Ramah Waktu, Ramah Harga dengan Produk “Ramah Karsa”
Berkarya seni di bidang arsitektur masih menjadi prioritas Ari Setiya Wibawa, pendiri dari Uma Sapta, terlepas apapun tawaran atau bentuk kerja sama yang datang, selagi masih berhubungan dengan konstruksi, seperti produk “Ramah Karsa” atau yang memiliki kepanjangan Rumah Murah Bongkar Pasang, merupakan salah satu produk atau servis dari Uma Sapta, yang ramah waktu dan budget.
Ari Setiya Wibawa, pria kelahiran Denpasar 8 Oktober 1986 ini, telah hampir 13 tahun menekuni dunia arsitektur. Selain di dominasi hospital building, hasil karya yang paling melekat di hatinya, di antaranya kediaman Gubernur Bali “Jayasabha”, berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah untuk proyek penataan Taman Patung Pahlawan di Stadion Kapten Dipta dan penataan kawasan Pantai Sanur area selatan.
Cukup berpengalaman meng-handle bendera-bendera konsultan besar, pria kelahiran Denpasar 8 Oktober 1986 ini, menawarkan diri untuk menjadi partner aplikator dari sistem konstruksi RISHA (Teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat) dan RUSPIN (Teknologi Rumah Unggul Sistem Panel Instan) yang merupakan struktur konstruksi beton precast bongkar pasang tahan gempa dan cepat bangun. Hasil karya teknologi Kementerian PUPR (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia) ini pun sudah diterapkan sejak Tsunami Aceh, untuk perumahan murah cepat bangun, dengan bentuk struktur rigid, tipikal yang juga bisa diterapkan pada fungsi bangunan seperti indekos, perkantoran, penginapan dan sebagainya. Dikutip dari halaman resmi Uma Sapta, servis ini bisa menjadi solusi bagi hunian murah yang bertumbuh atau dibangun bertahap, revitalisasi kawasan kumuh, bedah rumah dan fungsi lainnya.
Perbandingan waktu yang dibutuhkan untuk membangun Ramah Karsa ini, maksimal satu minggu dibutuhkan untuk rumah dua lantai, berdasarkan pengalaman melakukan proyek ini di Jl. Tukad Banyusari. Dalam seharinya dengan luas 300 m2 , mempekerjakan 6 orang tukang saja, struktur bangunan sudah berdiri. Contoh lainnya bila rumah tinggal dengan sistem konvesional dibutuhkan waktu 2,5 bulan pengerjaannya, sistem Ramah Karsa selesai dalam waktu hanya 1 bulan 1 minggu, selain hemat biaya bangunan, juga bisa menekan cost harian tukang bangunan. Keunggulan lainnya, membangun di tanah kontrakan dengan menggunakan RUSPIN, akan memudahkan pemilik saat pindah kontrakan tanah, struktur Ramah Karsa bisa digunakan lagi dan tentunya menghemat biaya.

Harapan Ari Setiya Wibawa mewakili pemerintah nasional, semoga teknologi ini ke depannya semakin luas mengedukasi masyarakat yang masih awam, sehingga memberikan solusi bagi mereka yang memiliki keterbatasan biaya, karena waktu yang dibutuhkan Ramah Karsa ini cukup ringkas. Masyarakat pun sudah bisa mewujudkan tempat tinggal impian atau disesuaikan dengan fungsi yang mereka tujukan dalam membangun.