Breakfast Mulai 30 Ribu Rupiah Saja Hingga Dinner Murah Meriah di Pecatu dengan Kualitas Bintang Lima
Sebelum mendirikan Society Café, Winda Arini dan suami, Gede Dedy Marttyana, mengawali jiwa wirausaha mereka pada bisnis minuman cocktail atau koktail, minuman beralkohol yang dicampur dengan minuman atau bahanbahan lain yang beraroma. Dikarenakan biaya bea cukai yang naik, usaha sempat mengalami gejolak, namun kembali berhasil distabilkan oleh keduanya. Belajar dari pengalaman tersebut, mereka tak bisa mengandalkan omset dari satu usaha saja, kemudian memilih merambah ke bisnis selanjutnya, bernama “Society Café”.
Di masa masih diselimuti pandemi, yang banyak pemiliki usaha café dan restoran terpaksa jeda sementara bahkan tutup secara permanent, Winda dan Dedy justru tak membatasi kreatifitas mereka dengan merintis Society Café pada Maret 2021. “Saat outlet-outlet memilih tutup, bagi kami, itu sebuah peluang untuk menarik perjatian customer, atau wisatawan yang masih stay di Bali”.
Bergegaslah suami istri ini mencari lokasi, hingga bertemulah mereka dengan reseller yang ternyata dari produk cocktail “Kamandanu” mereka. Dirasa harga sama-sama cocok, ditempatilah di lokasi Jl. Raya Uluwatu No. 18, Pecatu, Kec. Kuta Selatan, yang tak hanya dianggap strategis, tapi juga secara spiritual memiliki vibes yang positif.
Dedy mengungkapkan, Society Café sudah memiliki marketnya sendiri, saat pandemi pun bisa dikatakan tak begitu membutuhkan waktu yang panjang untuk menarik kunjungan, terlebih ia sendiri sudah memiliki relasi sejak berpengalaman bekerja di ranah pariwisata, orang-orang yang menikmati makanan disini pun, hampir sama setiap harinya.
Namun tak dipungkiri, ada rasa kekhawatiran juga saat pandemi tak kunjung usai, hampir tiga tahun berdampak pada kedatangan turis. Para wisatawan yang biasa melakukan breakfast di Society Café, akhirnya harus menghadapi kenyataan, memaksa mereka kembali ke negara masing-masing, disaat ada kesempatan yang cukup longgar untuk pulang.
Upaya yang dllakukan, mereka sering melakukan promo menarik, untuk mengundang kunjungan masyrakat lokal juga. Sekaligus menginformasikan, bahwa tak semua kuliner di daerah wisata, yang sudah terlanjur dicap mewah, dibandrol dengan harga yang tinggi, salah satunya Society Café ini.Society Café awalnya menyediakan hanya menu untuk breakfast, seiring berjalannya waktu, berbagai menu western untuk lunch, sampai dinner, semakin bervariasi.
Namun meski ‘kebarat-baratan’ harganya sangat terjangkau misalnya menu Coffee Free Croissant hanya 30 rupiah saja, Society Eggs Burger dibandrol harga 35 ribu rupiah, Pumpkin Soup 35 ribu rupiah dan Chicken Wrap 58 ribu rupiah. Meski murah, untuk bisa dibandingkan restoran bintang lima, belum lagi minuman yang wajib dicoba setiap berkunjung ke Society Cafe, cocktail dengan kandungan arak Bali, khas Society Café yang disajikan secara sempurna.
Winda Arini ternyata pendidikan terakhir sebagai bidan. Pada saat kuliah pun Winda sudah terbiasa terjun sebagai Sales Promotion Girl (SPG). Setamatnya kuliah, ia juga sempat bekerja di puskesmas. Minatnya di bidang marketing diawali dari dunia provider dan sekarang ia sukses di marketing alat kesehatan yang juga sesuai dengan jurusan kuliahnya.
Pekerjaan yang basicnya membutuhkan skill komunikasi tersebut, diakui wanita kelahiran 8 Februari 1991 ini, ia sangat menikmati dan menemukan passionnya dalam pekerjaan tersebut. Tak salah lagi, setelah diulik lebih dalam, masa kecilnya di desa Pekutatan, Negara, sudah terbiasa diajak berdagang oleh kedua orangtua, yang notabenenya merupakan pedagang sukses.
Pada suami, Dedy sempat galau memilih antara berkarir sebagai polisi atau pariwisata. Sampai akhirnya ia memilih berangkat ke kapal pesiar sampai tahun 2018. Setelah pulang, bekerja di beberapa restoran, sempat berangkat selama tiga bulan, hingga akhirnya memutuskan pensiun dari berlayar dan merintis usaha bersama istri.
Terakhir, saat ditanya, apa yang membuat keduanya sukses berwirausaha selain kerja nyata. Ia dan suami, meyakini apapun yang mereka pikirkan secara terus menerus, akan berwujuda menjadi nyata. Apalagi saat kondisi diri kita, dalam keadaan tenang dan positif, apa yang kita bayangkan atau visualisas tentang kesuksesan yang sedetail-detailnya akan benar-benar terealisasi.