Bangun Pondasi Kepercayaan Klien, Upah Menjadi Nomor Sekian

Kata-kata bijak pernah memaparkan, “Rezeki datang dari relasi”, hal tersebutlah yang melatarbelakangi I Ketut Agus Dena Saputra, akhirnya mengenal bisnis properti. Detailnya, temannya meminta tolong untuk dicarikan rumah kontrakan di daerah Jimbaran, saat akan melanjutkan kuliah di Universitas Udayana. Setelah permintaan tersebut terpenuhi, ternyata komisi yang didapat pada tahun 2009, tak tanggungtanggung hingga juta rupiah. Cukup percaya diri dengan memiliki penghasilan sendiri, pria kelahiran Badung 22 Juni 1992 ini, lebih memilih membeli mobil tua merek Corolla tahun 1976, ketimbang melanjutkan kuliahnya.

Agus pun semakin terpacu adrenalinnya untuk mengenal lebih jauh bisnis properti, dengan mengiyakan penawaran untuk masuk perusahaan agen properti sejak tahun 2011. Awalnya ia hanya mengekori para agen senior, hingga di tahun 2013, setelah mengadopsi trik-trik ilmu marketing dan pengalaman sebagai agen junior, ia sudah mampu menghasilkan komisi sendiri hingga jutaan. Di tahun 2017 kariernya sebagai agen semakin bersinar, yang mana dibuktikan, ia sudah mampu melakukan teknik closing penjualan yang terbilang cukup besar hingga miliaran rupiah.

Di usia kesuksesan yang masih identik dengan egonya gejolak muda, Agus sempat terjerumus pada pergaulan tidak sehat yang berkedok pertemanan. Tak hanya menyebabkan cedera hati, tapi juga keuangannya hancur lebur yang membuat kondisinya semakin ditinggalkan dan harus bangkit atas motivasi diri sendiri. Seiring proses introspeksi diri dan menata karier kembali, alumnus SMK Rekayasa ini semakin jengah atas pengalaman yang tidak mengenakan tersebut, ia memilih berdikari, dengan merintis perusahaan properti yang awalnya bernama AD Property.

Menyaksikan level karier Agus meningkat dengan memiliki perusahaan sendiri, para klien tanpa panjang lebar langsung memberi dukungan berupa kepercayaan untuk kembali meng-handle kebutuhan mereka di segmen tersebut. Bahkan saat kondisi ekonomi tidak stabil imbas Covid-19, Agus tetap berjaya dengan mengeksekusi properti di Tabanan. “Kepercayaan dengan klien itu, sudah saya bangun sejak awal mejadi calo properti dan menjadi paling krusial, sedikit saja kita buat noda, bisa sangat mempengaruhi citra kinerja kita”.

Perusahaan yang berganti nama menjadi “MK Pro”, diimani Agus, ia tak terlalu berambisi mengejar rezeki seperti ia masih merintis karier sebagai agen. Berkat support dan doa dari kedua orang tua serta istri tercinta, ia belajar untuk membangun bisnis jual sepatu second branded dan berdiri di atas kaki sendiri untuk membuka lapangan pekerjaan untuk sanak saudara dan teman-teman yang diberi nama “MK Store”. Baginya, ia dan rekan bisnis lainnya sudah memiliki porsi rezekinya, jangan sampai saling menjatuhkan. Tak peduli dalam bisnis ini rentan menjadi korban tipu, kembali bagaimana kita menyikapi, apakah legowo atau mendendam. Kalau kita balik menipu, hasilnya tidak akan berkah. Ia pun memilih untuk ikhlaskan saja, jadikan sebagai karma baik untuk keluarga, bahkan rezeki untuk anak-anak”. “Bagaimanapun, saya hidup dan mengais rezeki di Ibu Pertiwi, mimpi boleh setinggi langit, tapi kaki harus tetap berpijak di bumi”.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!