Kearifan Lokal Jadi Kekuatan BPR KITA
Kehadiran Bank Perkreditan Rakyat atau BPR di Bali memberikan banyak manfaat kepada masyarakat, utamanya bagi masyarakat yang berada di pelosok desa. Hal ini merupakan salah satu keunggulan BPR yaitu memiliki penetrasi yang lebih baik ke wilayah pedesaan dibandingkan perbankan lain. Salah satu BPR yang eksis selama puluhan tahun melayani masyarakat khususnya di wilayah Desa Dalung yaitu BPR Kita yang memiliki keunggulan kekuatan local wisdom atau kearifan lokal.
Di tengah pasang surut pertumbuhan BPR yang ada di Bali, BPR Kita telah membuktikan eksistensinya. BPR ini berdiri sejak tahun 1991 dan memperoleh BPR awards terbaik selama 5 kali berturut-turut sejak tahun 2015 dan termasuk BPR 100 terbaik nasional tahun 2019. BPR ini mampu berkembang untuk bisa memberikan pelayanan prima kepada masyarakat di kawasan Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung.
Direktur Utama BPR Kita, Agus Prima Wardana mengungkapkan suatu kebanggan dapat melayani berbagai lapisan masyarakat dalam mengakses produk-produk perbankan yang ditawarkan oleh BPR Kita.
Selain itu, Agus menjelaskan bahwa peran sentral BPR sebagai lembaga keuangan swasta yang bergerak di lingkungan pedesaan tidak terlepas dari salah satu keunggulan BPR yaitu terdapat sentuhan local wisdom atau kearifan lokal. Nafas kearifan lokal dalam setiap kegiatan BPR Kita telah memunculkan kedekatan dengan masyarakat lokal. Inilah yang merupakan kekuatan bagi BPR Kita untuk mengedukasi masyarakat di desa mengenai produk-produk perbankan yang ada.
“BPR tidak hanya berfungsi sebagai penghimpun dana masayarakat dan menyalurkan kredit kepada para pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah atau UMKM. Fungsi BPR lainnya yaitu mengedukasi masyarakat yang belum tersentuh akses perbankan yang ada di wilayah pedesaan,” ujar Agus yang juga merupakan Ketua DPK Perbarindo Badung.
Agus Prima Wardana mencontohkan, BPR yang beralamat di Jl. Raya Dalung Buduk No.8x Kuta Utara itu melakukan pola pemasaran hingga ke tingkat Banjar. Selama ini, belum banyak bank umum yang dapat melakukan penetrasi ke wilayah desa, apalagi hingga ke lingkungan banjar. Sentuhan kearifan lokal lainnya dapat dilihat dari pola perekrutan SDM BPR Kita. BPR ini berupaya menyerap SDM dari penduduk lokal sebagai karyawannya. Ini juga menjadi kekuatan bagi BPR untuk menciptakan hubungan emosional dengan para nasabah yang juga merupakan warga lokal di sekitar.
Produk Bank Kita
BPR lebih dikenal sebagai mitra perbankan bagi mereka yang bergerak di UMKM atau masyarakat yang bekerja di sektor non formal lainnya. Untuk itu, BPR Kita menyediakan akses permodalan bagi para pelaku UMKM dengan menawarkan fasilitas kredit yang menarik. Misalnya saja Kredit modal kerja diberikan kepada para pengusaha terutama pengusaha Mikro, kecil dan menengah dengan sejumlah kriteria. Pertama, jumlah kredit tidak melebihi Batas Minimum Pemberian Kredit (BMPK) Bank. Kedua, pengajuan kredit bertujuan untuk modal kerja. Ketiga, jangka waktu kredit yang disesuaikan dengan tujuannya.
Bagi masyarakat non pengusaha tidak perlu berkecil hati untuk bisa mendapatkan akses pinjaman lantaran BPR kita juga menawarkan dua jenis kredit lainnya. Pertama, Kredit Konsumtif yaitu Kredit yang diberlakukan untuk tujuan konsumtif yang pada umumnya diberikan pada perorangan atau kelompok non pengusaha.
Kredit jenis ini menawarkan jangka waktu maksimum hingga lima tahun.
Ada pula kredit jenis kedua yaitu kredit investasi. Kredit ini diberikan kepada pengusaha atau non pengusaha dengan tujuan pengadaan barang-barang modal atau pembelian aktiva tetap oleh nasabah. Kredit Investasi umumnya dimanfaatkan oleh nasabah sebagai modal pembelian instrument investasi berupa properti seperti misalnya rumah. Juga dapat digunakan untuk membeli kendaraan, asalkan dapat memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan.
Selain produk-produk pinjaman, masyarakat juga dapat menyimpan dana mereka di BPR Kita. Beberapa produk simpanan yang ditawarkan antara lain : Tabungan Umum, Tabungan Berjangka, Tabungan Sukses, Tabungan Simpel, dan Deposito. Nasabah BPR Kita kita tidak perlu khawatir mempercayakan simpanan dana mereka lantaran BPR tersebut telah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan mendapat pengawasan dari OJK.
Solusi di Tiap Tantangan
Agus Prima Wardana menjelaskan bahwa tidak dapat dipungkiri berbagai tantangan pernah dihadapi selama beberapa tahun memimpin Lembaga BPR. Ia mengungkapkan bahwa kunci keberhasilan suatu lembaga perbankan untuk mampu bertahan terletak pada kualitas pelayanan kepada masyarakat. Sementara untuk menciptakan kualitas pelayanan yang prima, diperlukan pengelolaan SDM yang berkesinambungan. Ini yang menjadi dasar strategi kepemimpinan Agus Prima Wardana demi mewujudkan kemajuan perusahaan.
“Kami berusaha menciptakan suasana kekeluargaan agar tercipta lingkungan kerja yang kondusif. Selain itu untuk menjaga loyalitas karyawan terhadap perusahaan, kami memperkecil gap antara atasan dengan bawahan,” tutur Agus.
Tantangan yang masih menjadi polemik saat ini yaitu wabah Covid-19, diakui Agus sangat berimbas pada kegiatan usaha di perbankan. Karena itu pihaknya mengaku telah menyusun strategi agar dapat menemukan solusi terbaik yang dapat sama-sama menguntungkan, baik di pihak nasabah maupun bagi pihak perbankan. Agus meyakini akan selalu ada solusi di tiap tantangan yang ada asalkan semua pihak mau bekerja sama.