Berikan Bukti Nyata Keberhasilan Bangkitnya KSU Merta Buana Demi Memajukan Perekonomian Desa
Demi menghidupkan kembali koperasi yang sempat mengalami mati suri sejak tahun 2003, I Made Runatha mengajak I Ketut Sudiatmaja dan I Wayan Murta untuk bersama-sama membangun dan menggerakan geliat perekonomian Banjar Desa Buahan melalui Koperasi Serba Usaha (KSU) Merta Buana demi memajukan kesejahteraan masyarakat. Ketiganya dipercaya untuk mengelola KSU Merta Buana tentu bukan hal yang mudah, terutama dalam usaha membangkitkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan Koperasi di Banjar.
Sebagai bagian dari Banjar Desa Buahan, untuk membangun kembali koperasi membutuhkan proses yang cukup panjang. Dipercaya sebagai Ketua, Made Runatha mengakui hal tersebut menjadi tantangan. Untuk itu ia menunjuk Ketut Sudiatmaja sebagai Sekretaris dan Wayan Murta sebagai Bendahara membangun kerja sama dan berkomitmen menjalankan KSU Merta Buana sesuai dengan regulasi Permenkop No 8 tahun 2023 menyebutkan masyarakat yang menabung di koperasi harus ikut menjadi anggota, aturan tersebut berlaku tidak hanya diberikan oleh Dinas Koperasi Kabupaten Gianyar, tetapi juga oleh Dinas Koperasi Provinsi Bali dan Kementerian Koperasi Republik Indonesia. Maka dari itu KSU Merta Buana harus dijalankan sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan dan ini menjadi tantangan besar bagi ketiganya sebagai pihak pengelola koperasi.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menjalin kembali kerja sama serta membangkitkan kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan KSU Merta Buana. Proses perjalanan ketiganya dalam upaya menghidupkan kembali sistem yang sudah lama mati total ini berawal dari tahun 2014. Dengan modal minim, ketiganya optimis mampu berhasil mengajak kembali masyarakat untuk ikut serta berpartisipasi dan mempercayakan KSU Merta Buana sebagai tempat untuk menyimpan uang serta sumber pinjaman yang akan membantu perekonomian masyarakat. Selama 2 tahun berjuang dengan modal Rp17.000.000, ketiganya saling berkolaborasi demi menghidupkan kembali Koperasi.
Semenjak terpilih sebagai pihak pengelola koperasi, selama 13 tahun mengambil sikap, Made Runatha bersama Ketut Sudiatmaja dan Wayan Murtha berusaha untuk menghidupkan sistem yang ada di koperasi dengan memberikan pemahaman serta edukasi kepada masyarakat dari rumah ke rumah melakukan kunjungan tatap muka, berupaya membuka pola pikir masyarakat terhadap lembaga yang sudah lama berdiri ini yang berkecimpung di bidang keuangan. Berbagai cara telah ditempuh ketiganya untuk kembali menarik minat masyarakat akan keberadaan koperasi seperti meningkat sedikit perjalanan KSU Merta Buana dari awal berdiri sampai sempat berhenti dan kembali dibuka pada tahun 2014 dengan komitmen serta sistem yang telah disesuaikan dengan aturan yang ada, dengan harapan masyarakat tertarik untuk memercayakan keuangannya mereka kepada koperasi.
Dalam proses memperkenalkan kembali keberadaan koperasi yang merupakan bagian dari Banjar ini tentu bukan hal yang mudah. Sekian lama terhenti, tidak sedikit masyarakat yang masih membuka diri terhadap keberadaan koperasi. Namun Made Runatha tidak berhenti sampai di situ. Pihaknya mengajak Ketut Sudiatmaja dan Wayan Murtha terus mengutarakan serta mengetok tularkan semangat serta optimisme kepada masyarakat dan mengajak untuk bersama-masa membangun Desa Buahan demi kemajuan perekonomian melalui koperasi kepada masyarakat desa yang dimana sebagian besar bekerja sebagai petani dan peternak.
Dalam usaha menjalin kembali hubungan kepada masyarakat, tidak jarang usaha ketiganya dipandang sebelah mata bahkan meremehkan langkah yang diambil demi kemajuan koperasi tersebut. Melalui pemberian pemahaman serta edukasi yang dijalankan selama 13 tahun memberikan hasil yang luar biasa. Pada dua tahun pertama sejak tahun 2014 telah menunjukan adanya perubahan yang cukup signifikan. Hal ini menjadi bukti nyata keberhasilan usaha ketiganya untuk kembali menggerakan sistem. Perlahan masyarakat mulai berdatangan untuk kembali menabung dan percaya dengan adanya keberadaan KSU Merta Buana.
Meski sempat alami kendala pada tahun 2017, kemudian menunjukan adanya kembali peningkatan jumlah anggota. Kini jumlah anggota yang tergabung dalam koperasi sebanyak 362 orang. Selama berdiri kembali, KSU Merta Buana telah menjalankan berbagai program khususnya pada hari tertentu seperti hari raya besar dan upacara adat. Hal tersebut sebagai bentuk kontribusi koperasi terhadap kegiatan yang dilaksanakan di Desa Buahan serta memberikan hasil nyata atas kerja keras KSU Merta Buana dengan harapan untuk terus memberikan pengabdian penuh terutama kepada masyarakat demi kemajuan desa.