Komunikatif, Dasar Utama Arsitek untuk Bertumbuh
Bila selama ini arsitek dikenal hanya mampu membuatkan gambaran desain dari pembangunan suatu gedung, ternyata lingkup kerja pada bidang profesi tersebut sangat luas. Oleh karena itu penguasaan ilmu yang harus dimiliki juga sangatlah kompleks. Hal itu diakui oleh salah seorang arsitek dengan jam terbang cukup tinggi bernama I Putu Yoga Aditya, ST. Menurutnya salah satu kemampuan yang cukup mempengaruhi kesuksesan karier arsitek adalah skill komunikasi.
Gambaran teknik dari rancangan suatu bangunan adalah media komunikasi untuk menyampaikan gagasan dari seorang arsitek. Desain hasil karya arsitek bisa jadi mudah dipahami dengan mudah oleh pihak-pihak yang memiliki latar belakang ilmu yang serupa. Namun tentu saja, pada perspektif klien tidak semua mampu memahami begitu saja komunikasi visual tersebut. Di sinilah peran komunikasi verbal dari seorang arsitek untuk menyampaikan ide atau gagasan kepada orang yang memakai jasa mereka. Seni mengomunikasikan suatu gagasan inilah yang dimiliki oleh Putu Yoga. Arsitek yang memprakarsai lahirnya Saka Telu Studio Architecture ini mengakui bahwa skill komunikasi adalah dasar utama dari karier seorang arsitek.
Melalui pengalamannya selama belasan tahun ia menyimpulkan bahwa profesi arsitek bukan pekerjaan individual. Dalam kegiatan merancang suatu bangunan, ia kerap perlu berkomunikasi dengan banyak pihak. Baik itu dengan ahli yang memahami struktur suatu bangunan, ahli dalam konstruksi Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing (MEP) maupun dengan desainer interior. “Banyak yang mengira arsitek sudah pasti memahami juga tentang struktur atau tentang MEP. Padahal arsitek juga menggandeng berbagai profesional lainnya demi mewujudkan karya arsitektur yang tak hanya estetik melainkan juga aman dan nyaman untuk dihuni,” tegas pria lulusan Jurusan Teknik Arsitektur tersebut.
Tidak hanya memadukan seni dan kreativitas dengan perhitungan struktur dan konstruksi dalam proses perancangan desain, Putu Yoga juga mampu merancang desain yang sesuai dengan kebutuhan, keinginan, kondisi lahan dan budget yang dimiliki. Lagi-lagi komunikasi berperan penting pada saat menerima transfer gagasan dari klien. Putu Yoga mengatakan bahwa berusaha secara maksimal mengakomodir segala keinginan klien yang dituangkan ke dalam desain bangunan. Namun pihaknya juga merasa perlu memberikan edukasi serta masukan apabila dirasa perlu. Sebab tidak semua ide-ide dari klien dapat diaplikasikan begitu saja, karena tetap harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan pada lahan yang akan dibangun.
Putu Yoga mengatakan tertarik menekuni arsitektur lantaran sudah tertarik pada dunia konstruksi sejak kecil. Dilatarbelakangi dari hobi bermain game bertema konstruksi bangunan, ditambah ada darah seorang undagi Bali mengalir dalam darahnya. Ya, sang kakek adalah maestro undagi yang telah melanglang buana untuk membangun karya arsitektur. Setamat kuliah, Putu Yoga sempat meniti karier di sebuah biro konsultan arsitektur. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk mandiri dalam membangun usaha, ia mendirikan Saka telu Studio. Selain menerima jasa desain dan konsultasi arsitektur, ia juga menyediakan jasa desain interior. Klienkliennya tidak hanya datang dari wilayah Bali namun ada pula dari luar daerah. Putu Yoga berharap ke depannya dapat memperluas jangkauan marketnya, salah satu strategi yang dilakukan adalah promosi melalui media sosial.