Upaya Melestarikan Tradisi Seni dan Budaya Melalui Gamelan Bali
Indonesia memiliki kekayaan seni dan budaya yang dikenal hingga seluruh dunia. Sudah menjadi kewajiban bagi generasi penerus bangsa untuk melestarikan tradisi seni dan budaya untuk menjaga dan mewariskannya kepada generasi mendatang. Tradisi seni dan budaya merupakan bagian integral dari identitas kita sebagai bangsa, dan oleh karena itu, sangat penting untuk mempertahankan dan menghormatinya. Hal tersebut menjadi tujuan utama I Wayan Surena berkewajiban untuk meneruskan usaha yang sudah diwariskan turun temurun hingga generasi ke generasi Gunadi Gong. Salah satu usaha yang bergerak di bidang pembuatan kerajinan gamelan Bali.
Gunadi Gong didirikan oleh ayah pria yang akrab disapa Wayan tersebut di Desa Tihingan, Klungkung, yang hingga saat ini mulai diteruskan oleh putranya yaitu Gede. Kolaborasi antara ayah dan putranya memberikan gambaran besar tentang bagaimana menjalankan usaha dari generasi ke generasi memiliki cara tersendiri untuk mempertahankan dan mengembangkan bisnis pembuatan gamelan ini. Sejak duduk di bangku SMP, Wayan mulai diperkenalkan bisnis ini oleh orang tua, dengan harapan mampu menjadi penerus. Teknik pemasarannya masih menggunakan cara tradisional yaitu dari mulut ke mulut. Hingga saat ini, Gunadi Gong dikenal sebagai salah satu pusat pembuatan alat gamelan Bali di Desa Tihingan.
Di sisi lain, sebagai generasi penerus yang lahir di era modern seperti saat ini, Gede berusaha mempertahankan serta mengembangkan usaha ini dengan cara beradaptasi terhadap perkembangan zaman. Menurunnya minat generasi muda saat ini terhadap seni gamelan Bali menjadi tantangan tersendiri. Untuk itu, sejak duduk di bangku SMA, Gede berkomitmen untuk meneruskan usaha keluarga dan mulai melakukan sederet inovasi demi mempertahankan bisnis tersebut. Perkembangan dunia digital yang semakin pesat, menjadi peluang bagi Gede untuk melakukan pemasaran dan menjangkau target pasar yang lebih luas. Pembuatan alat gamelan Bali saat ini tengah mengalami kemajuan yang signifikan. Di zaman Gede saat ini, proses yang dilakukan jauh lebih mudah. Pada saat di masa kepemimpinan Wayan, pembuatan alat gamelan Bali masih sangat tradisional, yakni proses pembuatan masih dengan teknik manual sehingga membutuhkan waktu pengerjaan kurang lebih satu tahun. Berbeda halnya dengan di zaman Gede saat ini sudah menggunakan alat bantu yang lebih canggih, sehingga proses pembuatan gamelan jauh lebih cepat yaitu memakan waktu hingga satu bulan. Dari segi kualitas dinilai tergantung dari pengrajinnya meskipun menggunakan berbagai teknik apapun.
Gunadi Gong memiliki tempat memproduksi alat gamelan yang difokuskan di gudang. Proses finishing dan penyetelan alat bertempat di Desa Tihingan. Jumlah pekerja bervariasi tergantung adanya pesanan, biasanya berjumlah dua hingga tiga orang pekerja lepasan. Pasokan bahan baku pembuatan alat juga menjadi tantangan dalam bisnis ini. Ketersediaan bahan baku mempengaruhi harga sehingga Wayan memutuskan untuk mendatangkan langsung bahan baku tersebut dari luar Bali yang terdiri atas campuran timah. Kayu yang digunakan untuk membuat alat gamelan antara lain terbuat dari kayu tewel yang dinilai memiliki kualitas terbaik. Proses pengukiran kayu memakan waktu sampai 4 bulan, dilakukan secara langsung oleh pengrajin dari Ubud.
Saat ini, Gunadi Gong telah dipercaya sebagai tempat pembuatan alat gamelan Bali yang sudah merambah hingga ke luar Bali. Beberapa banjar dan sanggar telah menggunakan jasa Gunadi Gong sebagai tempat penyedia alat gamelan Bali berkualitas. Dikenal memiliki reputasi baik, jumlah pengunjung baik wisatawan lokal maupun mancanegara mendatangi Gunadi Gong untuk melihat secara langsung proses pembuatan serta kualitas alat gamelan yang diproduksi. Wayan dan Gede melalui Gunadi Gong terus berusaha melestarikan tradisi seni dan budaya sebagai generasi penerus bangsa yang berkontribusi pada pembangunan seni dan budaya Bali berkelanjutan. Hal ini tentunya melibatkan upaya kolaboratif keduanya untuk menjaga, memperbaiki dan mempromosikan warisan seni dan budaya khususnya gamelan Bali. Melalui komitmen dan keterlibatan Wayan dan Gede, tradisi seni dan budaya gamelan Bali dapat terus hidup dan berkembang, memberikan manfaat tidak hanya bagi masyarakat tetapi juga untuk Bali di masa mendatang.