Cantik Plus Sehat Manfaat Perawatan di Klinik Estetika

Berawal dari hobi melakukan perawatan diri, Kristin Zwijnenburg mantap menekuni bisnis klinik estetika. Bagi perempuan yang sudah terjun ke dunia usaha sejak lulus kuliah ini, esensi dari merawat kecantikan bukanlah mengubah karunia yang telah diberikan Tuhan. Melainkan dilakukan demi tujuan kesehatan sekaligus meningkatkan rasa kepercayaan diri. Karena itu Kristin menghadirkan layanan klinik kecantikan yang mengkolaborasikan antara wawasan estetika dan ilmu pengetahuan medis yaitu MOII Aesthetic Clinic.

Di tengah kawasan Umalas yang masih dipenuhi hamparan persawahan, berdiri kokoh pertokoan dengan atap pelana yang menarik secara visual. Di salah satu bangunan tersebut terdapat aksen bertuliskan MOII dengan logo berbentuk huruf M dan lingkaran.

Klinik yang berlokasi di Jl. Bumbak Dauh No.41, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung tersebut menawarkan berbagai treatment kecantikan. Mulai dari perawatan yang bertujuan menyamarkan noda, bekas luka, maupun garis selulit. Maupun perawatan yang jamak dilakukan lainnya seperti botox, filler, dan hair removal. Uniknya ada beberapa opsi perawatan kecantikan yang secara eksklusif hadir di MOII Aesthetic Clinic seperti Exilite, Crystal, Indiba dan lainnya.

Meskipun klinik kecantikan tersebut tidak terlalu luas, namun sang pemilik Kristin, berusaha menghadirkan suasana yang nyaman bagi para kliennya. Hal ini terlihat dari penataan interior yang jauh dari kesan kaku dan cenderung mengarah ke suasana elegan. Pemilihan material kayu yang mendominasi ruangan beserta karakter pencahayaan dengan tone kekuningan menambah kesan hangat suasana bagian dalam MOII Aesthetic Clinic.

Berbeda dengan tampilan dalamnya, bagian eksterior klinik ini disulap menjadi sebuah lounge terbuka. Area ini dijadikan sebagai tempat duduk-duduk untuk menikmati sajian dari MOII Café. Tersedia berbagai pilihan minuman berbahan kopi yang disajikan fresh oleh barista profesional.

Peralatan Canggih dan Tenaga Profesional

Bertekad untuk tampil all out dalam mengembangkan klinik estetika miliknya, Kristin menjelaskan pihaknya menggunakan teknologi peralatan kecantikan terkini di kliniknya. Lewat penggunaan alat-alat modern dan canggih, pihaknya mampu menawarkan kualitas layanan perawatan terbaik dengan jaminan hasil yang memuaskan. Bahkan dapat mengatasi permasalahan penampilan yang dahulu sulit dilakukan, salah satunya perawatan untuk memberikan kesan wajah tirus atau tubuh yang langsing.

Tidak hanya keunggulan dari aspek peralatan tapi juga didukung oleh tenaga handal dan profesional. Kristin bekerja sama dengan beberapa dokter berpengalaman di bidang estetika. Para dokter tersebut siap menangani kebutuhan perawatan kecantikan dengan ramah dan komunikatif.

Lantaran lokasinya yang berada di kawasan pariwisata populer di Bali, banyak pasien MOII Aesthetic Clinic yang datang dari kalangan wisatawan mancanegara yang tengah berplesiran ke Pulau Dewata. Ada pula pasien dari kalangan ekspatriat yang lama menetap di Bali. Selain itu pasien dari kalangan lokal maupun domestik juga banyak. Meski demikian, Kristin mengaku tidak membeda-bedakan klien dan tetap memberikan jasa dan produk terbaik kepada semua kliennya.

Dari Passion

Jauh sebelum menekuni dunia usaha klinik kecantikan, Kristin telah mengantongi pengalaman di bidang perawatan kecantikan dengan membuka salon. Perempuan yang pernah menikuti kursus beauty salon di luar negeri ini dulunya mengembangkan salon rambut dan kuku. Namun pada akhirnya harus menutup usahanya lantaran kompetisi bisnis yang semakin ketat.

Perempuan kelahiran Jakarta itu akhirya memberanikan diri untuk mengulang lagi merintis bisnis di bidang kecantikan. Ia telah merasa nyaman mengembangkan passion di bidang tersebut selain itu ia sendiri juga memerlukan perawatan diri secara rutin.

Perjuangan membangun klinik kecantikan tentunya tidak mudah terutama dalam hal modal usaha. Namun berkat dukungan dari Dennis Zwijenburg, suami tercinta dan Kezia, anak kedua dari Kristin yang menjalankan di bagian operasionalnya, Kristin berhasil membuka klinik secara perdana di tahun 2019 lalu. Ia memberi nama MOII Aesthetic Clinic karena terinspirasi dari beberapa bahasa. Pelafalan kata Moi memiki arti kata “aku“ dalam bahasa Prancis, berarti perempuan dalam bahasa mandarin, dan dalam bahasa Belanda berarti “cantik”. Sehingga jika dipadukan dapat menjadi kalimat “Aku perempuan cantik”.

Meskipun tidak memiliki latar belakang pendidikan kedokteran, namun Kristin mampu mengembangkan usaha kliniknya selama setahun terakhir. Hal itu karena ia sendiri meyakini tidak perlu expert di bidang bisnis yang ditekuni, asalkan memiliki jiwa leadership, maka ia pun dapat mengelola usahanya dengan baik. Ia cukup mempercayakan kepada para profesional sedangkan ia lebih fokus pada bagian pemasaran dan urusan administratif lainnya, tak lupa pula peran penting Kezia yang selalu menjalankan operasional usaha dengan sangat baik sehingga semua terjalin kerja sama yang terbentuk dengan semangat memajukan MOII Aesthetic Clinic.

Ikhlas Berbagi di Tengah Pandemi

Tentunya dalam upaya mengembangkan bisnis apapun, terdapat tantangan usaha baik dari sisi internal maupun eksternal. Kristin meyakini bahwa tantangan seperti apapun dapat dihadapi asalkan mau bekerja keras melampauinya disertai doa-doa yang tulus kepada Sang Pencipta. Salah satu tantangan yang ada saat ini yaitu penurunan angka kunjungan wisatawan ke Bali akibat dampak pandemi Covid-19.

Namun dalam situasi ini ia mengatakan tidak melakukan pengurangan karyawan seperti banyak dilakukan pelaku usaha lainnya. Kristin sadar bahwa banyak orang yang bergantung pada perputaran roda usahanya itu sehingga ia tetap mengaktifkan operasional usaha selama pandemi. Bahkan jika semula ia hanya membuka praktik klinik secara reguler tiga kali seminggu, kali ini ia telah siap beroperasi setiap hari.

Ia juga mengambil kesempatan saat ini untuk lebih banyak melaksanakan kegiatan berbagi kepada sesama yang membutuhkan. Dirinya berupaya aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial yang dapat meringankan beban saudara-saudara yang terdampak krisis ekonomi.

Kristin saat ini menjalankan peran baik sebagai pengusaha, ibu, istri dan anggota masyarakat, dalam hal ini bergabung dalam komunitas berbagi ‘Nasi Bungkus Tetangga’ sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat kecil. Ia pun mampu menyeimbangkan semua peran tersebut karena manajemen waktu yang baik. Selain itu ia mengaku sejak tinggal di Bali ia memiliki ritme hidup yang lebih santai sehingga lebih nyaman menjalankan semua tugas dan kewajibannya.

Sebagai salah satu business woman yang sukses, Kristin berpesan kepada generasi muda yang sedang dalam perjalanan meraih mimpi untuk terus tekun berusaha, “Jangan pernah menyerah dan berani keluar dari zona nyaman, niscaya akan menekukan pintu keberhasilan dan jangan pernah berhenti untuk belajar karena saya pun masih belajar”.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!