Kebersamaan Di Moto Kopi & Toast, Tanpa Perang Outfit Hingga Curhat Sampai Subuh!
Moto Kopi & Toast mampu bertahan pada masa pandemi Covid-19 berkat prinsip unik yang mungkin berbeda dari insting pemilik kedai kopi kebanyakan khususnya di Denpasar. Dari menu sederhana namun memikat, harga yang terjangkau dan operasional 24 jam, memungkin Moto Kopi & Toast menjadi tempat nongkrong yang dapat dikunjungi kapan saja, tanpa perlu effort dalam hal penampilan. Terbukti konsep tersebut efektif menarik dan mempertahankan pelanggan setia mereka.
I Putu Gede Janardhana Taram dan Komang Ayu Ratna Dewi, pasangan suami istri dibalik penggagas Moto Kopi & Toast, tak menyangka usaha yang awalnya hanya dijadikan sebagai usaha sampingan, kini menjadi bisnis utama mereka. Kondisi tersebut berubah drastis setelah pandemi memengaruhi penghasilan mereka yang sama-sama berlatar belakang karyawan hotel. Fakta menarik lainnya yang membuat mereka akhirnya fokus pada usaha mereka adalah kenyataan bahwa lokasi sewa yang sudah berjalan tak bisa dihentikan.
Sebelum sesukses sekarang, Putu Janar dan Ayu yang masih terkendala modal. Mereka mengambil langkah kemitraan dengan perusahaan produksi kopi sekaligus pemasok mesin kopi, Kopi Banyuatis, dengan target penjualan yang tidak memberatkan. Pada awalnya, pihak Kopi Banyuatis merasa ragu dengan potensi bisnis Putu Janar dan Ayu yang berupa container seluas 2 meter x 1,5 meter yang terletak di Jl. Tukad Barito. Meski begitu, Kopi Banyuatis tetap memberikan kesempatan kepada Moto Kopi (merek awal) pada tahun 2020. Berjalan beberapa bulan usaha mereka belum berjalan lancar, apalagi persaingan di tengah popularitas usaha angkringan yang melejit. Di tengah situasi yang penuh tantangan, Ayu yang berkesempatan melakukan perjalanan ke Surabaya karena urusan pekerjaan, juga berharap menemukan ide segar untuk ia bawa pulang dan mengembangkan Moto Kopi.
Sepulang dari Surabaya, ide segar yang muncul adalah penambahan menu sekaligus menyisipkan “toast” pada nama bisnis mereka, jadilah “Moto Kopi & Toast” pada 14 Februari 2021. Selain roti panggang, Putu Janar dan Ayu juga menambahkan menu burger dengan resep sesuai selera mereka. Pada hari pertama buka dengan nama baru, bisnis mereka langsung booming. Mungkin karena mereka sendiri adalah penikmat menu-menu yang ada, sehingga selera mereka cukup sesuai dengan selera masyarakat. Setelah menyelesaikan masalah menu, Putu Janar dan Ayu dihadapkan pada batas jam operasional karena PPKM. Syukurnya ada layanan pemesanan makanan daring membantu mereka mengatasi kendala tersebut. Dengan mengikuti promo-promo yang ada, Moto Kopi & Toast berhasil meraup keuntungan dari sana. Sampai detik ini, pelanggan daring bisnis mereka terbilang memiliki grafik yang stabil. Wanita asal Tegallalang ini juga menambahkan bahwa promosi oleh influencer sejak awal hingga saat ini, turut memengaruhi konsistensi bisnis mereka.
Semakin malam orderan yang semakin menumpuk, membuat Putu Janar dan Ayu terpaksa mengundur-ngundur jam tutup, yang dari hanya beberapa menit, lalu sejam, akhirnya memutuskan buka selama 24 jam. Menu-menu praktis yang mereka tawarkan sangat cocok untuk mengganjal perut para WFH selama masa pandemi, menjadi faktor yang membuat bisnis mereka semakin malam semakin ramai. Bahkan mereka yang berjaga sampai larut malam, sering menjadi pendengar para pengunjung yang curhat di kedai kopi mereka. “Sebenarnya tak ada yang begitu spesial dari bisnis kami, masih banyak coffeeshop yang lokasinya lebih bagus dan terkonsep dengan rasa dan pelayanan yang lebih baik, tapi kami memilih yang ‘biasa-biasa’ saja, tak perlu perang outfit dan merogoh kocek terlalu dalam,” ucap mereka kompak. Momen-momen ini akhirnya membuat keduanya mengambil posisi formal mengakhiri status mereka yang sebelumnya pengabdi korporasi, kemudian fokus penuh pada bisnis kedai kopi mereka.
Tujuh cabang kini telah didirikan Moto Kopi & Toast. Setelah cabang keempat di Batubulan, mereka mereka memberanikan diri untuk membuka waralaba. Lucunya, orang-orang yang menghubungi Putu Janar dan tertarik dengan bisnis tersebut, mengira Moto Kopi & Toast mereka adalah waralaba juga dari bisnis lainnya. Waralaba yang pertama pun dibuka, yaitu di Jl. Ahmad Yani Utara dan hingga kini masih menjadi bagian dari kesuksesan Moto Kopi & Toast. Selain aktif membuka cabang dan waralaba, Putu Janar dan Ayu tidak menelantarkan cabangcabang sebelumnya. Mereka melakukan rejuvenasi untuk memastikan semua cabang tetap segar dan menarik. Sebagai contoh, pusat Moto Kopi & Toast kini telah berpindah ke ruko di Jl. Tukad Batanghari, Panjer, dengan tampilan yang lebih fresh. Di cabang Jl. Nusa Kambangan, mereka berupaya memenuhi permintaan pengunjung yang datang dengan segala masukan, agar cabang tersebut semakin nyaman dan menarik.
Dari akumulasi keseluruhan tantangan dalam mendirikan bisnis, Putu Janar dan Ayu menekankan bahwa mencari SDM adalah yang paling menantang, terutama untuk para generasi Z. Moto Kopi & Toast tidak mematok SDM harus seperti kedai kopi mewah, setidaknya mereka bisa memperkenalkan produk dan cakap dalam berkomunikasi. Kini sering terjadi skill mismatch, namun terkadang mereka menghadapi karakteristik generasi Z dalam pekerjaan mereka, sering kali mencari peluang paruh waktu atau freelance yang memungkinkan mereka mengejar minat lain di luar pekerjaan utama. Selain itu, mereka cenderung memiliki harapan yang tinggi terhadap keseimbangan kerja hidup yang terkadang bertentangan dengan tuntutan operasional bisnis.
Setiap perkembangan dalam Moto Kopi & Toast memang sederhana, tetapi cukup signifikan. Di setiap langkah Putu Janar dan Ayu, mereka mengaku tidak berambisi akan menjadi salah satu bisnis kopi yang top of mind di Denpasar. Bagi mereka yang terpenting adalah terus berkembang dan memperbaiki diri secara bertahap. Bertemakan kesederhanaan dan keaslian tersebut, Moto Kopi & Toast pun sukses memiliki daya tarik tersendiri dan juga tidak kaku dengan perubahan dan tuntutan pasar. Dengan pencapaian yang telah diraih, Putu Janar dan Ayu optimis akan masa depan bisnis mereka, dengan terus berinovasi dan menjaga keaslian tersebut. Mereka yakin bahwa dengan menjaga kualitas dan mendengarkan pelanggan, Moto Kopi & Toast akan terus menjadi pilihan utama bagi pecinta kopi dan makanan ringan. “Mari nikmati kebersamaan dengan cita rasa yang istimewa di Moto Kopi & Toast!”.