Berharap Tak Hanya Viral di Awal, tapi Tak Terpisahkan dari Story Kuliner Kota Denpasar
Sukses di bisnis kuliner, hakikatnya tak selalu kaku dengan latar belakang bersertifikat yang sama. Seperti yang mengawali cerita dari Marco Nugroho, pemilik dari kuliner baru “Ayam Padoeka”. Awal kariernya ada di teknik arsitektur, namun kemudian terinfluence dari ayahnya yang juga awalnya berkarier di cabang ilmu yang berkaitan, sempat meluncur dengan usaha depot makan namun tak berlangsung lama. Ibarat pepatah “Buah tak jatuh jauh dari pohonnya”, Marco pun tergiur melakukan aksi yang sama, sekaligus penasaran bagaimana agar bisnis kuliner kali ini yang sudah diidam-idamkan keluarga mampu berjalan sukses.
Setelah misi Marco untuk menyelesaikan kuliah tertunda karena terhimpit biaya, ditambah situasi pandemi yang membuat perkuliahan tak seefektif sebelumnya, ia enggan membuang waktunya secara percuma. Hingga memori masa lalu kembali datang dan menggiring hatinya, untuk mewujudkan cita-cita orang tua yang ingin memiliki sebuah bisnis kuliner.
Kuliner yang awalnya dicoba Marco ialah menjual roti, namun bukan roti biasa. Bila masih ada yang ingat dengan viralnya “Roti John” di era 2018, dialah yang bisa dikatakan pembawa roti ini eksis di Bali. Di masa pembukaannya saja, roti lapis dengan isian telur dadar yang merupakan masakan Melayu Singapura ini, penuh dengan antrean, hingga sempat mendapatkan protes dari tetangga sekitar. Namun sayangnya, viralnya hanya bertahan selama setahun, setelahnya penjualan mengalami penurunan.
Marco kemudian beralih ke makanan yang tak mengenal musim dan tak pernah bosan untuk disantap, ialah masakan lokal. Lima bulan sebelum lapak resmi dibuka, pria berusia 25 tahun ini sangat bersyukur mendapatkan sewa tempat, dengan harga yang terjangkau dan bisa dibayar perbulannya. Apalagi lokasinya yang cukup strategis di Jl. Gatot Subroto Barat, Kerobokan Kaja, membuatnya tak mau menunda-nunda lagi perilisan bisnis tersebut. Alhasil, restoran bernama “Ayam Padoeka” yang menyajikan masakan lokal seperti ikan laut asam manis, ayam kampung, ikan saos padang, nasi goreng, ayam bakar, sate, aneka sayur, rice bowl dan lain-lain pun sukses didirikan. Tak hanya menyajikan menu per orang, dilansir dari platform Instagram @ayampadoeka , kuliner ini juga cocok dan nyaman untuk ajang berkumpul bersama keluarga, kolega maupun teman-teman, dengan harga menu paket yang lebih terjangkau.
Walaupun pembukaannya tak seviral usaha roti sebelumnya, Marco berharap usaha Ayam Padoeka tak hanya ramai diawal saja, tapi terus bisa merangkak naik dengan ciri khas yang dipresentasikan. Bahkan Ayam Padoeka menjadi bagian dari bisnis kuliner yang wajib dicoba oleh para paduka sekalian, bila menyinggahi ke Kota Denpasar.