Keberanian untuk Lakukan Perubahan, Mampu Mengantarkan Pada Puncak Kesuksesan
Agus terlahir dan dibesarkan dalam keluarga yang sederhana, ibu bekerja sebagai pedagang di pasar dan ayah bekerja sebagai kuli bangunan. Masa lalu Agus penuh dengan kesalahan dan kenakalan. Setiap orang tua selalu menginginkan yang terbaik dan sukses bagi anak-anaknya begitu pula harapan orang tua terhadap Agus. Namun, sebagai orang tua, mereka tetap menjalankan kewajiban untuk memberikan arahan dan dorongan agar Agus bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Orang tua Agus memiliki harapan yang tinggi terhadap Agus, dan hal itu menjadi motivasi bagi Agus untuk berubah dan mencapai tujuan hidup yang lebih baik. Setelah lulus dari SMP, Agus memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di SMK 1 Sukawati. Di sekolah tersebut, Agus mendapat dukungan dan kepercayaan oleh guru BP yang menilai kelak Agus akan menjadi orang sukses. Dalam menjalani masa SMA, masa remaja yang merupakan momen pencarian jati diri, Agus mulai mengeksplorasi berbagai hal. Pada saat itu, Agus memilih jurusan seni rupa karena terinspirasi oleh seorang teman yang ahli dalam melukis. Setiap tugas seni rupa, Agus selalu meminta bantuan dan belajar dari teman tersebut.
Setelah lulus SMA, kehidupan Agus mulai bekerja di salah satu perusahaan mebel milik pamannya. Di masa itu, Agus mengakui belum memiliki tujuan serta cita-cita yang jelas. Pertemuannya dengan seorang anggota DPR merupakan titik balik dalam kehidupan Agus. Wejangan, arahan, serta bimbingan dari beliau, membuka pikiran dan mengubah pola pikir Agus bagaimana memaknai dan menjalani kehidupan. Sejak saat itu, Agus bertekad untuk menjalani kehidupan dengan sebaik-baiknya. Memulai kembali hidup baru yang lebih terarah, penuh semangat, dan antusias untuk memiliki kehidupan yang penuh dengan harapan. Agus mengutarakan keinginannya untuk mengangkat derajat keluarga mengingat kenangan kelam di masa lalu yang masih terekam jelas dalam ingatannya. Masa dimana keluarganya dipandang sebelah mata. Saat itu, Agus terdorong untuk bertekad lebih serius dan mulai berjuang untuk menjadi orang sukses yang akan menjadi kebanggaan keluarga.
Agus memulai langkahnya dengan melukis dan menjual lukisannya di Pasar Seni Sukawati. Kemudian Agus juga bekerja sebagai seorang kuli proyek di Villa Permata Ayung dengan gaji Rp60.000 per hari. Setelah itu, Agus memutuskan untuk bekerja di restoran. Di sana, Agus belajar banyak hal seputar kuliner dan mulai mencoba memasak berbagai resep masakan China dari Chef yang bekerja disana. Rasa ingin tahu yang tinggi serta keinginan kuat untuk menguasai berbagai jenis resep tidak hanya masakan China tetapi juga masakan Western. Akhirnya, Agus memiliki berbagai pengalaman dengan mencoba berbagai jenis masakan dan percaya akan potensi yang ia miliki. Rasa percaya diri mulai bangkit, hal ini mendorong Agus untuk melangkah ke jenjang selanjutnya, dengan harapan mampu berdiri mandiri dengan mewujudkan keinginannya untuk membangun bisnis restoran sendiri. Dengan kegigihan serta keberaniannya mengambil langkah demi tercapainya tujuan, berbagai tahapan karier telah dilewati Agus dan ia tetap konsisten melalui proses tersebut demi mencapai tujuannya.
Memasuki tahun 2017, Agus berhasil menjabat sebagai head chef di salah satu restoran bertempat di Ubud. Rasa syukur yang dirasakan Agus pada saat itu tak mampu diungkapkan setelah melewati perjalanan panjang dan proses tahapan jenjang karier yang tidaklah mudah. Sebagai anak muda, Agus menyadari bahwa setiap langkah yang diambil pasti menuai adanya pro dan kontra. Caranya yang khas dalam membangun karier serta kinerja yang dilakukan di dunia kerja, disadari Agus pasti tidak semua orang cocok. Namun, Agus mengakui bahwa metode yang ia jalani setelah diterapkan kepada staf restoran semuanya berhasil. Selama menjalani hidup sebagai seorang pebisnis, Agus memiliki target dan tujuan yang jelas dalam meniti karier. Setelah merasa bahwa sudah cukup memperoleh ilmu dan pengalaman dalam dunia kerja, Agus memutuskan untuk keluar dan memulai bisnis sendiri. Agus memulai kariernya sebagai seorang pengusaha.
Sebagai langkah awal, Agus memutuskan membangun restoran sendiri pada tahun 2018, mengikuti ajakan teman untuk bekerja sama membangun bisnis ini. Delapan bulan berjalan, bisnis terlihat sangat baik, setelah itu mulai bermunculan berbagai ide dan inovasi. Bisnis yang dibangun antara lain adalah babi sebagaiguling yang diberi nama Babi Guling Dauh Tungkub. Tidak butuh waktu lama, babi guling tersebut mulai dibanjiri pelanggan. Dari segi rasa, Agus meracik sendiri bumbu dengan rasa yang otentik serta menggunakan babi berkualitas tinggi sehingga menarik minat pelanggan. Babi Guling Dauh Tungkub memiliki konsep Food Truck lengkap dengan lesehan. Bisnis ini dibuka pertama kali di Peliatan Ubud dengan sasaran tiga jenis target pasar yaitu penduduk lokal, wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara yang mana dari segi rasa, Agus mencoba untuk menciptakan bumbu yang pas dengan lidah dari tiga jenis target pasar tersebut. Selama menjalankan bisnis, tidak hanya soal rasa dan kualitas makanan, Agus tetap mengutamakan kebersihan dan sanitasi lingkungan demi menciptakan tempat makan yang nyaman dan bersih. Antusiasme masyarakat sangat bagus dan Agus mendapat berbagai dukungan dari berbagai pihak.