, Lodtunduh, Ubud, Avalon Villa Resort menyediakan 11 kamar, tak hanya siap menyambut wisatawan untuk berlibur semata, tapi juga menemukan inspirasi baru dengan rangkaian kegiatan membangun manajemen diri (management self) bersama Arthur Carmazzi. Program tersebut diselenggara dengan cara yang unik sehingga tak membuat cepat bosan, justru mendorong semua peserta untuk terlibat aktif. Meliputi aktivitas diskusi di dalam ruangan secara inklusif dan kegiatan outbond, untuk mengetahui sejauh mana organisasi atau kekompakan manajemen dalam strategi mereka di perusahaan. Dan yang krusial, pengembangan jiwa kepemimpinan dalam membangun tim, perencanaan strategis, komunikasi dan pemecahan masalah. Konsep pemasaran dan karakter akomodasi yang lain daripada yang lain, Avalon Villa Resort disinyalir memiliki peminatnya sendiri. Budiarti pun memproyeksikan akan mengembangkan proyek properti selanjutnya yang tak kalah akan penuh dengan ide-ide menakjubkan.