Dari Pasangan Hidup, Menjadi Pasangan Bisnis

Menjadi wanita independen adalah karakter yang melekat kuat pada diri Ni Made Supari. Sejak muda, ia terbiasa mengambil keputusan sendiri, mengelola hidup dengan keberanian, dan tidak bergantung pada siapa pun. Namun, hidup bukan hanya tentang mampu berdiri sendiri, tetapi juga tentang mampu berjalan bersama. Pertemuan dengan pria yang sefrekuensi, Made Ryanto, yang menghargai prinsip hidup dan kemandiriannya, menjadi titik balik baru dalam hidupnya. Bukan janya pasangan hidup, tapi juga calon rekan usaha.

Masa lalu Made Ryanto dan istrinya, Ni Made Supari, memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Ryanto tumbuh dalam lingkungan yang cenderung stabil, kehidupannya berjalan lurus dan tertata. Sementara itu, perjalanan hidup Supari jauh lebih terjal. Sejak orang tuanya berpisah, ia harus ikut banting tulang membantu perekonomian keluarganya. Tak ada pekerjaan yang ia tolak, dari yang sederhana hingga yang berat, semua dijalaninya dengan penuh tanggung jawab. Kebiasaan bekerja keras itu melekat kuat dalam dirinya, bahkan ketika usianya bertambah dan kehidupan mulai membaik. Prinsip hidup mandiri dan tidak ingin menyusahkan orang lain menjadi bagian dari karakternya. Takdir mempertemukan mereka saat keduanya berkarier di industri perhotelan. Ryanto sendiri sebenarnya merupakan lulusan bidang ekonomi, namun memutuskan untuk terjun ke industri perhotelan yang saat itu tengah berkembang pesat di Bali. Di sisi lain, Supari memang sejak awal sudah tertarik pada dunia pariwisata. Ia bahkan sempat memiliki keinginan untuk bekerja di kapal pesiar, dengan harapan bisa segera menghasilkan uang dalam jumlah besar. Langkah Supari menuju kapal pesiar ternyata tak sampai terealisasi. Ia memilih untuk membangun karier di darat, di sektor perhotelan yang memberinya pengalaman, stabilitas, dan yang tak disangka, mempertemukannya dengan pasangan hidupnya.

Perjalanan Ryanto dan Supari sebagai couplepreneur dimulai secara tidak sengaja, berawal dari sebuah permintaan sederhana. Salah satu relasi Supari yang berasal dari Australia memintanya untuk mencarikan sebuah meja. Supari mulai mencari tukang kayu dan turun langsung ke bengkel-bengkel kecil. Dari situlah, benih ketertarikannya pada bisnis furnitur mulai tumbuh. Ia mulai berpikir, jika satu permintaan bisa diselesaikan dengan mudah dan cepat oleh satu tukang, mengapa tidak mengembangkan menjadi sesuatu yang lebih besar?. Permintaan demi permintaan terus berdatangan. Dari hanya satu tukang, menjadi beberapa, dan berkembang menjadi tim yang lebih besar, hingga memiliki 40 tenaga kerja.

Usaha yang awalnya diiniasi oleh Supari, perlahan mulai melibatkan sang suami. Supari yang terbiasa mandiri, akhirnya mengungkapkan keinginannya untuk tidak berjalan sendiri. Ia ingin didampingi oleh suaminya, bukan hanya sebagai pasangan hidup, tetapi juga sebagai rekan dalam membangun usaha. Dengan penuh pertimbangan dan dukungan terhadap pilihan istrinya, Ryanto pun memutuskan untuk mundur dari pekerjaannya sebagai karyawan. Keputusan itu tidak mudah, namun ia memilih untuk mendampingi wanita yang telah dinikahinya selama tersebut, dan bersama menapaki jalan baru sebagai couplepreneur. Meski diakui oleh Ryanto bahwa ia tidak seberani Supari dalam mengambil risiko bisnis, ia tetap melangkah dengan keyakinan bahwa kehadirannya akan menguatkan perjalanan bersama. Di antara perbedaan karakter itu, keduanya justru saling melengkapi. Supari dengan keberaniannya, Ryanto dengan ketelitiannya. Dan dari sinilah, bisnis keluarga mereka mulai tumbuh semakin solid.

Bisa dikatakan, sebelum mendirikan bisnis furnitur yang diberi nama “Hoki Bali Furniture”, pasangan Made Ryanto dan Supari telah mencoba berbagai jenis usaha dagang. Sampai akhirnya jatuh hati pada dunia furnitur. Meski sempat dianggap tidak memiliki kompetensi di bidang ini karena latar belakang mereka di pariwisata, keduanya memilih untuk tetap melangkah. Menurut mereka, Hoki Bali Furniture menjadi ruang untuk menanam nilai yang lebih besar, membuka lapangan kerja bagi mereka yang sering kali tersisih dari dunia kerja formal. Selama usaha ini bisa memberi manfaat dan memberdayakan orang-orang yang membutuhkan kesempatan, mereka percaya bahwa ini adalah jalan yang patut diperjuangkan. Berjalannya waktu, Semesta merestui langkah mereka. Produk Hoki Bali Furniture, kini telah tersebar luas, tak hanya di Bali, bahkan menjangkau Lombok, Nusa Lembongan, hingga ke luar negeri melalui jalur ekspor. Salah satu proyek paling berkesan yang mereka kenang adalah saat dipercaya untuk mengisi furnitur di sebuah resort mewah di Nusa Lembongan. Pengalaman itu bukan pekerjaan biasa, selama seminggu mereka tinggal di vila yang disediakan klien, bekerja sambil menikmati suasana liburan. Suasana yang menyenangkan itu lahir dari kepercayaan besar yang diberikan klien kepada mereka. Kepercayaan itulah yang menjadi energi bagi keduanya untuk terus berkembang. Bahkan Ryanto yang sebelumnya lebih berhati-hati dalam mengambil langkah, kini mulai terpengaruh oleh insting bisnis istrinya yang tajam dan progresif. Ia pun mulai melihat peluang di bidang lain, dan bersama Supari, mereka melebarkan sayap ke sektor investasi properti.

Selain furnitur, Ryanto dan Supari juga mengelola sejumlah aset properti, vila ekslusif, rumah BTN yang dirancang dengan konsep penginapan sesuai tren pasar, hingga rumah kos yang sedang disiapkan untuk diubah menjadi homestay. Setiap langkah yang mereka ambil selalu berlandaskan prinsip, saling mendukung, saling menguatkan, dan berani bertumbuh bersama. Kekompakan Ryanto dan Supari adalah cerminan kemitraan sejati dalam rumah tangga. Mereka telah menampilkan bahwa pernikahan bukan hanya tentang hidup bersama, tetapi menggabungkan kekuatan dan perbedaan untuk mencapai visi bersama. Di tengah tantangan zaman, kisah mereka menjadi pengingat bahwa pasangan yang saling percaya, saling mendukung, dan memiliki tujuan yang selaras adalah landasan dari kehidupan rumah tangga sekalgus usaha yang kokoh. Sebuah panutan bagi pasangan muda masa kini, bahwa cinta sejati tak hanya bertahan, tapi juga berkembang bersama.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!