Tinggalkan Zona Kelam Berdikari dalam Kesuksesan
Tidak ada kata terlambat untuk berubah ke arah yang lebih baik. Efendy, seorang pebisnis di balik “Mitraland dan PW Barbershop”, pernah terjerat dalam pergaulan obat-obatan terlarang. Banyak yang mengatakan bahwa sekali terjerat dalam lingkaran tersebut, sangat sulit untuk melepaskannya. Syukurnya, berkat keteguhan hati, Efendy berhasil membebaskan diri dari pengaruh buruk itu. Ia memilih untuk tidak kembali ke pergaulan tersebut dan mengisi waktunya dengan bekerja keras serta membangun bisnisnya.
Efendy meninggalkan kota kelahirannya di Medan dan mengikuti orang tuanya yang mencoba peruntungan di Jakarta. Bersama keluarganya, mereka tinggal di sebuah rumah kontrakan kecil, jauh dari kenyamanan dan kestabilan yang mungkin pernah mereka impikan. Kendati di tengah keterbatasan itu, Efendy tidak pernah kehilangan harapan. Justru lahir sebuah cita-cita besar dalam dirinya, bahwa suatu hari nanti, ia ingin memiliki rumah pribadi untuk orang tuanya, sebuah tempat yang dapat mereka sebut sebagai rumah milik sendiri, bukan sekedar rumah sewaan. Keinginan itu tidak berhenti di situ. Secara diam-diam, Efendy memupuk impian yang lebih besar, yaitu memiliki rumah di Bali, sebuah tempat yang baginya melambangkan keberhasilan dan kemapanan. Bali menjadi simbol kesuksesan yang terus menyemangati langkah-langkahnya. Afirmasi ini tertanam dalam benak, meresap ke dalam hati dan tanpa disadari, menjadi motivasi yang mendorongnya untuk bekerja keras, mengambil risiko dan mengejar mimpi-mimpinya.
Ibu Efendy bekerja sebagai penjahit dan ayahnya turut membantu dalam kegiatan wiraswasta tersebut. Dari jerih payah mereka, Efendy dapat melanjutkan pendidikan dari tingkat SMP hingga SMA di Jakarta. Akan tetapi, pada masa SMA, Efendy mulai terjerat dalam pergaulan yang tidak sehat, hingga terlibat dalam penggunaan obat-obatan terlarang. Sebagai pengguna, ia menyadari bahaya besar yang mengintainya jika terus terjebak dalam lingkaran gelap tersebut. Dengan tekad kuat untuk mengubah hidupnya dan menjauh dari perangkap pergaulan yang merusak, Efendy memutuskan untuk meninggalkan Jakarta dan merantau ke Bali. Ia tidak hanya ingin meninggalkan kota kelahirannya, tetapi juga memutus segala jejak yang mengaitkannya dengan masa lalu yang kelam. Keputusan ini mendapatkan restu penuh dari orang tuanya, yang berharap Efendy menemukan kehidupan yang lebih baik dan masa depan yang cerah di Bali. Dengan semangat baru dan dukungan orang tua, Efendy memulai babak baru dalam hidupnya, berusaha keras untuk memperbaiki diri dan mencapai kesuksesan.
Sebelum menetap di Bali, Efendy merantau ke Taiwan sebelum tahun 2000 untuk menjadi TKI di sebuah pabrik dinamo. Tapi apa yang ia dapatkan tidak berjalan sesuai harapan. Janji-janji manis yang diberikan sebelum keberangkatannya tak pernah terwujud. Kondisi tersebut membuat Efendy dan rekannya yang mengalami nasib serupa nekat untuk kabur dari Taiwan, sementara paspor mereka masih ditahan oleh perusahaan. Dicap sebagai pekerja ilegal, mereka kemudian ditahan selama tiga hari sebelum akhirnya dideportasi. Tahun 2013 menjadi titik balik bagi Efendy untuk memulai lembaran baru dalam hidupnya di Bali. Dengan modal Rp3,5 juta, ia memulai perjuangan dari awal. Pertama, ia mencari tempat tinggal yang terjangkau dan menemukan kos dengan harga Rp500 ribu di kawasan Gatot Subroto Tengah, Denpasar. Berbekal sisa uang, ia membeli kasur tipis sebagai perlengkapan dasar di tempat tinggal barunya. Kemudian dari pengalamannya yang pernah bekerja di showroom mobil second milik tante, ia kemudian memulai kariernya di Bali di bidang otomotif.
Terjun ke Bidang Properti
Karier Efendy sebagai sales mobil dimulai di dealer Hyundai, kemudian dilanjutkan di Honda. Selama bertahun-tahun, profesi ini menjadi sumber penghasilan utamanya hingga tahun 2018. Di balik kesibukkannya sebagai sales mobil, Efendy mulai merasakan ketertarikan terhadap dunia properti. Ia melihat peluang bisnis yang besar di bidang ini, terutama setelah berkenalan dengan seorang rekan di perusahaan yang sama, juga bekerja sebagai sales, namun sudah mulai merambah bisnis properti. Bersama rekannya tersebut, Efendy memutuskan untuk mencoba peruntungan di dunia properti. Mereka mulai mengiklankan beberapa properti dan keberuntungan pun berpihak ketika ia berhasil menjual properti pertama mereka. Penjualan ini menjadi momen krusial bagi Efendy, membuktikan bahwa ia memiliki kemampuan untuk sukses di bidang yang baru. Keberhasilan ini menumbuhkan keyakinan dalam dirinya, bahwa dunia properti bisa menjadi jalan hidup yang lebih menjanjikan dibandingkan profesinya sebagai sales mobil.
Setelah menikah, Efendy semakin bertekad untuk mengambil langkah yang lebih besar dalam hidupnya. Setelah memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai sales mobil, ia memilih untuk fokus penuh pada bisnis properti. Keberanian untuk meninggalkan zona nyaman ini menjadi titik awal transformasi yang signifikan dalam hidupnya. Dari seorang sales mobil berpengalaman, Efendy beralih menjadi seorang pebisnis properti yang tidak takut mengambil risiko, serta siap menantang dirinya sendiri untuk mencapai kesuksesan di bidang baru tersebut. Tepat pada tahun 2020, Efendy bergabung dengan seorang teman dalam membuka perusahan properti. Meskipun modal yang dimiliki terbatas, ia berani mengambil langkah besar untuk ikut dalam kemitraan tersebut. Namun tak sampai satu tahun, hubungan kerja sama mereka mulai bermasalah, karena partner-nya mengalami konflik dengan pihak lain yang menyebabkan visi dan tujuan mereka tidak lagi sejalan. Hal ini membuat Efendy memutuskan untuk berpisah dan menjalankan bisnisnya sendiri. Tanpa rasa kapok, Efendy kemudian memulai langkahnya secara mandiri. Ia mulai berinvestasi dalam membeli tanah dan mengembangkan lahan kavling. Usahanya terus berkembang dan ia pun berhasil membangun bisnis properti dengan nama “Mitraland”. Meskipun perjalanan ini penuh dengan tantangan, Efendy berhasil mengatasi setiap hambatan dan membuktikan bahwa kesuksesan bisa diraih dengan kerja keras, ketekunan dan keyakinan pada diri sendiri
Pada masa pandemi, ketika banyak bisnis tumbang, Mitraland yang baru berjalan selama dua tahun tetap bertahan, terutama melalui penjualan tanah. Efendy merasa sangat bersyukur atas pencapaian ini. Meskipun dalam hal pembangunan ia masih mengambil proyek secara bertahap dan belum sepenuhnya fokus di sektor tersebut, keberhasilan dalam menjual tanah menjadi pondasi yang kuat bagi pertumbuhan bisnisnya. Tentu saja dalam perjalanan bisnis tidak selalu mulus. Kerugian adalah bagian tak terpisahkan dari proses yang harus dijalani. Namun, alih-alih memusatkan perhatian pada kerugian finansial, ia lebih fokus pada kerugian tenaga dan waktu yang telah dicurahkan. Baginya, pengalaman-pengalaman tersebut bukan hanya soal angka, tetapi juga tentang pembelajaran penting dalam dunia bisnis.
Bukan Hanya Mengikuti Tren
Selain Mitraland, Efendy juga membuka barbershop bernama “PW Barbershop” pada Desember 2023. Keputusannya untuk terjun ke bisnis ini bukan hanya didasari oleh tren, tetapi oleh analisis yang matang terhadap peluang pasar dan kebutuhan masyarakat yang terus meningkat akan layanan perawatan diri. Baru berjalan setahun, Efendy sudah berambisi untuk memperluas usahanya dengan membuka cabang baru. Keberanian untuk berkembang dalam waktu yang relatif singkat, menunjukkan tekad dan visinya yang besar dalam bisnis ini. Sebelum mewujudkan rencana ekspansi, ia ingin memastikan bahwa PW Barbershop sudah berjalan dengan baik dan memiliki pelanggan yang loyal. Ia tidak ingin hanya terbuai oleh tren, tetapi membangun bisnis yang bisa tumbuh secara berkelanjutan.
Dulu, Efendy yang pernah bermimpi memiliki sebuah rumah di Bali sebagai tempat tinggal bagi keluarganya, kini telah menjadi kenyataan yang jauh melampaui harganya. Tidak hanya berhasil mewujudkan impiannya memiliki rumah, Efendy kini justru menjadi seorang pebisnis properti yang membantu orang lain menemukan dan memiliki hunian impian mereka. Kesuksesan ini menjadi bukti bahwa mimpi yang besar jika diiringi dengan kerja keras dan dedikasi, dapat membawa seorang mantan pecandu pun menjadi pengusaha sukses. Dengan kemauan untuk berubah, Efendy berhasil meninggalkan masa kelamnya, bahkan tidak hanya sekadar meninggalkan masa lalunya, tetapi juga berdikari dalam kesuksesan. Baik berupa aset maupun inspirasi, bagi siapapun bisa mengubah hidupnya asalkan memiliki tekad dan keberanian untuk melangkah ke arah yang lebih baik.