Percantik Tampilan Rumah dengan Produk dari Sumber Cahaya Keramik

Menjalankan suatu usaha di bidang yang tidak kita kuasai sepenuhnya, bukanlah suatu hal yang tidak mungkin. Asalkan pada saat berkomitmen mengelola usaha tersebut harus siap mengeluarkan segala daya upaya untuk mencapai target yang dituju. Demikian prinsip usaha seorang pebisnis asal Bali bernama Ida Bagus Alit Kamajaya. Ketekunan dan tekad yang kuat dalam mengembangkan bisnis suplayer bahan finishing bangunan mampu mengantarkan pemilik Sumber Cahaya Keramik tersebut menuju kesuksesan usaha.

Ida Bagus Alit Kamajaya menjelaskan bahwa sebelum menekuni usaha penjualan perlengkapan finishing bangunan, ia tidak memiliki dasar pendidikan atau pengalaman di bidang tersebut. Ia memberanikan diri menjajal peluang usaha yang ada di depan mata berbekal intuisi sebagai seorang pengusaha. Sebelumnya ia pernah menjalankan usaha di bidang tekstil dan ingin mengulangi cerita kesuksesannya di bidang penjualan bahan bangunan.

Ida Bagus Kamajaya mulai merintis Toko Sumber Cahaya Keramik pada bulan Januari 2002, Bermula dari melayani pembelian dalam jumlah kecil, lambat laun ia mulai menerima klien yang menangani proyek besar. Sejalan dengan pertumbuhan properti di Indonesia dan khususnya di Bali, perkembangan usaha yang dimiliki Ida Bagus Kamajaya tersebut kian menuju arah yang positif.

Toko Sumber Cahaya Keramik terletak di lokasi yang mudah diakses yaitu di Jalan Gatot Subroto Barat No.419, Kelurahan Padangsambian Kaja – Denpasar. Toko ini menyediakan berbagai produk penunjang finishing bangunan antara lain Granit, keramik, vinyl, water heater, bathtub, kloset, washtafel, bak cuci piring, kran dan aksesoris lainnya. Tidak hanya lantai berbahan keramik, toko ini juga menyediakan berbagai pilihan bahan pemasangan lantai lainnya. Seperti misalnya granit yang memiliki karakteristik awet dan memberi kesan natural. Selain itu berbagai pilihan motif keramik yang dapat dipilih untuk menghiasi lantai atau dinding bangunan.

Bangkit Kembali

Keberhasilan Ida Bagus Kamajaya dalam mengembangkan usaha tidaklah didapat dalam waktu singkat. Diperlukan proses perjuangan yang panjang dan sempat mengalami jatuh bangun usaha. Ia mengaku, tanpa motivasi usaha yang kuat dan keinginan untuk tidak menyerah, mustahil untuk bisa berada pada posisi seperti sekarang ini.

Jiwa wirausahawan yang dimiliki pria kelahiran Sanur- Denpasar tersebut agaknya menurun dari Sang Ibu yang tidak lain merupakan pedagang di pasar. Sementara ayahnya seorang pensiunan P & K dan di masa pensiunannya sempat mengabdikan diri di yayasan Sanur dan menjadi Kepala Sekolah yang sangat mendukung pendidikan ke 6 anaknya. Meskipun tidak belajar langsung mengenai dunia usaha dari ibunya, ia terinspirasi untuk bisa memiliki usaha sendiri sejak dini lantaran melihat ketekunan ibunda tercinta dalam berusaha. Jiwa entrepreneur itu pun semakin menguat pada saat ia sempat merantau ke luar daerah.

“Setamat SMA saya diarahkan untuk melanjutkan kuliah ke Kota Yogyakarta. Semasa kuliah di perantauan itulah karakter kemandirian saya tumbuh dan berbagai macam pembelajaran hidup juga saya dapatkan di sana,” kenang Ida Bagus Kamajaya.

Pria lulusan jurusan Akuntasi itu menceritakan setelah memasuki dunia kerja, keinginan untuk membuka usaha sendiri semakin kuat. Ia ingat selama tinggal di Yogja, ia melihat banyak sekali yang menjajakan kain batik serta peminatnya pun juga tak sedikit. Ia pun menekuni peluang usaha penjualan kain batik yang ternyata mendapat respon yang sangat baik. Semakin berkembang usahanya ia pun mencari langsung produknya ke produsen dengan membuat desain sendiri.

Setelah memiliki modal yang cukup, Ida Bagus Kamajaya bersama istri Eka Yoeliawati Dharmawan yang dulunya merupakan adik kelas di kampus STIE YKPN Yogyakarta kemudian membeli tanah dan membangun ruko dan gudang di kawasan Gatot Subroto Barat. Namun ia justru baru berpikir bahwa market penjualan batik di daerah tersebut tidak terlalu besar. Ia kemudian berpikir untuk mengembangkan usaha lain yang sekiranya sangat cocok di daerah tersebut. Lantaran akses jalan di toko itu cukup besar, sangat cocok untuk mengembangkan usaha yang memungkinkan mobilitas angkutan besar.

“Saya melihat prospek menjanjikan dari bisnis suplai bahan bangunan. Di saat yang sama, mertua saya sudah terlebih menekuni bidang tersebut. Saya pun banyak belajar dari beliau terutama dalam hal mencari pasokan barang dagangan,” tuturnya.

Lanjut Ida Bagus Kamajaya, ia sengaja memfokuskan diri pada penjualan finishing bangunan saja karena menyukai bidang penataan interior. Selain karena menekuni hal yang disukai, faktor lainnya yang mendukung usahanya untuk berkembang adalah kejujuran. Sikap inilah yang memunculkan rasa kepercayaan pada para klien sehingga mereka mau menggunakan produk jualannya.

Cerita perjuangan usahanya tidak selalu tentang kesuksesan menyuplai berbagai proyek pembangunan. Ia juga pernah mengalami suatu kegagalan usaha yang sempat membuatnya down. Tak lama sejak masa kegagalan itu terjadi, Ida Bagus Kamajaya mencoba bangkit kembali. Ia tak mau menyerah pada kegagalan begitu saja. Saat itu ia juga mengalami pengalaman spiritual di mana mulai mendekatkan diri pada Tuhan lewat jalan persembahyangan.

Akhirnya ia pun menyadari mukjizat dari Sang Maha Pencipta ketika doa-doanya mulai terkabulkan. Salah satunya ketika datang tawaran proyek senilai ratusan juta yang membuat Ida Bagus Kamajaya mampu merintis kembali usahanya. Lewat pengalaman itu, ia pun semakin yakin bahwa segala upaya yang bisa dilakukan dalam menghadapi tantangan kehidupan yaitu dengan cara berserah kepada-Nya. Apa pun jalan yang akhirnya ditunjukkan oleh Sang Empunya kehidupan, tentunya pilihan terbaik yang bisa diambil.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!