Tidak Gengsi dan Tetap Humble Merintis Karier dari Nol
Made Wija Amertha kini dipercaya sebagai Manager, Owner Representative dan Komisaris di Perusahaan yang Mengelola Villa Vedas Bali di Tabanan.
Berakar rumput sebagai training FB service di hotel Hilton International kemudian Daily Worker di Ritz Carlton dan bisa Bekerja di hotel bintang Lima Le Meridien Nirwana Golf Tanah Lot sejak November 1998 yang akhirnya beranjak menjadi seorang waiter di coffee shop, fine dining restaurant, barman, dan banquet staff. Menjadi The Best Employee sampai akhirnya di tahun 2006 mendapat kesempatan sebagai Restaurant Supervisor dan opening team di salah satu hotel bintang lima Maia Luxury Resort Seychelles di Afrika Selatan. Kembali ke Bali di tahun 2007 untuk mulai terjun ke dunia akomodasi villa yang sudah digelutinya tanpa meninggalkan passion-nya di dunia F&B Service.
Made Wija Amertha yang akrab disapa Pak Made atau Pak Wija, sebelum total terjun dan akhirnya bekerja di manajemen villa sekembalinya dari luar negeri, kariernya dimulai dari bekerja di salah satu villa kecil di kawasan Goa Gong sebagai Restaurant Manager dan kemudian pindah ke The Kayana Villa Seminyak sebagai FB Manager yang dipercaya sebagai F&B Director termuda dan berdarah Bali di Canggu Club. Passion-nya di F&B Service membawa dirinya ke puncak karier di usia 31 tahun.
Berbekal integritas yang tinggi dan bermimpi menjadi seorang General Manager, akhirnya ia memutuskan untuk pindah dan bekerja di salah satu manajemen villa yang maju di tahun 2008 yaitu Elite Havens & Bali Homes Management. Ia dipercaya sebagai Area Operation Manager dan bertanggung jawab untuk 15 luxury private villa di area Seminyak, Canggu, Cemagi dan Buwit. Pengabdiannya selama 6 tahun di Elite Havens Management membawanya menjadi seorang yang matang untuk menjadi General Manager di tahun 2014 di sebuah komplek villa, The Sanyas Suite Seminyak dan The Sanyas Retreat Kerambitan selama 2 tahun dan kemudian memutuskan untuk bekerja ke properti yang lebih besar sebagai Executive Resort Manager di Scallywags Resort Gili Trawangan dan Gili Air di Lombok.
Dengan jarak tempuh 3 jam menaiki fast boat, untuk bisa pulang dengan urusan mendadak tentu rumit bagi Made Wija yang bekerja di luar pulau dan sudah berkeluarga. Ia menikah di tahun 2008 telah dikaruniai 4 orang putra putri. Dengan pertimbangan itu dan sebagai putra tunggal di keluarga, akhirnya ia memutuskan berkarier kembali ke Bali dan dipercaya mengelola Villa Vedas Bali yang berlokasi di Pantai Tampih, Tabanan, sejak November 2017 sebagai Villa Manager yang dimiliki oleh warga negara asing asal Inggris.
Vedas Luxury Villa adalah tempat ia bekerja sekarang sudah beroperasi sejak tahun 2016 dan juga sebuah villa pribadi yang dijual oleh pemiliknya karena tidak menghasilkan keuntungan dan dengan tingkat hunian sedikit dan dipandang sangat sulit berkembang sebagai tempat menginap di tahun tersebut. Tahun 2017, Tabanan hanya terkenal dengan Tanah Lot sebagai tujuan wisata dan satusatunya hotel bintang lima yang berada di sekitaran Tanah Lot yaitu adalah Hotel Le Meridien yang saat ini sudah dipugar dan akan direncanakan akan dibuat hotel baru.
Bertekad untuk mengembangkan Villa Vedas di area Tabanan, pria kelahiran Pupuan Tabanan 27 September 1977 yang aslinya berasal dari Desa Rendang, Karangasem ini mendapat dukungan dan kepercayaan bersama pemilik asal Inggris untuk sepakat mengembangkan Villa Vedas sebagai salah satu destinasi untuk wedding venue di Tabanan. Dengan analisis SWOT yang kuat dan berbekal pengalaman dalam mengelola villa untuk melihat potensi bisnis dari villa tersebut, akhirnya selain sebagai tempat menginap juga mulai dikembangkan sebagai tempat pernikahan. Dengan berbekal manajemen yang kuat membangun bisnis wedding venue dan passion-nya di bidang food and beverage, akhirnya Villa Vedas juga memiliki layanan in-house catering dan mendapat respons yang sangat positif dari para pelaku pasar di dunia wedding organizer yang membuat Villa Vedas hampir memiliki 120 acara tiap tahunnya saat ini.
Jujur diungkapkan Made Wija, ia bukanlah orang yang mumpuni dalam skill pemasaran. Pencapaian di Villa Vedas adalah berkat dukungan dari para relasi, teman dan sahabat dari perusahaan sebelumnya. Diungkapkan juga betapa pentingnya menjaga hubungan baik terhadap sesama pekerja pariwisata selalu humble dan yang terpenting adalah integritas dalam bekerja.
Seiring akomodasi Villa Vedas, Catering dan Wedding Organizer tersebut berjalan sesuai harapan, di tahun 2019 “Bali Beach Glamping” dibangun untuk mengakomodasi para tamu undangan yang datang ke acara pernikahan tersebut. Bali Beach Glamping resmi dibuka di bulan Oktober 2021 saat pandemi masih berlangsung. Pria yang lahir dari keluarga sederhana, lulusan D1 di STP Nusa Dua Bali tanpa gelar sarjana inipun dipercaya menjadi Komisaris di dalam badan usaha di Bali Beach Glamping tersebut dan juga sebagai Operational Director.
Sungguh merupakan sebuah mujizat dari Tuhan, Bali Beach Glamping justru berkembang cukup cepat di masa pandemi dan begitu juga Villa Vedas Bali yang tak sampai harus merumahkan karyawan dengan drama pemotongan gaji. Bisnis dapat berjalan dengan sangat baik berkat dukungan pemilik properti, apalagi bila merefleksikan parameternya di situasi pelik pandemi dan masih belum jelas kapan akan berakhir saat itu.
Seiring transformasi bisnis Villa Vedas Bali, Bali Beach Glamping dan Catering yang diberi nama “Saffron Bali Catering”, wedding organizer juga mengikuti sebagai perjalanan karier Made Wija sebagai Owner Representative dan Manager Villla Vedas dan dipercaya sebagai Komisaris di badan usaha Villa Vedas Bali.
Tanggung jawab yang lebih besar dengan struktur yang semakin berkembang di masing-masing divisi, tak hanya melakukan evaluasi terhadap seluruh karyawan sebagai garda terdepan dalam memberikan pelayanan ke klien, ia juga berkoordinasi dengan adat setempat agar bisnis dapat bersinergi antara aktivitas warga berjalan seirama tanpa ada persinggungan demi kemajuan pariwista di daerah tersebut. Tidak ada tindakan yang ekstrem yang harus diterapkan oleh Made Wija dalam meraih kesuksesan karier sampai saat ini. Satu hal yang ia yakini adalah karena selalu berpegangan pada integritas. “Do the right things even no one watching, it’s called integrity,” ucapnya. Dengan besar hati ia menerima masukan dari klien untuk mencapai kualitas pelayanan yang lebih dari apa yang diinginkan klien dan berkelanjutan agar kita dapat mengetahui sejauh mana bisnis ini berkembang sehingga bisa membuat berbagai inovasi baru yang bisa membawa bisnis ini terus bersaing dengan bisnis yang serupa di luar sana.
Pasca pandemi di tahun 2022 sejak bulan April, pelaku pariwisata sudah menunjukkan progres yang positif. Memasuki masa endemi di tahun 2023, Villa Vedas Bali sudah merampungkan 110 reservasi acara pernikahan dan bahkan sudah hampir 50 reservasi acara pernikahan untuk tahun 2024. Akhir dari perbincangan ini ditutup bahwa dirinya yang mempunyai hobi golf, fotografi dan bersepeda ini bisa selalu bersemangat dalam bekerja keras tanpa kenal lelah dikarenakan dukungan penuh dari keluarga, orang tua dan tentunya istri tercinta I Gusti Ayu Putu Veronita Indrawati yang sudah menemani selama 15 tahun dalam suka dan duka. Harapan Made Wija tak lain adalah semoga pariwisata di Bali tetap bisa eksis, karena bisa dibayangkan betapa terpuruknya Bali di masa 2020 sampai 2022.