Dari Dunia Fotografi hingga Berhasil Membangun Restoran

Dalam menjalani proses kehidupan, bila menggabungkan antara ketekunan dan keberanian akan melahirkan sebuah transformasi hidup yang luar biasa. Perjalanan inspiratif dari I Wayan Yuliana mengajarkan tentang bagaimana cara mengembangkan potensi diri hingga akhirnya mengantarkan pria yang akrab disapa Rodes itu menuju kesuksesan. Kecintaannya terhadap seni dan kreativitas, dituangkan dalam sebuah foto yang menjadikannya sebagai seorang fotografer andal hingga sukses membangun sebuah usaha restoran.

Sebagai seorang fotografer sekaligus pengusaha, penggabungan dua passion antara fotografi dan kuliner berhasil menciptakan sebuah inovasi baru dalam dunia usaha. Selalu melakukan yang terbaik dalam segala hal, tidak ragu, tetap fokus pada eksekusi, dan selalu mempertimbangkan risiko serta konsekuensi dalam setiap pengambilan keputusan merupakan cara Rodes menjalankan setiap rencana dalam upaya mengembangkan usaha. Meskipun dihadapkan pada situasi sulit, Rodes tetap mengedepankan kualitas layanan serta melakukan pendekatan secara personal kepada para pelanggan yang menggunakan jasanya sebagai fotografer, dan dibantu dengan beberapa staf andal di bidangnya.

Bakat seni dan kreativitas Rodes terinspirasi dari orang tua yang merupakan seorang seniman patung sekaligus petani. Kemandirian dalam diri Rodes telah terbentuk sejak kecil dengan dilibatkannya ia dalam pekerjaan orang tua seperti ikut membantu dalam proses memahat patung yang nantinya dapat menghasilkan uang dan ikut pergi ke sawah sekedar membantu menyiapkan makanan dan mengikuti kegiatan gotong royong. Rodes mulai bekerja di kargo ketika duduk di bangku SMP milik pamannya yang merupakan seorang mentor dan menginspirasinya untuk menjadi seorang pengusaha. Tekadnya untuk mengembangkan potensi diri begitu kuat. Hal tersebut tercermin dalam berbagai prestasi seperti selalu meraih peringkat pertama di masa sekolah.

Ketertarikan Rodes untuk terjun ke dunia pariwisata berawal saat duduk di bangku SMK dengan harapan, setelah lulus dapat bekerja di kapal pesiar. Setelah lulus, Rodes melanjutkan kuliah di Mapindo selama satu tahun, berkesempatan magang di Singapura selama 6 bulan dan mengasah kemampuan bahasa Inggrisnya. Setelah itu, Rodes pulang ke Bali melamar kerja di berbagai tempat dan bekerja sebagai daily worker di Kuta. Usai bekerja di Sofitel sebagai Daily Worker, Rodes melanjutkan bekerja sebagai pegawai kontrak di Hotel Grand Hyatt. Selama bekerja satu setengah tahun di hotel, Rodes bekerja sambil kuliah dengan mengambil jurusan fotografi.

Kecintaannya terhadap dunia fotografi muncul sejak duduk di bangku SMK bermula dari seringnya mengikuti kegiatan memotret dalam setiap acara keluarga. Rodes memutuskan mengundurkan diri dari pekerjaannya di hotel dan fokus untuk mengembangkan karier sebagai seorang fotografer. Sebagai seorang fotografer, Rodes lebih banyak memfokuskan diri pada keahlian memotret foto prewedding yang memberikan penghasilan cukup besar. Sembari menekuni karier baru sebagai fotografer, Rodes mengikuti tes untuk bekerja di kapal pesiar dan berhasil lulus sebagai fotografer dan manajer dream studio.

Selama 4 tahun bekerja di kapal pesiar, Rodes mengakui banyak mengalami perubahan melalui berbagai tantangan saat bekerja. Rodes melihat potensi bekerja sebagai seorang fotografer justru memberikan penghasilan yang lebih besar daripada bekerja di kapal pesiar. Untuk itu, Rodes memutuskan untuk berhenti bekerja di kapal pesiar dan kembali menekuni usahanya sebagai seorang fotografer dan berhasil mendirikan bisnis fotografi yang ia beri nama Bali Image Photography.

Salah satu tantangan Rodes dalam membangun bisnis fotografi antara lain dalam upayanya membangun merek. Baginya, hal tersebut membutuhkan sekitar 1 tahun untuk memproses izin. Rodes berkolaborasi dengan hotelhotel di Bali untuk mengambil foto para wisatawan yang menginap di hotel tersebut. Proses yang cukup memakan waktu selama 2 tahun, Rodes berhasil memberikan pelayanan terbaik sehingga kini ia mampu menjalin kerja sama dengan 20 hotel dibantu oleh dua admin. Bali Image Photography telah berdiri sejak 2014 berkat dukungan istri tercinta, Rodes optimis terus mengembangkan bisnisnya. Membangun merek merupakan fokus utama Rodes sebagai bentuk usaha mempromosikan bisnisnya kepada masyarakat.

Living Life Coffee Eatery

Selain fokus dalam berbisnis, Rodes juga menjadi pembicara dalam seminar dan membagikan ilmu serta pengalamannya berkecimpung di dunia fotografi. Rodes tetap aktif menggali pengetahuan fotografi seiring perkembangan zaman yang terus mengalami perubahan. Baginya, setiap fotografer memiliki karakteristik tersendiri. Komposisi adalah teknik yang harus dikuasai oleh semua fotografer karena kualitas gambar di setiap kamera itu sama. Suka duka menjadi fotografer seperti hilangnya gambar serta memberikan edukasi seputar fotograf kepada klien menjadi tantangan tersendiri yang dilewati Rodes selama proses berkecimpung di dunia fotografi. Berkat dukungan dari anggota komunitas fotografer di Bali, Rodes menerima berbagai saran dan kritik yang membantu dalam mengasah bakat serta menuangkan imajinasi dalam setiap karyanya.

Melihat besarnya penghasilan dalam bisnis fotografi, Rodes mulai mempertimbangkan untuk membuka bisnis baru dengan mengolaborasikan studio foto dan kantor dengan membangun sebuah co-working space yang diberi nama Living Life Coffee Eatery. Rodes berhasil mendirikan bisnis baru yang bergerak di bidang kuliner dan mulai mem-branding usahanya. Dimulai dari desain tempat yang ia buat sendiri, tempat yang instagramable, lokasi strategis, makanan, serta fasilitas yang memadai, tidak lupa dengan pelayanan terbaik yang diberikan. Living Life Coffee Eatery memiliki kapasitas 60 pax, sebuah restoran bernuansa alam dengan konsep kebun dan banyak spot foto menjadikan Living Life Coffee Eatery sebagai tempat menghabiskan waktu untuk berkumpul bersama orang terdekat dan bekerja.

Berhasil mewujudkan impian melalui tekad kuat serta keberanian menghadapi segala tantangan adalah bagian dari perjuangan Rodes untuk sampai pada titik ini. Kesuksesannya dalam membangun bisnis serta berbagai pengalaman hidup mengajarkan bahwa dalam setiap usaha membutuhkan ketekunan serta konsisten terutama dalam setiap usaha menjaga kualitas karya yang diciptakan melalui seni fotografi. Setiap usahanya dalam menjalankan proses perjalanan hidup memberikan pengetahuan serta pengalaman baru menjadi inspirasi bagi banyak orang yang ingin berkecimpung dalam dunia bisnis.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!