Sinergi Spiritual dan Profesional dalam Kenyamanan Modern

Sejak tahun 1963, akibat peristiwa meletusnya Gunung Agung, keluarga Ratna terpaksa bermigrasi ke Sweta, Mataram, Nusa Tenggara Barat. Masa kecil Ratna hingga SMP pun dihabiskan di Pulau Lombok, dengan rutinitas tak biasa yang dilakukan anakanak Bali pada umumnya. Bersama orang tuanya, ia yang saat itu berusia enam tahun sering keluar-masuk hutan untuk membantu mengolah ladang. Karena jarak tempuh dari rumah ke ladang mencapai dua jam, mereka tidak bisa pulang setiap hari dan harus menginap di hutan selama seminggu. Sambil menanti masa panen, Ratna dan ibunya harus berupaya ekstra untuk mencari uang tambahan. Mereka bekerja memotong padi di lahan orang untuk membeli beras. Untuk uang saku, Ratna juga harus kreatif mencari bekal tambahan, di antaranya mencari pasir di sungai dan menjadi “anak logam” yang menyelam ke sungai mencari koin.

Ratna kembali ke Bali untuk melanjutkan pendidikan di SMA di Desa Paksebali, Klungkung. Ia tinggal di Ashram Gandhi Puri Sevagram, tempat yang menampung anak-anak sekolah dari keluarga tidak mampu, dan mendapatkan dukungan beasiswa dari orang tua asuh. Saat memasuki masa kuliah, Ratna pindah tempat tinggal, namun tetap berada di bawah naungan organisasi yang sama, di Jl. Gandapura, Kesiman, Denpasar. Ia melanjutkan pendidikannya di Institut Hindu Dharma dengan mengambil jurusan Teologi Hindu. Setelah lulus, wanita yang meraih runner-up 1 pada ajang pemilihan Putri Bali ini, memutuskan untuk bekerja sebagai koordinator spa di suatu vila di Desa Pejeng Kaja, Ubud. Pengalaman ini didapatkan setelah sebelumnya ia mengikuti pelatihan Ayurvedic, sebuah sistem pengobatan alami dari India di Singapura. Pemilik bisnis Ayurvedic tersebut kemudian bekerja sama dengan vila tempat Ratna bekerja dan ia pun ditawari pekerjaan di sana. Di vila tersebut pula, ia bertemu suami dan memutuskan untuk menikah di tahun 2015. Awal dari babak baru dalam hidupnya pun dimulai, sekaligus ujian bagi ketahanannya dalam menghadapi berbagai perjuangan hidup.

Tahun 2015 hingga 2021 menjadi masa perjuangan berat bagi Ratna dan suaminya dalam merintis ekonomi dari titik minus. Suaminya dipecat secara tidak hormat, sementara pada saat yang sama, Ratna tengah hamil. Setelah suaminya perlahan-lahan mulai mendapatkan proyek kembali, mereka berdua memutuskan untuk membangun properti sendiri. Proses pembangunan dimulai pada tahun 2018. Untuk membantu perekonomian keluarga, Ratna meminta izin kepada suaminya untuk bekerja sebagai front office di sebuah spa di Turki dan harus berpisah sementara selama pandemi Covid-19. Setelah bekerja selama satu tahun delapan bulan, Ratna akhirnya kembali ke Bali. Pada Oktober 2022, properti yang mereka bangun bernama Nawa Sakti Resort sudah rampung 80%. Mereka memutuskan untuk membuka properti tersebut karena menunggu hingga 100% selesai akan memakan waktu lama. Selain itu, properti yang tidak digunakan berisiko rusak, sementara biaya maintenance dan karyawan harus tetap dibayar. Akhirnya, Juli 2023, Nawa Sakti Resort mulai menerima tamu. Dilengkapi dengan fasilitas inventori tujuh kamar, tiga deluxe, satu grande, satu family. Selain penginapan juga ada Bhakti Spa, ia dan suami yang tertarik dengan spiritual juga menyediakan fasilitas untuk yoga, namun lebih memilih orang yang berkompeten untuk melakukannya. Selain itu, di saat yang bersamaan pula, Ratna dan suami membuat usaha laundry yakni “Bagus Laundry” yang diambil dari nama anak laki-laki pertama mereka.

Ya, spiritualitas Ratna dan suami telah berkembang seiring perjalanan perjuangan mereka berdua. Setelah bertemu, energi spiritual yang ada dalam diri Ratna semakin selaras dengan suaminya. Kesamaan visi dan kedekatan spiritual ini memperkuat kemitraan mereka dalam membangun Nawa Sakti Resort, yang tidak hanya mencerminkan kesuksesan mereka dalam mengatasi berbagai tantangan, tetapi juga merupakan manifestasi dari energi spiritual yang mengikat mereka. Dalam setiap aspek dari desain resort hingga layanan yang ditawarkan, tercermin harmoni antara visi pribadi dan komitmen profesional mereka, menjadikan tempat bagi para tamu tidak hanya menemukan kenyamanan fisik, tetapi juga kedamaian dan keseimbangan batin. Melalui perjalanan ini, Nawa Sakti Resort mengundang siapapun untuk merindukan kedamaian dan transformasi pribadi yang mendalam.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!