Mendirikan Tenda, Menyajikan Kelezatan, Membangun Legenda

“Jangan menjadi pengusaha yang viral, tetapi jadilah pengusaha yang legend”. Itulah kata-kata pamungkas dari Ketut Sujana, pengusaha katering dan dekorasi. Dengan kayanya ilmu dan pengalaman yang diperoleh dari para senior di bidang dekorasi dan catering di Bali, ia memahami tidak bisa hanya sekedar mencari popularitas di media sosial, melainkan berfokus pada membangun pondasi yang kokoh dan prestasi yang langgeng. Ketut Sujana kini telah siap mewariskan ke generasi penerusnya, Putu Arya Putra yang tak kalah akan dikenal oleh banyak orang dalam jangka waktu yang panjang.

Menyentuh bidang jasa kuliner telah ditapaki Ketut Sujana sejak tahun 2000-an. Sebelumnya ia sempat merasakan sebagai pekerja proyek, tukang angkut sampah dan pekerjaan kasar lainnya kemudian beralih sebagai sopir di sebuah artshop di daerah denpasar. Mengetahui banyaknya perusahaan yang dimiliki bosnya saat itu, Ketut Sujana dihadapkan pada pilihan untuk fokus pada salah satu usaha keluarga yang dimiliki bosnya . Akhirnya, ia memilih terlibat dalam usaha restoran keluarga. Di sana, ia terlibat dalam berbagai peran, dari mengurus kebun, listrik hingga diperbantukan di bar. Namun, segalanya berubah drastis semenjak peristiwa Bom Bali tahun 2002, yang memaksa ia dan pemilik restoran untuk mengubah strategi bisnis karena dampak yang ditimbulkan.

Totalitas Wakil Ketua APDB (Asosiasi Pengusaha Dekorasi Bali) Denpasar periode 2021–2024 ini dalam bekerja, membuatnya dipercaya untuk terlibat dalam bisnis dekorasi yang tengah menjadi tren, yang akan dikembangkan oleh bosnya tersebut. Diawali membeli kursi lipat dengan modal Rp20 juta, kemudian berkembang melayani pemasangan tenda. Karena belum paham tentang cara memasang tenda, mereka berusaha belajar dari pengusaha dekorasi yang sudah berjalan saat itu, sehingga akhirnya banyak strategi yang bisa dikembangkan. Seiring berjalannya waktu, mengingat basic mereka di bidang restoran, mereka pun memperluas usahanya ke layanan catering. Ternyata setelah dijalani, konsep restoran tak bisa disamaratakan dengan catering. Persiapan dan penyajian catering yang sangat berbeda. Restoran memasak dan menyajikan makanan untuk dikonsumsi segera oleh satu orang, sedangkan catering menghadapi tugas memasak untuk ratusan orang, dengan menjaga kualitas makanan tetap konsisten sepanjang hari dari awal hingga akhir acara. Dalam hal ini, selain belajar dari para senior di bisnis catering, mereka menyimpulkan bahwa seseorang yang sukses dalam bisnis catering cenderung dapat membuka restoran, tetapi tidak berlaku sebaliknya.

Tia Catering Service, nama usaha tersebut mengalami puncak kejayaan pada tahun 2006. Ketut Sujana dan istri pun dilimpahi fasilitas yang tak main-main, mulai dari rumah, mobil, serta biaya listrik, bensin dan biaya pendidikan anak-anak. Ketut Sujana juga menambahkan mendapatkan gaji masing–masing kurang lebih sebesar Rp5 jutaan dengan istri yang saat itu posisinya sebagai manager dan posisi istrinya sebagai chief cook, maka seharusnya pekerjaan yang paling nyaman sudah mereka dapatkan di sana. Tapi, Ketut sujana punya pemikiran beda, hingga suatu masa muncul refleksi jangka panjang. Ia menyadari saat usia mereka tidak lagi muda, pasti akan datang hari ketika mereka tidak lagi seenergik seperti saat ini. Karena itu, Ketut Sujana mulai memikirkan untuk memulai membuat usaha kecil–kecilan sendiri.

Memanfaatkan keahliannya saat bekerja di sana, tidak muluk–muluk Ketut Sujana memulai usaha dekorasi sendiri dengan nama UD. SUTRA SARANA DEKORASI di tahun 2011, di kampung halamannya Desa Sibetan, Karangasem dengan modal nekat dan pinjaman bank. Mendirikan usaha di tanah kelahirannya bertujuan supaya terpisahkan antara pekerjaan dan usaha. Strategi awal yang dilakukan yaitu memulai perkenalan usahanya dengan men-support acara nikahan temannya, dengan harapan tamu undangan akan mengenal tranformasi dekor yang sebelumnya masih jadul ke arah modern. Dari hanya menyediakan dekorasi kain saja kemudian ‘mendirikan’ tenda atas permintaan klien yang mulai bertambah. Akhirnya perjuangan tersebut berbuah manis seiring pesatnya permintaan dekorasi di sana. 3 tahun berjalan, Ketut Sujana merencanakan mundur dari tempatnya bekerja, sembari meyakinkan istrinya yang masih belum siap meninggalkan kenyamanannya di sana untuk fokus pada usaha di kampung halaman. Di tengah persiapan resign dari tempatnya bekerja, Ketut Sujana mulai berpikir dengan keahlian memasak istrinya akan sia–sia jika diajak hanya mengurus dekorasi saja. Dan munculah ide sekalian saja mengembangkan usaha catering. Ketut Sujana berhasil meyakinkan sang istri untuk mengundurkan diri dari tempatnya bekerja karena usaha catering yang akan dibangun akan berjalan sebab dari beberapa pelanggan yang sempat diceritakan tentang rencana tersebut dan banyak yang men-support. Di tahun 2014, akhirnya berdiri UD. MAHKOTA CATERING di Denpasar. Kenapa di Denpasar bukan di kampung seperti usaha dekorasinya, karena orang yang membutuhkan catering masih dominan para pekerja yang sibuk, sementara di kampung, tradisi adat masih kental. UD Mahkota Catering & UD Sutra Sarana Dekorasi kini sudah menjadi “CV Sutra Mahkota Group”, dimana direktur utamanya adalah sang anak sendiri, Arya putra

Mahkota Catering sendiri menawarkan layanan full-service catering, termasuk Wedding Prasmanan, Nasi Kotak, Snack Box, Coffee break, Nasi Tumpeng, Rayunan, dan lain-lain, telah kian dikenal dan menjadi langganan dari pemerintahan hingga pejabat. Jangan salah, penting untuk dicatat, catering ini masih menerima pesanan dengan jumlah yang minim. Bukan tanpa alasan, “Memang profitnya lebih sedikit bahkan cenderung rugi, tapi itu saya jadikan promo artinya paling tidak sebagian tamu undangan yang hadir akan mengenal langsung tester dan pelayanan Mahkota Catering saat itu, ini jauh lebih akurat promosinya ketimbang melalui endorse,” ucap Ketut Sujana optimis. Hal penting yang selalu diperhatikan dalam pelayanan yaitu: salah satunya selalu ada spear menu dari jumlah yang disepakati, menyiapkan makanan khusus staf, walaupun sering mendapatkan tawaran dari klien untuk mengambil menu catering tapi sampai saat ini masih berjalan. Mahkota Catering kini telah dilanjutkan oleh Arya, sang anak. Sementara Ketut Sujana mencoba menikmati pekerjaan barunya di balik layar dalam industrI musik. Jadi, ia berharap usaha ini dapat sepenuhnya dijalankan oleh Arya ke depannya yang kini masih kuliah semester IV. Selain menjaga amanah dari sang ayah, Arya juga memiliki impian besar untuk mengembangkan usaha tersebut menjadi solusi lengkap bagi pelanggannya, mencakup Event Organizer One Stop Service.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!