Memupuk Kemandirian dari Pengalaman
Pahitnya permasalahan dalam hidup tidak semestinya menjadi penghalang dalam meniti kesuksesan. Justru bagi manusia-manusia hebat, pengalaman getir di masa lalu memupuk sifat-sifat mulia yang akan menjadi batu loncatan meraih puncak keberhasilan. Salah satu insan manusia yang mampu menjadikan pengalaman pahit di masa lalu sebagai penyulut motivasi untuk maju adalah Putu Krisna Utama founder dari CV. MKC Kontraktor dan Interior.
Dibesarkan oleh kasih sayang kakek dan nenek sejak kecil, ternyata tidak membuat Putu Krisna Utama merasa berkecil hati. Ia merasakan limpahan perhatian yang hampir sama seperti anak-anak lainnya kala itu. Pria kelahiran Badung, 20 Mei 1986 ini juga mendapat kesempatan menikmati masamasa sekolah, berkat perjuangan kakek dan nenek dalam mengumpulkan biaya.
Memang pernah muncul pertanyaan dalam diri, bagaimana rasanya dekapan kedua orangtua sesungguhnya. Apalagi saat ia mulai terkucilkan dari lingkungan karena keadaan yang dihadapinya itu. Namun pandangan negatif dari sekitar tak membuat Putu Krisna berlarut dalam kesedihan. Ia memilih mengisi diri dengan berbagai kesibukan, sekedar mengalihkan pikiran dari permasalahan hidup.
Selain bersekolah, waktunya banyak dihabiskan untuk membantu sang nenek bekerja. Nenek dari Putu Krisna ini mengandalkan mata pencaharian dari berdagang, praktis sejak kecil sulung dari tiga bersaudara tersebut sudah akrab dengan kegiatan berwirausaha. Pelan-pelan jiwa entrepreneur dalam dirinya kian terasah. Ia mengaplikasikan jiwa kewirausahaan itu dengan cara ikut berdagang, walau usianya masih belia namun ia membuktikan sudah mampu menghasilkan pundi-pundi rejeki seperti orang dewasa.
Tatkala memasuki masa SMP, Putu Krisna pun memasuki lembaran baru kehidupan dengan tinggal bersama sang bibi yang mengadopsinya. Gaya didikan kakek dan nenek tentunya berbeda dari bibinya, namun limpahan kasih sayang yang sama tetap ia rasakan.
Hanya saja karena jiwa kemandirian yang telah dipupuk sejak kecil berkat didikan sang kakek demikian melekat dan terbawa dalam kehidupan bersama keluarga yang baru, Putu Krisna tidak ingin terlalu membebani bibinya. Sembari menyelesaikan sekolahnya, ia bekerja di sebuah bengkel las, sekedar untuk menambah uang sakunya. Pekerjaan itu ia lakoni sampai menamatkan sekolah di SMK Negeri 1 Denpasar.

Selepas SMA, Putu Krisna memang mempunyai keinginan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Meski sempat tercapai namun kuliahnya tak pernah sampai selesai. Lantaran ia terlalu fokus untuk bekerja. Awalnya pria yang getol berorganisasi ini menekuni bidang kelistrikan lalu melirik peluang di bisnis properti. Berawal dari proyek perdana berupa konstruksi rumah tinggal, setelah sukses menggarap proyek tersebut tawaran lainnya terus berdatangan. Dari sana muncul inspirasi untuk mendirikan usaha jasa konstruksi milik sendiri yang terdaftar secara resmi sebagai CV MKC.
Tidak hanya bergerak sebagai kontraktor umum, CV MKC juga menyediakan jasa interior dan pembuatan furniture. Salah satu proyek terbesar yang dipercayakan pada Putu Krisna adalah pembangunan home stay yang berlokasi di Singaraja. Melalui usaha ini, Putu Krisna tak hanya sukses meningkatkan taraf ekonomi keluarga. Ayah dari tiga anak ini juga berhasil membuka lapangan kerja. Tentunya dari kegiatan usaha yang dijalankan juga ikut memutar roda perekonomian daerah.