Nekat Membangun dari Nol Kini Berhasil Lahirkan Inovasi demi Kemajuan Usaha
Menyadari bahwa tidak memiliki pengalaman berkecimpung di dunia bisnis, bermodal nekat serta tekad kuat, Ni Kadek Ari Krismayanti memulai kariernya sebagai seorang pengusaha. Naluri bisnisnya diturunkan oleh ibu yang menjadi inspirasi dalam mengawali langkah beraninya tersebut, memotivasi Ari, demikian ia biasa disapa untuk mendirikan Chic’n Cozy. Ari optimis bisnisnya akan berjalan di tengah tantangan serta berbagai kendala dihadapi saat pertama kali bisnis berdiri. Dukungan dari keluarga serta orang terdekat menjadi penguat langkahnya, Chic’n Cozy senantiasa melahirkan berbagai inovasi sehingga menjadi bisnis yang maju, berkembang dan berkelanjutan.
Sebagai seorang Aparatur Sipil Negara sembari menjalankan bisnis tentu bukan hal yang mudah. Kemampuan Ari membagi waktu antara bekerja serta mengurus jalannya bisnis menjadi tantangan tersendiri bagi Ari. Keinginannya memiliki sebuah bisnis tercetus sejak kecil. Melihat sepak terjang di dunia bisnis, menumbuhkan ketertarikan Ari untuk mengikuti jejak ibu yang sudah lama terjun dalam usaha katering. Perempuan kelahiran Amlapura 20 Februari 1998 ini dibesarkan saat orang tuanya merintis usaha dari nol. Sebagai keluarga rantauan dari Mendoyo, Jembrana ke Karangasem, Ari dibesarkan di lingkungan keluarga yang suportif. Sejak kecil Ari menyaksikan proses perjuangan membangun usaha keluarga, di mana hal itu secara tidak langsung Ari memperoleh ilmu bisnis terutama dari ibunya.
Ari menuturkan di masa kecil ayahnya yang merupakan seorang pegawai negeri, memberikannya kebebasan dalam mengekspresikan diri. Hidup di lingkungan keluarga sederhana dan berkecukupan, sejak kecil Ari telah diberikan tugas dan tanggung jawab oleh orang tua bersama kakak perempuannya untuk mengurus rumah tangga. Selayaknya anak-anak pada umumnya, Ari melewati kesehariannya di masa kecil bermain bersama teman-teman di sekitar rumah yang terletak di samping daerah persawahan. Dikenal sebagai anak yang tomboy, Ari adalah anak yang suka bergaul. Dari segi akademis, Ari merupakan salah satu siswa berprestasi di sekolah. Hal tersebut berlangsung hingga duduk di bangku SMP. Soal keinginan, Ari mengakui dirinya bukan anak yang suka menuntut kepada orang tua. Namun, orang tuanya selalu menyediakan kebutuhan apapun untuk anak-anaknya sehingga tidak merasa kekurangan suatu apapun.
Momen berkumpul keluarga seperti duduk di teras sambil minum kopi adalah momen yang paling dirindukan Ari di masa itu, di mana semakin dewasa dirinya mulai disibukan dengan berbagai kegiatan. Di masa sekolah, Ari gemar mengikuti berbagai kegiatan organisasi. Dalam kegiatan tersebut, ia berkesempatan untuk memperoleh berbagai pengalaman dan relasi sehingga membangkitkan jiwa kepemimpinan dalam diri Ari. Alumnus siswi SMA Negeri 1 Amlapura ini pernah dinobatkan sebagai Ketua OSIS, yang mana menjadi kebanggaan bagi ayahnya. Prestasinya mengalami peningkatan hingga Ari merupakan juara umum sekolah pada masa itu.
Orang tua menjadi sosok panutan bagi Ari. Sepanjang perjalanan hidupnya, Ari memiliki ikatan batin yang kuat meskipun diberikan kebebasan, gerak langkahnya tak satupun luput dari pengawasan ayah. Jiwa kepemimpinan dan profesional di dapat dari ibu. Keinginannya membangun bisnis setelah lulus sekolah ditentang oleh ayahnya, Ari diminta untuk menjalani proses perkuliahan. “Awalnya mau nggak kuliah, tapi bapak tidak mengizinkan karena ingin punya anak perawat atau bidan. Saya kasih pengertian kalau nggak ada passion ke sana, bekerja di rumah sakit pun saya nggak berani. Keinginan orang tua adalah saya kuliah dulu, disuruhnya di Denpasar, supaya menambah wawasan. Akhirnya saya kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Mulai merantau, tinggal di rumah kontrakan sama teman-teman saya waktu SMA,” ungkap Ari.
Ari memulai kehidupan mandirinya sejak saat itu. Berbekal beras dan sayur dari rumah serta uang bulanan di rekening, kebutuhannya selama di Denpasar tercukupi. Bersama teman-teman yang solid, Ari menjalani kehidupan perkuliahan penuh warna. Kegiatan perkuliahan dijalani selama 4 tahun dan berhasil lulus pada tahun 2020. Tak terbesit keinginan untuk melanjutkan jenjang S2 jika bukan untuk keperluan jenjang karier dan Ari memutuskan untuk bekerja.
Keputusannya untuk bekerja di pemerintahan atas permintahan ayahnya. Melihat karakternya yang terbiasa bekerja fleksibel sempat membuat Ari berpikir untuk berhenti bekerja sebagai pegawai kontrak pada saat itu. Namun, melihat kondisi sulitnya mencari pekerjaan waktu itu, mendorong Ari untuk mengikuti tes CPNS dan berhasil lulus PPPK. Ari mulai menapaki langkah awal untuk mewujudkan impiannya membangun bisnis. Langkah berani tersebut didukung penuh oleh orang tuanya. Sebagai orang yang tidak memiliki pengalaman dasar berbisnis, dengan modal nekat, Ari memberanikan diri mulai membangun bisnis yang bergerak di bidang F&B Service. Chic’n Cozy dibangun pertama kali dibantu oleh tim digital marketing dalam hal konsep mempersiapkan pembukaan bisnisnya karena dirasa belum memiliki pengalaman di bidang itu.
Tahun pertama merupakan tahun sulit bagi Ari dalam menjalankan bisnisnya. Membagi waktu antara bekerja di pemerintahan sambil mengurus bisnis bukan hal yang mudah. Motivasi dari ibu serta bantuan modal berupa materi terus dilakukan. Upayanya tersebut sangat diapresiasi oleh ibunya melihat Ari memiliki inisiatif untuk membangun bisnis sendiri. “Benar-benar seperti di gembleng, waktu itu pekerjaan di kantor juga lagi padat-padatnya. Saya sama sekali tidak tahu bagaimana mengelola manajemen, terutama manajemen pariwisata seperti apa. Walau begitu, saya tidak segan-segan bertanya dengan pegawai saya yang sudah senior dan berpengalaman kerja di hotel. Sedikit mulai sedikit ada masukan dari beliau saya ikuti. Sekarang, usaha sudah mulai berjalan dan mengalami peningkatan dengan inovasi yang telah dilakukan,” pungkasnya.