Perjalanan Inspiratif Meniti Karier Dari Pariwisata Hingga Merambah Ke Dunia Bisnis

Pengalaman adalah guru terbaik dalam kehidupan. Sebuah kalimat yang pas menggambarkan kisah perjalanan hidup sosok inspiratif Edy Febri Yarista dalam mengarungi jalan menuju kesuksesan. Malang melintang di dunia pariwisata, sempat bekerja di Singapura berlanjut bekerja di kapal pesiar menjadi bagian dari perjalanan karier hingga akhirnya Edy memutuskan untuk terjun ke dunia usaha jual beli mobil, Abadi Jaya Motor Garage. Baginya, ini merupakan langkah berani yang diambil karena mengharuskannya untuk keluar dari zona nyaman serta mempelajari hal baru seputar dunia bisnis yang tidak selamanya berjalan mulus. Pasang surutnya dunia usaha Edy hadapi dengan menerapkan berbagai strategi dan menjalin relasi dengan berbagai kalangan, merupakan salah satu upaya dalam memajukan usahanya yang bergerak dalam jual beli mobil tersebut. Edy optimis mampu mengembangkan dan memajukan usahanya hingga menjadi bisnis yang sukses dan berkelanjutan.

Segala sesuatu yang dilakukan Edy sejak meniti karier hingga menjadi pengusaha, dilakukan dengan penuh semangat dan dedikasi yang tinggi. Edy memaksimalkan setiap keputusan yang diambil hingga mencapai titik tertinggi dalam kesuksesan yang mana menjadi orang sukses adalah impiannya sejak kecil. Tidak hanya itu, keberanian dan semangatnya patut diacungi jempol untuk terus melangkah maju dan menghadapi setiap tantangan. Terbiasa hidup mandiri dan dididik keras oleh ayah yang merupakan seorang Satpol PP, membentuk mental kuat dan karakter Edy tumbuh menjadi anak yang tegas dan mandiri. Pria kelahiran Selemadeg, Tabanan, 11 februari 1987 ini, ketika menginjak umur 1 tahun, Edy ikut serta tinggal di Denpasar merantau bersama orang tuanya. Saat itu Edy sekeluarga tinggal di daerah Sanglah selama 14 tahun mengikuti ayahnya bertugas dan dirawat dengan penuh kasih sayang oleh ibunya bekerja di industri garmen.

Kesuksesan anak menjadi impian orang tuanya. Maka dari itu sejak kecil, Edy ditekankan pentingnya pendidikan oleh orang tuanya. Di masa SD, Edy dikenal sebagai siswa berprestasi yang selalu menduduki posisi ranking satu di kelas. Edy merupakan siswa yang cerdas dan suka bergaul. Memasuki masa SMP, Edy menerima beasiswa lantaran perekonomian keluarga mengalami penurunan di kala itu. Bagi Edy hal tersebut merupakan suatu keberuntungan. Edy bersekolah di SD Harapan kemudian melanjutkan studi ke SMP Negeri 2 Denpasar dengan memperoleh beasiswa, lalu ia memutuskan untuk bersekolah di SMA Negeri 2 Denpasar. Saat remaja, Edy sempat terpikir untuk melanjutkan studi di Akademi Kepolisian atau biasa disebut Akpol. Namun, ia mengurungkan niatnya karena terkendala biaya dan memikirkan dana untuk sekolah adiknya pada saat itu. Edy memutuskan untuk mencari pinjaman agar ia bisa melanjutkan kuliah. Setelah mengantongi uang Rp25 juta, akhirnya Edy memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Universitas Dhyana Pura mengambil Diploma Pariwisata. Besar harapan Edy untuk bisa sukses di dunia pariwisata yang dimana pada saat itu menjadi sektor yang paling menjanjikan.

Setelah lulus kuliah, Edy bekerja di Singapura di Hotel Four Seasons. Dalam kurun waktu selama 6 bulan, Edy berhasil mendapatkan kembali modal sebesar Rp40 juta kemudian ia melunasi utangnya. Selama bekerja di Singapura, Edy bekerja mulai dari jam setengah 7 pagi hingga jam 2 pagi tanpa kenal lelah dengan harapan mampu hidup layak yang menjadi inspirasi sejak kecil. Bergelut dalam pekerjaan di dunia pariwisata, menjalani sederet pengalaman berharga serta relasi dengan berbagai kalangan mendorong Edy untuk terus berkiprah di dunia pariwisata, hingga akhirnya ia mengambil keputusan untuk mengambil langkah berani bekerja di kapal pesiar. Pengalamannya di kapal pesiar membawanya pergi menuju tempat-tempat di berbagai negara, membawa Edy bertemu dengan orang-orang dari berbagai negara. Berbekal pengalaman saat bekerja di Singapura serta dorongan kuat kenangan masa lalu saat berada di masa-masa sulit menumbuhkan semangat dan motivasi Edy untuk terus bekerja keras mengubah hidup. Berbagai tantangan sulit dihadapinya dengan berani hingga menjadi karakter khas Edy yang sangat menyukai tantangan.

Menginjak tahun 2021, kepulangan Edy dari kapal pesiar mengingat pada saat itu pandemi Covid-19 melanda seluruh negeri mengharuskannya untuk pulang. Berbekal pengalaman dan pengetahuan yang didapat selama berada di kapal pesiar tentang bagaimana menghadapi tantangan baru setiap harinya, untuk mengisi waktu luang selama pulang ke Bali dan meningkatkan kembali perekonomian yang sempat terjun bebas akibat pandemi, Edy memberanikan diri untuk membuka usahanya yang bergerak di bidang jasa jual beli mobil. Memulai usaha dari nol menjadi titik awal bagi Edy untuk memulai kiprahnya dalam dunia bisnis. Edy memilih untuk berjuang dan berkomitmen untuk membuka dan memajukan usahanya sebagai bentuk langkah maju ke depan. Dalam upayanya mengelola bisnis jual beli mobil berbekal pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, Edy bekerja dengan penuh totalitas dalam bisnis jual beli mobil membutuhkan perhatian khususnya mengingat bisnis ini memiliki faktor risiko yang cukup tinggi. Bagi Edy, semakin tinggi tingkat risiko yang dimiliki sebuah bisnis, pendapatan yang dihasilkan semakin besar. Mengingat pribadinya yang sangat menyukai tantangan, Edy begitu menikmati perannya sebagai pengusaha pada saat itu. Setelah menjalankan Abadi Jaya Motor Garage, pada tahun 2022, Edy membuka bisnis yang bergerak di bidang travel diberi nama Karunia Tour and Travel yang masih berjalan hingga saat ini.

Mengawali kariernya sebagai pengusaha dimulai sejak Edy membangun garasi kecil di depan rumahnya. Setelah menikah, Edy menjual mobil KIA Picanto sebagai modal awal membangun bisnis jual beli mobil. Selain jual beli mobil, Edy bercerita dulunya sempat membuka bisnis jual beli kodok yang dikirim ke restoran-restoran dengan melihat peluang pada saat ia cuti kerja selama 7 bulan di kapal pesiar. Berbekal pengalaman tersebut, Edy optimis menjalankan usaha jual beli mobil ini. Berbagai kendala dihadapi selama menjalankan bisnis seperti adanya bencana tanah longsor di Dalung yang mengakibatkan adanya kerusakan pada 3 unit mobilnya.

Membangun kepercayaan kepada para klien baginya bukan hal yang mudah. Selain itu, modal di awal merintis juga menjadi salah satu kendala yang cukup sulit. Berkat bantuan dari salah seorang teman, akhirnya Edy mampu menjalankan usahanya. Mengingat bisnis jual beli mobil yang kerap mengalami pasang surut, Edy memilih mendiversifikasi usahanya dengan dengan membangun jenis usaha lain yang mampu menopang satu sama lain. Saat ini, Edy memfokuskan diri untuk menjual city car yang mana sebelumnya Edy berkecimpung menjual jenis mobil family car dengan melihat perkembangan yang ada pada saat itu. Dengan posisi yang strategis membawa keuntungan bagi Edy saya melakukan proses jual beli sehingga para pembeli diberikan kebebasan untuk melakukan penawaran.

Keberhasilan suatu usaha dinilai berdasarkan strategi yang digunakan Edy dalam menjalankan usahanya. Kuat dalam strategi pemasaran menjadi kunci bagi Edy untuk memperluas jaringan bisnisnya. Sebanyak 28 orang marketing terjun ke lapangan dikerahkan Edy demi meraih target pasar yang lebih luas. Keberhasilan dalam melakukan promosi yang terfokus serta saling berkompetisi satu sama lain menjadi strateginya hingga saat ini. Dedikasi dan komitmen yang dijalankan Edy dengan ketekunan dan semangat pantang menyerah, Edy berhasil membangun bisnis jual beli mobil yang sukses. Edy mengambil inspirasi dari pengalaman-pengalaman berharga selama bekerja di sektor pariwisata dan kapal pesiar, serta menerapkannya dalam menjalankan bisnisnya. Keberhasilannya adalah buah dari kerja keras, ketekunan dan semangat petualang yang tak pernah padam. Kisah inspiratif Edy menjadi cermin bagi banyak orang yang bermimpi untuk meraih kesuksesan. Dari dunia pariwisata hingga bisnis jual beli mobil, perjalanan karirnya mengajarkan tentang pentingnya keberanian, ketekunan dan keyakinan dalam meraih impian.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!