Tampil Apik dan Cantik Saat ke Pura, dengan Beragam Aksesoris Semanggi
Proses Ni Putu Ayu Sintia Selviyani, atau yang akrab disapa Sintia ini, dalam menggiringnya sebagai wirausaha, cukup santai dan spontan. Dari menggunakan aksesori rambut semanggi hanya untuk kesenangan pribadi, ternyata melebihi ekspetasi salah satu temannya yang tertarik untuk memiliki aksesori serupa. Berawal sebuah atensi tersebutlah, insting Sintia muncul untuk mengambil kesempatan sebuah peluang dagang yang masih jarang diambil.
Pengalaman Sintia mengenal dagang, sudah dimulai di usia kanak-kanak, yang ia anggap saat itu seperti layaknya ia bermain bersama teman-temannya, hanya saja ia mendapatkan bonus uang dari pekerjaan ibunya yang menjadi buruh potong baju. Beranjak remaja, lingkungan pedagang masih ada di sekitarnya saat ia tinggal bersama nenek di Tabanan. Di waktu senggang, ia membantu nenek di warung nasi sederhana, tanpa ada rasa gengsi sama sekali di usia remaja untuk ikut membantu berdagang.
Semakin terbangun jiwa dagangnya, bukan berarti Sintia lalai akan pendidikannya. Setelah tamat dari SMAN 1 Tabanan, ia melanjutkan di Fakulas Hukum, Universitas Tabanan masih sembari membantu usaha orang tua. Namun kemudian kondisinya berubah, saat temannya menanyakan di mana ia membeli aksesori semanggi yang ia kenakan, ia pun semakin mandiri untuk membuka ide usahanya sendiri.
Berpromosi gratis di platform Instagram, menjadi langkah awal yang dilakukan Sintia. Didukung modal Rp500 ribu dari Ibu, ia mulai menjual aksesori ke teman-teman dekat hingga antarkabupaten secara Cash of Delivery (COD). Di tahun 2019, bisa dikatakan memilih berjualan aksesori semanggi ini masih tidak banyak, alhasil dagangannya pun semakin laris manis, hingga ia berani untuk menyediakan barang lebih banyak dan mengembalikan modal yang sempat dipinjamkan ibunya.
Melihat peluang dan antusias di komoditas ini semakin tinggi, Sintia semakin meramaikan jenis aksesori rambut yang beragam untuk upacara adat seperti satu set bros alpaka, kalung genitri, kalung titanium, cucuk alpaka, sirkam sasak hingga dompet dan lain-lain. Promo menarik dan endorse pun gencar dilakukan, seiring pertumbuhan bisnis serupa yang semakin melejit di media sosial. Namun Sintia memilih tetap fokus dengan target-target yang ia cita-citakan selanjutnya, mengemas homestore dan memiliki lapak kedua yang lebih cantik, sehingga tak kalah membuat pelanggan nyaman untuk mengunjungi secara langsung, tak hanya berbelanja secara online.