Buktikan Kesuksesan dari Nol, Berjaya Bersanding dengan Brand Ternama

Sebagai keturunan Tionghoa yang dikenal telaten dalam dunia wiraswasta, Agus Indra Prawira menjadikan semangat berwirausaha sebagai bagian dari jati dirinya, apalagi sebagai anak pertama. Setelah orang tua pensiun dari berwirausaha, ia ingin menggantikan tanggung jawab tersebut dengan mencoba segala usaha yang cocok dengannya. Awalnya ia belum sepercaya diri orang tuanya saat merintis usaha pertama mereka. Sehingga ia memilih berkolaborasi dengan bergabung bersama merek-merek lain yang telah mapan, untuk belajar, memperluas jaringan, serta mengidentifikasi peluang dari database pelanggan yang ada.

Orang tua selalu berharap agar anak-anak mereka tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan mampu menghasilkan penghasilan sendiri. Gus Indra memahami sepenuhnya harapan tersebut dan bertekad untuk menjadi yang terbaik sebagai generasi penerus keluarga. Ia menyadari bahwa kemandirian bukan hanya tentang kemampuan memenuhi kebutuhan, juga tentang tanggung jawab melanjutkan nilai-nilai kerja keras dan ketekunan yang diwariskan oleh orang tuanya. Namun, perjalanan  tidak selalu mulus. Salah satu hambatan yang ia hadapi adalah ketika pendidikannya tersendat akibat ulahnya menunda-nunda menyelesaikan skripsi. Hal ini menjadi pengalaman yang membuka matanya akan pentingnya disiplin dan tanggung jawab terhadap komitmen yang telah diambil. Kesadaran ini menjadi pemicu  untuk lebih serius dan fokus dalam setiap langkah yang ia ambil, baik dalam pendidikan maupun kehidupannya secara keseluruhan.

Gus Indra akhirnya berhasil menyelesaikan studi S1 Manajemen Bisnis Pariwisata di STIMI Handayani. Setelah lulus, ia bekerja di perusahaan pialang saham, Valbury Asia Securities selama 11 bulan, kemudian ia tak kuasa mengelak untuk kembali ke akar keluarga dengan berwiraswasta. Usaha pertamanya membuka toko baju bayi yang menjual produk sisa ekspor dengan target pasar menengah ke atas. Ia memanfaatkan platform online untuk menjual produknya, kemudian mencoba meningkatkan level bisnisnya dengan membuka toko fisik. Sayangnya, toko tersebut harus tutup karena biaya operasional seperti sewa tempat dan pajak yang cukup membebani. Tak ingin menyerah, Gus Indra lantas memilih jalur dengan mengambil franchise ekspedisi TIKI yang berlokasi di Jl. Gatot Subroto Barat, Denpasar. Bisnis ini dimulai dengan sederhana, hanya dikelola oleh Gus Indra dan istrinya, Dari sana ia tidak hanya mendapatkan penghasilan, ia juga mendapat akses ke database pelanggan yang luas. Database pelanggan ini membuka peluang baru bagi, salah satu yang membuatnya tertarik ialah pada peluang bisnis minyak herbal ternama.

Sebelum menjual, Gus Indra mencoba mengaplikasikan minyak herbal tersebut pada dirinya sendiri agar lebih meyakinkan dalam mempromosikan produk tersebut nanti. Ternyata kepopuleran minyak herbal tersebut sepadan dengan khasiat yang dirasakan, terutama dalam mengatasi masalah insomnianya. Keampuhan produk tersebut membuatnya yakin untuk memulai langkah menjadi reseller. Ia memulai dengan membeli 6 botol sebagai uji coba awal. Namun, untuk benar-benar mendapatkan keuntungan signifikan, ia harus menjual minimal 1.000 botol yang membutuhkan modal sebesar Rp125 juta. Tidak ingin melewatkan peluang ini, ia meminjam modal dari salah satu nasabahnya di Valbury Asia Securities sebesar Rp125 juta. Ia membuat kesepakatan dengan nasabahnya tersebut, dimana setiap botol yang terjual akan memberikan komisi ke rekan tersebut sebesar Rp10 ribu. Setelah semua botol terjual,  Gus Indra berjanji untuk mengembalikan pinjaman dengan total Rp135 juta. Berbekal relasi dan jaringan yang ia bangun dari berbagai bisnis sebelumnya, akhirnya berhasil menjual 1.000 botol hanya dalam waktu kurang dari sebulan. Nasabahnya yang terkesan dengan pencapaian tersebut, kembali mendukungnya dengan meminjamkan dana yang jauh lebih besar yakni Rp2 miliar. Dengan modal itu, Gus Indra berani membeli hingga 20.000 botol untuk dijual.

Pada masa itu, para distributor produk belum banyak yang memanfaatkan internet sebagai saluran utama penjualan seperti yang dilakukan.  Gus Indra melihat ini sebagai peluang besar hingga menjadi salah satu pionir yang memasarkan produk secara online. Keunggulan lain yang dimiliknya adalah kemampuan memberikan layanan free ongkir (gratis ongkir kirim), memanfaatkan bisnis ekspedisi yang sudah ia kelola sebelumnya. Melihat pertumbuhan bisnisnya yang pesat, Gus Indra mulai merekrut SDM untuk membantu operasional. Dengan strategi yang inovatif dan pemanfaatan teknologi,  berhasil mengubah tantangan menjadi peluang besar, membangun bisnis distributor minyak herbal yang semakin solid dan berkembang.

 

Ciptakan Brand Sendiri dan Tantangan di Luar Ekspetasi

Puncaknya, kesuksesan bisnis minyak herbal tersebut mengantarkan pada pencapaian berikutnya. Kali ini jauh lebih berbeda. Gus Indra menciptakan brand sendiri, berangkat dari kakinya sendiri, dan tantangan yang di luar ekspetasi. Bisnis itu adalah penginapan berupa vila bernama “Sampatti Villas”. Vila tersebut dibangun di atas tanah keluarga yang belum produktif. Persisnya tanah itu adalah hasil dari kegemaran orang tua melakukan jual-beli tanah, tapi belum pernah diolah menjadi aset yang menghasilkan. Kemudian menawarkan diri untuk memanfaatkan tanah tersebut dengan konsep yang segar dan inovatif. Ia juga meyakinkan orang tuanya akan keuntungan yang dihasilkan nanti.

Di tahun 2018, langkah dimulai dengan merancang konsep dan desain untuk Sampatti Villas. Lalu tahun 2019, Gus Indra menandatangani kontrak dengan bank untuk mendukung pendanaan proyek tersebut dan setahun kemudian yang tak disangka-sangka munculnya pandemi Covid-19 di Bali.  Sempat mempertimbangkan apakah proyek sebaiknya tetap dijalankan atau dihentikan sementara. Setelah mempertimbangkan matang-matang, ia memutuskan untuk tetap menjalankan proyeknya. Modal yang sudah cair menjadi salah satu alalsan utama untuk melanjutkan, karena ia merasa akan lebih baik menyelesaikan pembangunan dibandingkan menghentikannya di tengah jalan. Juga berspekulasi bahwa saat proyek selesai, pandemi kemungkinan besar sudah berakhir. Tapi, kenyataannya pandemi berlangsung lebih lama. Selama 11 bulan proyek berjalan, Sampatti Villas menghadapi berbagai kendala, termasuk pembatasan jumlah pekerja konstruksi dari 50 orang menjadi 25. Hal ini menyebabkan pembukaan Sampatti Villas harus ditunda, menambah tantangan yang harus dihadapi  dalam perjalanan usahanya.

Setelah melalui perjalanan panjang yang penuh tantangan dan kerja keras, penantian  akhirnya terbayar pada tahun 2021. Sampatti Villas, sebuah kompleks vila mewah yang dirancang dengan konsep elegan dan modern resmi dibuka. Terdiri atas 12 unit vila, properti ini menawarkan kenyamanan dan privasi yang optimal bagi para tamunya. Kompleks ini mencakup 9 unit one-bedroom villas yang ideal untuk pasangan atau pelancong solo yang mencari ketenangan, serta 3 unit two-bedroom villas yang dirancang untuk keluarga atau kelompok kecil yang ingin menikmati liburan bersama.

Dengan perpaduan desain kontemporer dan sentuhan tradisional, Sampatti Villas memberikan pengalaman menginap yang istimewa, lengkap dengan fasilitas kelas atas seperti kolam renang pribadi, ruang tamu terbuka, dan layanan personal.  Tidak hanya fokus pada kenyamanan fisik tamu, juga pada pengalaman keseluruhan. Setiap detail, mulai dari interior yang artistik hingga layanan yang hangat dan ramah, mencerminkan komitmen untuk menciptakan sebuah tempat yang lebih dari sekedar akomodasi.

Nama “Sampatti” diambil dari bahasa Sanskerta yang dalam bahasa Indonesia berarti “Kemakmuran”.  Memilih nama ini sebagai sebuah afirmasi positif, bahwa vila ini sebagai pembawa berkah dan kemakmuran untuk dirinya dan generasi penerusnya. Jika nantinya anak-anaknya memilih untuk tidak terlibat langsung, Gus Indra berniat menyerahkan pengelolaan bisnis kepada orang-orang profesional yang dapat menjaga kualitas dan visi dari vila ini. Yang jelas, Gus Indra tak ingin kesuksesannya hanya sampai sebagai pembeli franchise dan distributor dari brand lain, ia bertekad menjaga keberlanjutan Sampatti Villas sebagai bukti nyata dari kerja kerasnya membangun bisnis dari nol dengan tantangan global yang luar biasa. Demi mewariskan nilai-nilai kerja keras, integritas, dan inovasi ke tangan generasi berikutnya, apapun impian mereka nantinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!