Wujudkan Impian dengan Cinta, Kerja Keras dan Komitmen Bersama

Membangun kebersamaan dan solidaritas menjadi pilar utama dalam perjalanan meniti karier pasangan I Made Wisma Wira Parta dan Ni Nyoman Sukmayuni Kurniawati. Jalinan komunikasi di antara keduanya merupakan kunci keberhasilan. Demi menggapai tujuan bersama, kolaborasi yang dilakukan pada akhirnya melahirkan visi dan misi sejalan, yang mana ini menjadi pondasi utama memandu keduanya untuk melanjutkan bisnis keluarga yang telah di bangun sejak lama. Sebagai penerus, Wisma dan Koming optimis mampu menjalankan Puri Sundaram dengan segenap usaha yang telah dilakukan, seperti melahirkan inovasi baru yang telah disesuaikan dengan perkembangan zaman. Kunjungan wisatawan kian meningkat, menjadi peluang besar bagi keduanya dalam menentukan langkah strategis demi mencapai tujuan bersama yaitu ikut serta memajukan pariwisata Bali.

Berasal dari latar belakang keluarga berbeda tidak menyurutkan langkah Wisma dan Koming untuk bersama mewujudkan impian. Wisma mengenal dunia bisnis melalui ayahnya yang merupakan seorang pemilik bengkel di Gianyar. Diberikan kebebasan selama masih dalam batasan positif adalah ciri khas didikan orang tua. Wisma menghabiskan masa kecilnya bertualang di alam bersama teman-teman. Sebagai anak yang aktif dan suka bergaul, di masa sekolah, Wisma mendulang prestasi dalam berbagai kegiatan sekolah terutama di bidang olahraga. Dengan harapan dapat meneruskan usaha bengkel orang tua kelak, Wisma melanjutkan masa SMA bersekolah di SMK Negeri 1 Denpasar memilih jurusan otomotif.

Demikian pula dengan Koming, anak ketiga dari empat bersaudara ini mengakui dirinya suka berbisnis sejak kecil. Waktu duduk di bangku sekolah dasar, Koming sudah berjualan. Dibesarkan oleh ayah yang merupakan seorang pelukis dan ibu seorang juru masak restoran menanamkan semangat kerja keras dan tanggung jawab dalam diri Koming. Selain itu, sejak kecil Koming terbiasa hidup mandiri dan sosok ibu menjadi panutan baginya. Sebagai anak berprestasi di sekolah, menumbuhkan jiwa kompetitif dan selalu ingin menjadi yang terbaik. Dirinya memang diarahkan untuk terjun ke dunia pariwisata, untuk itu Koming memilih melanjutkan sekolah di SMK Kertayasa jurusan Tata Boga. Ia menjalani masa training dengan menjadi waitress sambil mengasah kemampuan Bahasa Inggris di Pengosekan Ubud.

 

Wisma dan Koming bertemu di masa kuliah. Mereka memilih melanjutkan jenjang pendidikan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana dengan membawa tujuan masing-masing. Wisma mengutarakan keinginannya kelak mampu meneruskan usaha bengkel dan vila milik orang tuanya. Selama menjalani proses perkuliahan, Wisma ikut membantu mengelola bengkel dan vila milik orang tua. Sedangkan Koming memilih jurusan ini melihat tawaran biaya perkuliahan yang cukup terjangkau dengan harapan bisa melanjutan studi tanpa memberatkan kedua orang tua. Setelah lulus kuliah, Koming bekerja di tempatnya training dulu selama 6 tahun

Menikah di tahun 2022 setelah menjalin hubungan yang diawali pertemuan di sebuah restoran di Ubud, mengubah cara berpikir dan kehidupan mereka untuk saling bertanggung jawab, tidak hanya dalam keluarga tapi juga dalam menjalankan usaha. Wisma dan Koming saling bekerja sama satu sama lain untuk mengembangkan Puri Sundaram dan menata ulang kembali mulai dari segi pengelolaan vila dan promosi yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Pesatnya perkembangan pariwisata di Bali menjadi peluang bagi keduanya untuk terpacu melahirkan berbagai inovasi dan beradaptasi sesuai dengan keinginan wisatawan. Wisma dan Koming membuktikan bahwa dengan cinta, kerja keras dan komitmen, mimpi besar dapat diwujudkan. Tidak hanya soal pencapaian materi, tetapi juga bagaimana menjalin kebersamaan, kepercayaan dan keberanian untuk terus melangkah maju bersama menuju masa depan yang gemilang.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!