Terus Kembangkan Inovasi dengan Berani Mengambil Langkah Baru demi Kemajuan Usaha
Di mana ada keyakinan di sana ada jalan. Sebuah kalimat yang pas untuk menggambarkan perjalanan hidup I Gede Agus Waisna Putra. Tumbuh besar di tengah pesatnya perkembangan pariwisata, bersama orang tua mengelola sebuah penginapan yang bertempat di Kuta, daerah yang menjadi pusat derasnya arus laju pariwisata Bali ini memberikan pengalaman baru bagi dirinya. Dibalik karakternya yang tenang, tersimpan semangat dan motivasi yang selalu memacu dirinya untuk terus berinovasi memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan. Menjadi penerus di usia muda, tidak menyurutkan langkahnya untuk ikut serta dalam meramaikan jagat industri pariwisata. Langkahnya dalam mengembangkan Kak Garden Inn melalui pengalaman yang diperoleh hingga detik ini begitu menginspirasi.
Melewatkan masa kecil bersama orang tua yang kala itu tengah merintis usaha Penginapan yang terletak di Kartika Plaza Kuta tepatnya pada tahun 2000. Gede, demikian ia disapa secara langsung melihat perjuangan orang tua membangun usaha penginapan dari nol. Sebelumnya, Ayah Gede memiliki sebuah toko menjual peralatan selancar memutuskan untuk masuk dalam dunia pariwsata, membangun penginapan didampingi ibunya yang bekerja sebagai PNS di Dinas Pariwisata. Dunia pariwisata begitu lekat dalam kehidupan keseharian Gede pada masa itu. Orang tua menjadi sosok panutan baginya. Meski waktu yang dilewatkan bersama ibu begitu singkat, namun, didikan dan wejangan ibu masih diingat hingga saat ini. Sepeninggal ibu saat Gede duduk di bangku sekolah dasar, Gede melanjutkan hidup bersama ayahnya. Kehidupan di masa kecil penuh warna begitu dirasakan Gede. Diberikan kebebasan oleh ayahnya, namun tetap dididik dengan tegas dan disiplin menjadikan Gede tumbuh sebagai anak yang bebas untuk mengekspresikan diri dengan batasan diri.
Semenjak ibu berpulang, peran ibu otomatis diambil alih oleh ayahnya. Pada saat itu justru mempererat kedekatan Gede dengan ayah yang mana banyak momen-momen menyenangkan dilalui bersama. Di masa itu, Gede juga menghabiskan banyak melakukan berbagai aktivitas fisik seperti bermain bola dan berkunjung ke pantai bersama teman-temannya. Memasuki masa remaja, roda kehidupan kembali berputar, momen yang tidak diharapkan kembali terjadi, ayahnya berpulang saat Gede pada saat kelas 3 SMP. Di masa peralihan ini, Gede dihadapkan pada suatu kenyataan bahwa ia harus meneruskan usaha orang tua. Berbagai dukungan dari pihak keluarga dan orang terdekat mulai berdatangan, Gede remaja menguatkan keyakinan untuk bangkit dan kembali melangkah maju keluar dari titik terendah dan memperjuangan hidup meski tanpa sosok orang tua.
Hidup berdikari di masa remaja tanpa kehadiran orang tua, serta harus melanjutkan usaha orang tua bukan hal yang mudah bagi Gede. Toko Peralatan Selancar kemudian disulap menjadi guesthouse tak lama kemudian berubah menjadi rumah kos yang nantinya memberikan penghasilan pasif membantu menunjang kehidupannya sebagai uang bulanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Masa SMA yang menjadi masa terindah remaja, selain harus menempuh pendidikan, Gede bertanggung jawab mengelola kos-kosan. Setelah ia lulus, Gede memutuskan untuk melanjutkan studi ke Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Udayana dan lulus tepat waktu setelah menempuh perkuliahan selama 4 tahun.
Kariernya di dunia arsitektur dimulai dari bekerja di salah satu studio arsitek, bertugas untuk mengembangkan desain bangunan. Gede memilih berhenti bekerja di sana setelah 2 tahun bekerja pada tahun 2017, ia memutuskan untuk merenovasi kos-kosan melihat perkembangan pariwisata di Kuta sangat maju pada saat itu. Renovasi yang dilakukan menghabiskan waktu selama 10 bulan, Gede merombak konsep lama dengan melalukan perubahan pada bangunan dan desain interior yang menciptakan suasana baru. Kak Garden Inn mulai mulai beroperasi dengan perluasan segmen pasar dari wisatawan lokal mulai merambah ke wisatawan internasional, dengan berfokus pada kenyaman serta pelayanan terbaik dan harga yang terjangkau.
